Sukses

Lifestyle

9 Langkah Merencanakan Pernikahan, Pakai Wedding Planner atau Tidak

Fimela.com, Jakarta Musim pertunangan sudah dimulai di awal tahun. Idealnya agar cukup waktu untuk merencanakan pernikahan yang biasanya digelar pada tengah atau akhir tahun.

Merencanakan pernikahan seharusnya menjadi hal menyenangkan. Tapi kebanyakan orang yang sudah melaluinya justru memperlihatkan sebaliknya, mereka stres dan kelimpungan.

Nah, untuk meminimalisir stres dan meng-organize dengan sistematis, berikut ini sembilan hal yang harus dilakukan. Hal ini berlaku bagimu yang mengatur pernikahan sendiri atau dengan jasa wedding planner.

1. Mengumumkan Perayaan

Banyak orang terburu-buru membuat pengumuman berita besar termasuk pertunangan atau rencana pernikahan di social media. Wedding Planner Jove Meyer dari Jove Meyer Events menyarankan untuk berbagi momen tersebut pada keluarga dan teman terdekat terlebih dulu.

2. Kalkulasi tamu undangan

Sebelum mencari venue menggelar pernikahan, listing daftar tamu yang akan diundang. Minta orangtuamu melakukan hal serupa. Menurut Tzo Ai Ang dari Ang Weddings & Events hal itu sangat membantu menemukan lokasi terbaik dan strategis untuk dijangkau para undangan.

Serahkan pada profesional atau urus sendiri sama menyenangkannya

3. Serahkan pada para profesional (jika diperlukan)

Mau membentuk panitia inti dari keluarga dan saudara atau mempercayakan pada vendor, semua itu pilihanmu. Nah, jika pilihanmu adalah memakai jasa wedding organizer, Jove Meyer mengingatkan untuk memilih yang kredibel dan terpercaya.

Setelahnya, menyiapkan pernikahan bukan sesuatu yang membuat stres dan pusing. Tetapi menjadi perjalanan yang penuh kesenangan setiap harinya menjelang hari H.

4. Libatkan Vendor dalam Memilih Venue

Nah, jika memutuskan untuk meng-hire wedding planner, libatkan mereka untuk memiling venue pernikahan. Tzao Ai Ang menambahkan jika mereka punya banyak rekomendasi venue terbaik sesuai dengan tema, jumlah undangan, selera pribadi, sampai bujet.

5. Kesepakatan bujet

Menyangkut soal uang, tentu bukan hal penuh romansa, namun hitung-hitungan soal angka. Erica Taylor Haskins dari Tinsel Experintial Design mengingatkan untuk selalu jujur (meski berpotensi tidak nyaman) siapa yang berkontribusi lebih banyak untuk pengeluaran. Dan siapa pemeran utama yang memegang keputusan untuk membayar segala tagihan.

Jangan stres duluan

6. Buat dua anggaran bujet

Buatlah anggaran yang masuk akal dan tidak masuk akal, begitu saran Alison Laesser dari Keck & Bryan Keck. Tentu tidak untuk dijadikan patokan. Namun jika tidak ada alokasi bujet sebagai acuan, akan banyak lagi masalah ke depan.

7. Hire jasa Planner

Seperti sudah disebut di atas, jangan melakukan satu hal pun sampai memastikan memilih jasa wedding planner. Jangan takut, sebab mereka tidak membebankan cost tambahan saat mencari venue. Jika memutuskan untuk mengurus sendiri, baru awali dari membuat list tamu yang akan diundang.

8. Buat jadwal foto pertunangan

Jika berencana membuat foto prewedding atur jadwal dengan fotografer pilihanmu. Bukan hanya untuk dipamerkan ke Facebook atau Instagram, namun sesi photoshoot sekaligus melatih pose dan senyumanmu saat foto pernikahan sesungguhnya nanti. Mulai latihan pose dengan saling menatap dan melemparkan senyuman atau saling memeluk. Hmmm... masuk akal, nih.

9. Jangan lupakan kebersamaan saat kencan

Setelah melalui masa-masa pertunangan, pastinya obrolan selalu mengarah ke pernikahan (hampir setiap waktu). Memang terasa menyenangkan dan romantis.

Namun jangan lupa untuk meluangkan waktu kencan seperti pasangan kebanyakan tanpa selipan obrolan pernikahan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading