Sukses

Lifestyle

7 Alasan Paling Buruk untuk Resign dari Pekerjaan

Fimela.com, Jakarta Resign dari pekerjaan tidak selalu menjadi keputusan yang baik, maupun buruk. Jika resign dilakukan di waktu dan dengan alasan yang tepat, maka tidak akan ada yang bisa menghalangimu.

Sayangnya, masih banyak orang resign dari pekerjaan dengan alasan yang kurang tepat. Dilansir dari brit.co, Rabu (6/2/2019), berikut ini adalah beberapa alasan paling buruk untuk resign dari pekerjaan, penasaran apa saja?

1. Ada rekan kerja yang tidak kamu sukai

Ya, kamu memang tidak perlu akrab dengan semua orang di kantor, namun resign karena ada seseorang atau beberapa orang tertentu yang tidak kamu sukai adalah alasan yang buruk. Sebelum terburu-buru memutuskan resign karena hal ini, sebaiknya bicarakan masalah yang menghambatmu untuk maju.

2. Menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bekerja

Ini jelas adalah masalah manajemen waktu, bukan beban pekerjaan yang berlebihan. Coba perhatikan kembali bagaimana kamu menggunakan waktu, baik saat bekerja, maupun di luar pekerjaan.

3. Tidak mencintai pekerjaan yang dilakukan

Tidak akan ada orang yang akan mencintai pekerjaannya 100%. Coba perhatikan apa yang membuat kamu tidak senang dan kurangi waktu untuk melakukannya, daripada terburu-buru memutuskan untuk resign.

 

Resign karena alasan tidak mendapatkan promosi

4. Tidak mendapatkan promosi

Semua orang yang bekerja tentu ingin mendapatkan promosi, namun bukan rahasia lagi jika promosi bukanlah hal yang mudah didapatkan. Daripada memutuskan resign karena tidak kunjung mendapatkan promosi, pastikan bosmu mengetahui tujuan kariermu dan buatlah rencana untuk mencapainya.

5. Tidak merasa bahagia

Di sini penting untuk bersikap masuk akal, tentukan hal-hal dalam pekerjaan yang membuatmu tidak bahagia dan carilah solusi untuk memperbaiki hal-hal tersebut.

6. Merasa pekerjaan tidak cukup diakui

Menurut survei global yang pernah dilakukan, hampir dua pertiga karyawan merasa bahwa pekerjaan mereka tidak diakui secara memadai. Cobalah atur pertemuan secara rutin setiap bulannya dengan atasan untuk mendapatkan umpan balik yang diinginkan.

7. Memiliki bos yang banyak menuntut

Yang harus kamu pahami adalah ada perbedaan antara diperlakukan tidak tepat dengan didorong ke standar yang lebih tinggi. Sebelum memutuskan resign, coba ubah perspektifmu kepada si bos, anggaplah ia ingin menantangmu mencapai kesempatan yang lebih besar lagi dalam pekerjaan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading