Sukses

Lifestyle

Resensi Novel The Hating Game (Musuh Bebuyutan) - Sally Thorne

Fimela.com, Jakarta Judul: The Hating Game (Musuh Bebuyutan)

Penulis: Sally Thorne

Alih bahasa: Dina Begum

Editor: Muthia Esfand

Desain dan ilustrasi: eMTe

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Lucy Hutton tak pernah mengerti jalan pikiran Joshua Templeman, saingan terbesarnya di kantor penerbitan: tidak pernah tersenyum, tidak pernah mengudap, selalu memakai warna kemeja dengan urutan yang sama.

Joshua Templeman tidak habis pikir dengan selera berpakaian dan penampilan Lucy yang selalu mencolok, juga dengan karakter Lucy yang aneh.

Mereka saling benci, tanpa alasan. Apalagi semenjak memperebutkan promosi sebagai Kepala Operasional. Hingga suatu hari ciuman panas Joshua di lift membuat Lucy kelimpungan. Mungkinkah itu hanya strategi Joshua agar Lucy kehilangan fokus dan ia mendapatkan jabatan baru.

***

 

Penggabungan dua perusahaan, Gamin Publishing dan Bexley Books membuat Lucy berada dalam satu ruangan kerja dengan Joshua. Lucy dan Joshua memiliki jabatan yang setara, keduanya sama-sama asisten eksekutif. Lucy adalah asisten eksekutif Helene Pascal dan Joshua asisten Mr. Bexley. Meja kerja mereka saling berhadapan tapi bukannya akur, Lucy dan Joshua malah saling menunjukkan rasa tidak suka secara terang-terangan.

Ketika ada pengumuman soal posisi kepala operasional, persaingan antara Lucy dan Joshua semakin memanas. Dalam keseharian kerja, Lucy dan Joshua sudah sering saling sindir dan bertingkah seperti anak kecil. Bahkan Lucy sampai hafal betul dengan kebiasaan-kebiasaan Joshua dan warna kemeja yang dipakai Joshua setiap harinya. Lucy juga diam-diam mencoba mengakses komputer dan melihat buku agendanya.

Sampai pada suatu hari, Lucy tampil beda dari biasanya ke kantor. Karena ada janji kencan dengan Dany, Lucy sengaja berdandan lebih. Joshua yang menyadari perbedaan mencolok dalam penampilan Lucy itu pun malah melontarkan sindiran-sindiran. Tapi siapa sangka dari situ ada sebuah kejadian yang membuat hubungan Lucy dan Joshua sedikit berubah.

 

Aku punya teori. Membenci seseorang itu anehnya serasa mirip jatuh cinta kepadanya.

Diceritakan dengan sudut pandang orang pertama, yaitu Lucy, di novel ini kita akan disuguhi berbagai perdebatan dan adu pelotot Lucy dan Joshua. Memang ya kalau benci dengan seseorang, kita bisa sangat teliti dan jeli dengan setiap gerak-geriknya bahkan hafal dengan kebiasaan kecilnya. Lucy sudah hafal di luar kepala baju warna apa yang dikenakan Joshua pada hari tertentu. Lucy pun bisa dengan mudah mengenali aroma Joshua. Tak hanya itu saja, Lucy juga sering mengimajinasikan dan memimpikan Joshua sebagai sosok yang '"liar".

Permusuhan Lucy dan Joshua sudah sangat terkenal seantero kantor. Di tengah persaingan perebutan posisi yang memanas, berbagai macam kejadian malah sering membuat Lucy terus bersinggungan dengan Joshua. Love and hate relationship membuat keduanya terjebak dalam berbagai situasi tak terduga. Bahkan terkuak juga penyebab sebenarnya di balik sikap Joshua yang terkadang sangat sinis terhadap Lucy.

Mengalami berbagai drama di tempat kerja membuat dunia Lucy jungkir balik. Sikap Joshua pun bikin gemas tapi juga menjengkelkan. Tak terbayang bagaimana rasanya bila setiap hari di tempat kerja harus ada adu pelotot dan saling sindir dengan rekan kerja yang seharusnya bisa membantu kita meringankan pekerjaan kita. The Hating Game bisa jadi bacaan yang cukup menghibur. Kejadian demi kejadian yang dialami Lucy dan Joshua bisa bikin kita ketawa hingga senyum-senyum sendiri.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading