Sukses

Lifestyle

Bayang-Bayang Seribu Candi Roro Jonggrang Persembahan Wayang Suket Indonesia

Fimela.com, Jakarta Kisah Roro Jonggrang dengan seribu candinya mungkin sering didengar masyarakat Indoensia. Namun, penyampaian kisah seribu candi Roro Jonggrang kali ini sangat berbeda. Wayang Suket Indonesia mempersembahkan Roro Jonggrang yang dikisahkan melalui seni Wayang Suket yang hampir punah, di Galeri Indonesia Kaya pada Sabtu (6/4/2019). 

Dikisahkan, seorang pangeran yang mencintai seorang putri nan cantik jelita membangun seribu candi. Namun kisah tak berakhir bahagia. Sang putri dikutuk akibat tipu muslihat yang dilakukannya. Pementasan Wayang Suket ini berlangsung selama 60 menit dan menggunakan Wayang Suket, serta ditampilkankan dengan teknik bayangan, menggunakan media OHP. 

Bukan hanya medianya yang berbeda dan unik, namun juga musik kontemporer yang memadukan beberapa alat musik modern dan tradisional pun menjadikan pementasan ini sungguh berbeda. Gitar, synthesizer, perkusi, suling, karinding, dan lainnya dibawakan untuk menggambarkan tiap-tiap adegan. 

Tak hanya menjadikannya unik, namun musik-musik yang diciptakan pun juga memberikan jiwa dan rasa pada kisah Roro Jonggrang ini. Selain musik, juga ada visual latar belakang dan dekorasi yang sebagian besar menggunakan rumput. Efeknya pun tak kalah seru seperti menggunakan air, plastik mika berwarna, dan tinta. 

Melestarikan Wayang Suket

Wayang Suket merupakan sebuah kesenian yang terbuat dari rumput yang dibentuk sedemikian rupa. Biasanya, Wayang Suket ini dimainkan oleh para penggembala di waktu istirahatnya. 

“Wayang Suket biasanya dimainkan oleh para penggembala di waktu istirahatnya, kali ini, kelompok Wayang Suket Indonesia mengangkat kembali budaya ini dengan dongeng dan berdialog yang berceritatentang terjadinya Candi Prambanan. Penikmat seni diajak untuk berimajinasi melalui rumput yang dibentuk sedemikian rupa. Dengan diiringi musik gitar, kendang, sitar, dan seruling, pertunjukan ini menjadi tontonan yang menarik,” ujar Subarkah Hadisarjana selaku mentor dari Wayang Suket Indonesia.

Agar tidak hilang begitu saja, Wayang Suket Indonesia mencoba mengangkat dan melestarikan kembali kesenian ini. Juga untuk menunjukkan kepada dunia, kalau Indonesia memiliki kesenian yang patut dibanggakan. Dalam upayanya, Wayang Suket Indonesia kerap menggelar pertunjukan dengan membawakan cerita rakyat Indonesia. Selain itu, kelompok ini juga sering menyelenggarakan workshop pembuatan dan pameran Wayang Suket. 

Selain itu, menurut pimpinan produksi Wayang Suket Indonesia Yhoga Rizky Kristanto mengatakan, Wayang Suket Indonesia khawatir Wayang Suket akan hilang. Untuk itu, mereka berupaya untuk melestarikan kesenian ini dengan mengangkat Wayang Suket dan menceritakan kembali kisah Roro Jonggrang ke hadapan para penikmat seni. 

“Berawal dari keprihatinan kami akan mulai hilangnya keberadaan Wayang Suket dan cerita rakyatIndonesia sekarang ini, kami mencoba menceritakan kembali kisah cerita Roro Jonggrang yang berasaldari Jawa Tengah dengan menggunakan Wayang Suket kehadapan para penikmat seni. Kami berharap Wayang Suket sebagai salah satu kearifan lokal budaya bangsa Indonesia yang sangat mengagumkanakan semakin dikenal di Indonesia bahkan dunia internasional,” katanya. 

Wayang Suket Indonesia dan Ruang Kreatif Seni Pertunjukan Indonesia.

Wayang Suket Indonesia merupakan salah stau dari 14 kelompok terpilih program Ruang Kreatif Seni Pertunjukan Indonesia. Usai lolos dari rangkaian roadshow Bincang Kreatif Seni Pertunjukan di Pekanbaru, Solo, Makassar, dan Bali, mereka kemudian mengumpulkan Art ProjectDevelopment Proposal. 

Dari 413 proposal yang diterima, ada 30 komunitas seni yang berkesempatan untuk mengikuti workshop seni pertunjukan di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta. Keempat belas komunitas seni ini, termasuk Wayang Suket Indonesia, mendapat kesempatan untuk menapilkan karyanya di Galeri Indonesia Kaya selama bulan Maret hingga pertengahan April 2019. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading