Sukses

Lifestyle

Jadikan Kuliner Indonesia Mendunia di Ubud Food Festival 2019

Fimela.com, Jakarta Ubud telah menjadi tuan rumah bagi perayaan kuliner paling dinantikan yaitu, Ubud Food Festival 2019 Presented by ABC (UFF) pada 26-28 April lalu. Festival ini telah dinikmati oleh lebih dari 15.000 pengunjung dari penjuru Indonesia dan negara-negara lainnya.

Menurut survei yang diadakan oleh tim Festival, sebanyak 70% pengunjung secara khusus datang ke Ubud untuk menghadiri UFF 2019 dan 90% pengunjung berencana untuk kembali lagi untuk UFF 2020. Selain itu, tercatat sebanyak lebih dari 24.000 porsi makanan terjual selama Festival.

Pada tahun kelima ini, jumlah pengunjung Festival telah membuktikan bahwa UFF semakin diminati para penggemar makanan dan gastronomi. Hal tersebut juga menguatkan posisi UFF sebagai salah satu festival kuliner internasional terkemuka di Asia Tenggara serta meningkatkan profil internasional dari masakan Indonesia.

“Tema Festival tahun ini, Spice Up the World, telah dihidupkan dengan beragam cara lezat dan menggoda pada penyelenggaraan Festival selama tiga hari,” ujar Founder & Director UFF Janet DeNeefe.

“Dari aroma sambal yang menggiurkan di Kitchen Stage, beragam masakan daerah di Teater Kuliner, hingga diskusi yang sangat memikat dalam sesi Food for Thought, Ubud Food Festival 2019 Presented by ABC benar-benar membumbui dunia dengan masakan Indonesia," tambahnya.

Menjadikan Kuliner Indonesia Mendunia

Dengan semangat menyatukan komunitas kuliner dari seluruh nusantara, tahun ini UFF melibatkan perwakilan Aceh Culinary Festival (4-6 Juli 2019) dan Komunitas Cengkeh Afo & Gamalama Spices dari Ternate ke dalam beberapa programnya.

Sebagai salah satu Festival kuliner yang didukung oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, UFF berusaha merangkul berbagai elemen dari seluruh penjuru nusantara untuk ikut serta menjadikan masakan Indonesia mendunia. Kemenpar sendiri telah mendukung UFF sejak tahun 2017 lalu karena visi dan misi UFF dalam mempromosikan pariwisata Indonesia melalui bidang kuliner.

Pada Opening Night Party, UFF juga memberikan Lifetime Achievement Award atau penghargaan sepanjang masa kepada Prof. Dr. Ir. Murdijati Gardjito, seorang pakar kuliner yang telah menulis lebih dari 60 buku mengenai budaya kuliner Indonesia. Wanita berusia 77 tahun yang akrab disapa Ibu Mur ini terlah lama meneliti kuliner Indonesia dari berbagai sisi, mulai dari sejarah, keragaman, nilai gizi, hingga manfaatnya.

Selama penyelenggaraan Festival, lebih dari 100 pembicara yang terdiri dari chef, petani, penulis makanan, pakar kuliner, ahli gastronomi, dan pegiat lingkungan dari seluruh Indonesia dan 21 negara lainnya menyajikan ratusan hidangan yang beragam, menguak berbagai sisi menarik dari lanskap makanan terbaik dari kawasan ini bahkan dunia.

Selain itu, ada lebih dari 75 kios makanan, minuman, alat masak, kerajinan, hingga komunitas yang ikut meramaikan Festival Hub. Tentu saja, para pengunjung Festival dimanjakan dengan berbagai masakan khas nusantara seperti dari Aceh, Ternate, Betawi, Manado, Bali dan lainnya. Ada pula masakan khas Asia seperti dari Thailand dan Korea

Festival yang Ramah Lingkungan

Selain program dan pilihan masakan yang beragam, UFF pun hadir lebih ramah lingkungan. Festival berusaha untuk meminimalisasi semua jenis limbah dari sisa makanan hingga kemasan sekali pakai. UFF pun menghadirkan tujuh program yang mengeksplorasi berbagai cara pengelolaan limbah, menyediakan Cleaning Station bagi pengunjung yang membawa alat makan dan ingin mencucinya sendiri, serta Sorting Station sebagai pusat pemilahan sampah.

AQUA Reflections yang mendukung program Special Events UFF pun ikut memberikan kontribusinya dengan menyediakan Refill Station atau pusat isi ulang air minum di Lounge Area Festival Hub. Selain itu, di beberapa sudut Festival Hub juga dapat ditemukan titik pengumpulan botol plastik AQUA yang nantinya dapat didaur ulang.

Dalam usaha untuk mengurangi limbah ini, UFF juga bekerja sama dengan organisasi lokal seperti Griya Luhu, Eco Bali, Rumah Kompos Padangtegal, Love Life Studio, Bhumi Pertiwi, Positive Impact Foverer, dan Bali PET Recyle.

“Festival tahun ini membuktikan bahwa kita kini telah menjadi pemain utama dalam dunia kuliner Indonesia, yang berhasil menyatukan komunitas kuliner dari Aceh ke Ternate,” ujar Founder & Director UFF Janet DeNeefe.

“Terima kasih banyak untuk semua yang hadir, dan untuk semua orang yang telah membantu menghidupkan UFF tahun kelima ini. Saya berharap dapat bertemu Anda lagi pada tanggal 17-19 April tahun depan!” Tutupnya.

Simak juga video berikut:

#GrowFearless with FIMELA

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading