Sukses

Lifestyle

Olahraga Kardiovaskular, Hobi yang Mendatangkan Kesehatan dan Kebahagiaan

Fimela.com, Jakarta Olahraga merupakan salah satu gaya hidup sehat yang saat ini digandrungi. Gaya hidup ini memiliki banyak manfaat kesehatan khususnya jantung. Tidak heran bagi kamu yang rutin berolahraga akan memiliki fisik yang bugar dan jantung yang sehat.

Kesehatan adalah salah satu wujud investasi. Itulah sebabnya seiring bertambahnya usia, masyarakat perlu lebih rajin dan terus merawat kondisi kebugaran masing-masing, salah satunya adalah melalui olahraga lari.

Dengan menjaga kebugaran fisik, maka dapat menghindari pembengkakan biaya medis yang nantinya membebani keuangan pribadi dan keluarga. Olahraga memilki manfaat yang sangat positif bagi semua orang, terutama bagi yang sudah berumur, yaitu menekan resiko penyakit jantung, hipertensi, kanker, dan diabetes.

Kelebihan dari lari adalah berat badan ideal tetap terjaga, peningkatan daya tahan tubuh dan kelincahan, koordinasi baik, dan perasaan psikologis yang lebih bahagia. Menjadi aktif secara fisik dapat membawa manfaat positif dan mengurangi risiko menghadapi sejumlah masalah kesehatan.

Selain manfaatnya untuk kesehatan, olahraga Kardiovaskular dapat membawa kebahagiaan.  Berdasarkan sebuah data riset yang dilakukan oleh profesor Yale Uniersity dan Oxford Universityi yang diluncurkan awal tahun ini, berkesimpulan bahwa kegiatan berolahraga lebih bermakna bagi kesehatan mental yang kuat dibandingkan status ekonomi.

 

Olahraga mendatangkan kebahagiaan

Menanggapi pernyataan tersebut, dr. Herman Irawan, Medical Practitioner, PT Avrist Assurance, memaparkan lebih detail fakta medis mengenai pengaruh langsung hormon endorphine dan hormon cortisol bagi kesehatan tubuh manusia yang membawa kebahagiaan.

“Hormon endorphine dapat diproduksi oleh tubuh melalui aktifitas olahraga dengan merasa bahagia. Saat berolahraga, kita melakukan kegiatan aktif fisik yang memicu detakan jantung yang cepat dan mengeluarkan hormon bahagia,” kata dr. Herman.

Namun berbeda dengan jantung berdetak kencang saat nonton konser, jatuh cinta, atau cemas, olahraga akan memicu munculnya hormon yang mendatangkan bahagia. Terlebih olahraga yang disukai, sehingga tidak menimbulkan stres sesudah melakukan olahraga tersebut.

 

Olahraga saat stres membuat buncit

Saat tres, bukannya hormon bahagia yang akan muncul dari tubuh, namun hormon cortisol yang akhirnya menimbun lemak di beberapa bagian tubuh. Tidak heran jika kamu berolahraga namun masih memiliki perut yang buncit, bisa saja kamu tidak enjoy dan bahagia saat melakukan olahraga tersebut.

"Tetapi, jika kita stres, tubuh akan memproduksi hormon cortisol secara berlebihan sehingga akan terjadi gangguan metabolic gula dalam darah yang berefek pada penimbunan jaringan lemak setempat, yaitu di bagian perut, sehingga menjadi buncit," tutup dr Herman.

#GrowFearless with Fimela

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading