Sukses

Lifestyle

4 Faktor Penyebab Sembelit Saat Liburan

Fimela.com, Jakarta Berlibur atau liburan menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu. Sudah pesan tiket pesawat dan hotel, mau ke pantai atau gunung, pasti bakal menyenangkan jika agenda liburan dijadwalkan bersama teman atau keluarga.

Pastinya Sahabat Fimela mengharapkan liburan berjalan lancar, nyaman, tanpa terganggu hal-hal yang tak diinginkan. Nah biasanya, saat liburan, hal yang paling sering terjadi bagi para traveler adalah sembelit atau susah BAB.

Jika sudah terjadi, masalah susah buang air besar (BAB) atau sembelit sebaiknya jangan diabaikan lho Sahabat Fimela.

Head of Marketing Consumer Healthcare Sanofi Indonesia, Adisti Nirmala mengatakan, berdasarkan data penelitian, empat dari 10 orang menyatakan berpergian jauh, dapat menyebabkan masalah sembelit.

"Sembelit menyebabkan masalah pencernaan karena terjadi perubahan gerakan usus," jelas Adisti saat acara Talk Show bersama Dulcolax dengan tema Go with Your GUT, di Jakarta, Sabtu (21/9).

Saat perjalanan jarak jauh, sembelit umumnya terjadi karena empat faktor. Mulai dari perubahan pola makan, mencoba kuliner baru, rasa letih, serta jet lag yang menyebabkan perubahan gerakan usus danmenunda buang air besar karena akses ke toilet yang sulit.

Ketika hal itu terjadi, sayangnya tak sedikit yang salah paham bahwa sembelit bisa diatasi, hanya dengan makan buah atau banyak mengonsumsi cairan atau air putih.

"Memang banyak yang cenderung menunda pengobatan. Padahal kalau sudah menyumbat, mau makan buah sebanyak apapun, feses enggak akan turun," jelas Yosephine Carolline selaku Category Manager Consumer Healthcare Sanofi Indonesia.

Nah kalau dibiarkan sering terjadi dan tak diobati, bahaya! Akibatnya bukan hanya tinja menjadi keras, bisa menyebabkan wasir dan paling parah adalah kanker.

Oleh karena itu, dalam acara ini Dulcolax hadir untuk mengedukasi masyarakat khususnya para traveler. Jika frekuensi BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu, segera konsumsi obat pencahar seperti Dulcolax.

"Dulcolax hadir sebagai solusi yang dapat diandalkan untuk mengatasi masalah sembelit. Selain itu, rangkaian produk Dulcolax memiliki waktu kerja yang terprediksi, cepat atasi sembelit, dan memberikan rasa nyaman, sehingga setiap orang dapat kembali melakukan aktivitasnya, terutama pada saat melakukan traveling jarak jauh sekalipun," jelas Yosephine.

Sahabat Fimela juga tak perlu khawatir jika mengalami perut mulas setelah mengonsumsi Dulcolax karena ini adalah reaksi umum. Jika diminum sesuai aturan, Dulcolax tidak akan menyebabkan diare, dehidrasi, atau pun tubuh lemas.

Cara minumnya sesuai aturan pakai, yaitu 1-2 tablet sehari diminum sebelum tidur. Itu karena butuh waktu sekitar 6-12 jam setelah dikonsumsi, untuk muncul rasa ingin BAB.

"Bagi para traveler, kami menawarkan Dulcolax tablet 4s yang praktis dibawa dan memiliki waktu kerja obat yang terprediksi sehingga tidak mengganggu aktivitas traveling," tambah Yosephine.

Untuk diketahui, sebelum talk show dimulai, Dulcolax menampilkan flashmob yang berhasil menarik perhatian para pengunjung Kompas Travel Fair (KTF) di Jakarta Convention Center (JCC). Dari flashmob itu, tak sedikit pengunjung yang kian penasaran dengan acara sharing pengalaman travel blogger, Awan Yuliawan.

Hobi menjelajah ke berbagai destinasi menarik, Awan punya pengalaman gimana menjaga perut agar tetap ‘aman’ selama traveling. Sembelit atau susah BAB jadi salah satu masalah pencernaan yang bikin nggak nyaman. Buat mengantisipasinya, pria tersebut selalu membawa Dulcolax di setiap perjalanannya.

“Jadi kalau sampai susah BAB, malamnya tinggal minum Dulcolax dan paginya sudah lancar. Jangan lupa juga untuk perbanyak minum air putih, makan makanan berserat, kurangi konsumsi kafein, dan kalau bisa imbangi dengan olahraga ringan,” ungkapnya.

Dengan adanya acara talk show ini, diharapkan masyarakat dapat lebih teredukasi lagi mengenai sembelit terutama saat perjalanan jarak jauh. Selain itu, pengunjung juga bisa mengunjungi booth Dulcolax yang menghadirkan permainan seru dan tempat foto Instagramable. 

Reporter: TP Stella Maris

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading