Sukses

Lifestyle

Upaya Adakan Regenerasi Lewat Program Petani Muda

Fimela.com, Jakarta Makanan yang setiap hari Sahabat Fimela konsumsi kebanyakan berasal dari hasil kerja keras petani Indonesia. Meski memiliki peran vital dalam kehidupan, masyarakat kadang lupa untuk peduli dan ikut mendukung kehidupan para petani yang lebih layak dan baik. Begitu banyak masalah seputar kehidupan petani, salah satunya kurangnya regenerasi petani. 

Menurut data dari Badan Pusat Statistik, ada penurunan jumlah petani di Indonesia yang cukup signifikan, di tahun 2016-2018. Angka ini mencapai 4 juta petani. Penyebabnya, kurang ada regenerasi petani di Tanah Air. Bagaimana tidak, sebanyak 65% petani di negeri ini sudah berusia di atas 45 tahun dengan produktivitas yang relatif rendah. 

Sementara itu, di wilayah pedesaan hanya ada sekitar 4% anak muda berusia 15-23 tahun yang tertarik bekerja menjadi penyanyi. Sisanya? Mereka lebih suka bekerja di sektor industri, baik yang menengah atau pun kecil. Sebagian dari mereka juga tertarik pada sektor informal karena dipandang lebih potensial untuk menjamin kesejahteraan. 

Dilatarbelakangi hal ini Bango yang bergerak di bawah PT Unilever Indonesia Tbk memperkenalkan Program Petani Muda sebagai upaya mendorong adanya regenerasi. Bukan hanya demi kepentingan petani, tetapi juga untuk kelezatan kuliner Indonesia agar tetap terjaga dari generasi ke generasi. 

Kurikulum Program Petani

Program ini juga menggandeng The Learning Farm Indonesia. Secara bertahap, mereka akan memmberikan pembinaan intensif kepada 30-40 petani muda mengenai keterampilan hidup lewat pendidikan bercocok tanam. Program ini juga akan membuka peluang bagi mereka yang menjadi agen perubahan. 

Executive Director The Learning Farm Indonesia, Nona Pooroe Utomo menjelaskan, Bango dan The Learning Farm mengembangkan kurikulum Program Petani Muda untuk mendorong semangat, pengetahuan dan keterampilan generasi muda. 

"Bango dan The Learning Farm bersama-sama mengembangkan kurikulum Program Petani Muda untukmendorong semangat, pengetahuan dan keterampilan generasi muda dalam melanjutkan regenerasipetani. Selama 100 hari, seluruh peserta akan mendapatkan 60% materi pertanian yang terbagi dalam 4 kelompok besar yaitu tanah, budidaya tanaman-perikanan dan ternak, pemupukan danpengendalian hama, serta analisa usaha tanam. 40% materi lainnya, berfokus pada pengembangansoft skills seperti manajemen waktu dan keuangan, entrepreneurship, healthy lifestyle, Bahasa Inggris, komputer, dan komunikasi," jelasnya. 

Cita Mallika dan Didiet Maulana

Bukan hanya pihak-pihak yang terkait saja, pecinta kuliner pun juga bisa turut andil untuk ikut mendukung program ini dan mendorong terciptanya regenerasi petani. Karena, masyarakat juga bisa bergabung dalam gerakan #PetanUntukIndonesia yang disebarluaskan Bango lewat kemasan khusus "Cita Mallika."

 

Kemasan khusus ini didesain oleh fashion designer kebanggan Indonesia, Didiet Maulana. Perjalanan mengunjungi para petani Mallika di Desa Lendah, Kulon Progo menginspirasi desainnya dalam pemilihan warna, karakter visual dari tenun, dan motifnya. 

”Perjalanan mengunjungi para petani Mallika di Desa Lendah, Kulon Progo,membukakan mata saya pada sebuah brand yang dibangun dengan cinta. Pemilihan warna, karakter visual dari tenun, dan cerita yang saya dapatkan dari perjalanan ini tertuang dalam motif "Cita Mallika." Semoga dapat menggambarkan kebahagiaan, optimisme dan keindahan kerja sama yang akan terus terjalin antara Bango, petani dan setiap penikmat #KelezatanAsli kuliner Indonesia.”

#Growfearless with FIMELA

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading