Sukses

Lifestyle

Tubuhku Bukan Bahan Candaan, 5 Hal yang Perlu Diingat saat Mengalami Body Shaming

Fimela.com, Jakarta Body shaming merupakan tindakan mengejek, mengolok-olok, atau melecehkan seseorang karena bentuk tubuh atau hal-hal yang berkenaan dan fisiknya. Sebagai perempuan, pasti kita pernah mengalami yang namanya body shaming ini. Rasanya sungguh sakit hati bila ada seseorang yang menjadikan tubuh kita sebagai bahan candaan.

Kita pasti akan terluka dan tersakit dengan komentar-komentar negatif orang yang berkenaan dengan tubuh kita. Wajar bila kita pun merasa marah dengan komentar-komentar buruk tersebut. Namun, bukan berarti kita harus hidup dalam nyinyiran orang lain. Kita masih bisa menegakkan kepala kita dan memperkuat jiwa kita.

1. Tak Perlu Menyalahkan Dirimu atau Hidupmu

Saat orang-orang menyudutkan, mengolok-olok, atau melecehkanmu karena bentuk tubuhmu, ingatlah bahwa yang salah bukan dirimu. Tak perlu terlalu keras menyalahkan diri sendiri atau merasa jadi orang yang paling merana. Orang lain mengomentari bentuk tubuhmu karena pikiran mereka saja yang sempit. Walau mungkin tubuh kita tidak sempurna di mata orang lain, bukan berarti hidup akan berakhir begitu saja.

2. Jika Bisa Membela Diri, Lakukan Saja

Bila orang yang mengomentari tubuh kita adalah orang terdekat kita, kita bisa jujur saat kita merasa tersinggung akan ucapannya. Bila memungkinkan untuk melakukan pembelaan diri, coba saja. Terkadang orang-orang yang bicaranya sembarangan perlu diberi peringatan dan ditegur langsung agar matanya terbuka. Kita juga punya hak untuk mengungkapkan amarah saat ada orang yang menggunakan kata-kata buruk padamu.

 

3. Jika Tak Bisa Langsung Membela Diri, Tak Apa

Setiap orang punya situasi yang berbeda. Bahkan mungkin ada trauma yang masih membayangi hidupnya. Jika kita merasa sanggup dan cukup kuat untuk langsung mengkonfrontasi tindakan body shaming, kita bisa melakukannya. Tapi bila kita merasa masih butuh waktu untuk menata emosi, tak apa. Tak harus langsung marah atau naik pitam. Langsung cuek dan pura-pura tidak mendengar terkadang justru jadi tindakan yang paling ampuh.

4. Ingatlah Bahwa Tak Semua Orang "Berpendidikan"

Kita tak bisa mengatur omongan semua orang. Pun tak bisa mencegah orang lain melontarkan komentar-komentar tertentu. Sadari bahwa tak semua orang "berpendidikan". Tak semua orang punya empati atau kepekaan atas kata-katanya. Bahkan tak semua orang bisa langsung menyadari hal buruk yang baru mereka lakukan. Sebaiknya kita fokus saja menjalani hidup kita dengan lebih baik. Merawat tubuh dan menjaga kesehatan diri kita dengan sebaik mungkin. Tak perlu membuang-buang energi dengan stres berlebihan.

5. Mencintai Diri Sendiri akan Mendewasakanmu

Tidak semua perempuan dapat langsung menerima dirinya seutuhnya. Proses mencintai diri sendiri pun bisa cukup panjang bagi sebagian perempuan yang lain. Saat orang lain merendahkan atau melecehkan bentuk tubuhmu, ingatlah bahwa itu akan jadi kesempatanmu untuk belajar lebih mencintai diri sendiri. Kita memang akan merasa marah. Marah adalah respons yang sangat wajar saat kita diperlakukan buruk oleh orang lain. Tapi marah secukupnya saja, sebab prioritas kita yang lebih penting saat ini adalah terus berproses untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Mengalami body shaming memang memberi pengalaman yang sangat tak menyenangkan. Tapi kita masih bisa tetap menegakkan kepala kita dan melakukan hal-hal yang lebih positif dalam hidup kita. Be confident and #GrowFearless !

***

FIMELA ingin mengajakmu menjadi perempuan Indonesia yang tangguh, dan terbebas dari rasa takut. Ketahuilah bahwa setiap perempuan terlahir istimewa. Yuk, Grow Fearless bersama Fimela. Segera daftarkan dirimu di sini dan dapatkan undangan FIMELA FEST 2019.

#GrowFearless with FIMELA

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading