Sukses

Lifestyle

Kaleidoskop 2019: Spirit Muda Kabinet Indonesia Maju Jokowi

ringkasan

  • Dari menteri sampai staf khusus milenial termuda ada di Kabinet Indonesia Maju Jokowi
  • Mereka membawa angin segar dan diharapkan menghasilkan inovasi dari anak muda untuk seluruh bangsa

Fimela.com, Jakarta Kabinet Indonesia Maju disepakati sebagai nama pemerintahan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Pengumuman susunan kabinet dilakukan tiga hari usai pelantikan presiden dan wakil presiden Istana Negara pada 23 Oktober 2019.

Kemenangan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin diperoleh lewat hasil Pemilu serentak pada 17 April 2019. Hasilnya, Jokow-Ma'ruf (No. 1) mendapat 85.607.362 atay 55,50 suara, sementara Prabowo-Sandiaga Uno (No.2) sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen suara dengan selisih 16.957.123 atau 11 persen suara.

Komisi Pemilihan Umum pun menggelar rapat pleno terbuka penetapan paslon terpilih nomor urut 01 untuk menjadi RI 1 dan RI 2 pada 30 Juni 2019. Setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak seluruh gugatan paslon 02 Prabowo-Sandi pada KPU dalam sidang gugatan sengketa perselisihan hasil Pilpres 2019-2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi 27 Juni 2019.

"Saya ajak seluruh rakyat Indonesia bersatu kembali. Tidak ada lagi kosong satu dan kosong dua, yang ada hanya persatuan Indonesia, ujar Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma 27 Juni 2019.

Pernyataan Jokowi tentu sangat tepat setelah sempat terpecah belah dalam dua kubu di masa kampanye Pilkada 2020 mulai 23 September 2018-13 April 2019. Apalagi ia merangkul lawannya Prabowo Subianto masuk sebagai Menteri Pertahanan yang ikut meredam tensi politik yang mendidih dari elite sampai sipil.

 

Kejutan-kejutan di Kabinet Indonesia Maju Jokowi

Selain Prabowo Subianto, kejutan demi kejutan lainnya pun diberikan Presiden Jokowi dalam susunan kabinetnya. Mulai dari trending topic #WeWantSusi karena Susi Pudjiastuti yang tak lagi jadi menteri sampai menteri termuda Nadiem Makarim yang menjadi salah satu sorotan terbanyak dari media massa dan media sosial.

Nadiem yang berasal dari kalangan profesional non-partai ditunjuk karena Indonesia merasa pentingnya penguatan data dan perlu sosok berpengalaman mengelolanya untuk memprediksi masa depan.

"Big data ini penting untuk masa depan. Ini kenapa pilih Mas Nadiem," ujar Presiden Jokowi di Istana Negara, 25 Oktober 2019.

Meski Nadiem Makarim tidak banyak dikenal dunia pendidikan, bos aplikasi Gojek berusia 35 tahun itu dinilai mengerti pengimplementasian inovasi dan berani mendobrak rutinitas sehingga muncul loncatan-loncatan besar.

"Saya melihat pengalaman dari yang muda-muda bisa mendukung itu," jelasnya lagi.

Staf Khusus Milenial Jokowi

Setelah menteri termuda, kejutan lainnya dari Presiden Jokowi adalah menambahkan spirit milenial dalam formasi kerjanya sebagai staf khusus. Sebanyak tujuh orang staf khusus milenial ditunjuk untuk berkomunikasi dan menyuarakan aspirasi anak-anak muda lainnya.

 

Staf Milenial Presiden Jokowi

Dari tujuh orang, Putri Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur) adalah staf milenial termuda berusia 23 tahun. Putri Tanjung terpilih bersama dua perempuan lainnya Angkie Yudistia, (Pendiri Thisable Enterprise), dan Ayu Kartika Dewi (Perumus Pergerakan Sabang Merauke)

"Mereka menjadi jembatan saya bagi anak muda, santri muda, diaspora yang tersebar di berbagai tempat," kata Jokowi usai mengumumkan staf khusus di Istana Merdeka Jakarta, 21 November 2019 melansir dari Liputan6.com.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meyakini mereka memiliki gagasan segar dan kreatif yang nantinya bisa diterapkan dalam pemerintahan lima tahun ke depan. Jokowi juga berharap tujuh staf khusus milenial ini dapat memberikan terobosan dan inovasi baru untuk mengelola Indonesia.

"Golnya ke sana. Misalnya, sebagai contoh, kita memiliki puskesmas yang tersebar di seluruh Tanah Air. Bagaimana pendekatan aplikasi sistem yang paling gampang agar bisa terhubung dengan mereka," jelasnya.

"(Indonesia) Ada 300 ribu sekolah. Bagaimana bisa terhubung dengan aplikasi sistem yang akan kita bangun. Ada 314 kabupaten/kota, bagaimana kita bisa handle komplain sehingga ada percepatan," sambung Jokowi.

Empat orang lainnya adalah Aminuddin Ma'ruf (Mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2017), Adamas Belva Syah Devara (Pendiri Ruang Guru), Andi Taufan Garuda Putra, CEO Amarta, dan Gracia Billy Mambrasar (Pemuda asal Papua yang mendapatkan beasiwa di Universitas Oxford).

Politik yang dulunya tak bisa dijangkau generasi muda seolah terpatahkan dengan spirit milenial dalam formasi kabinet periode 2 Jokowi yang memanfaatkan hak prerogatifnya sebagai presiden.  Selamat bekerja teman-teman semua, semoga spirit muda menambah semangat baru untuk Indonesia lebih maju!

Simak video berikut ini

#GrowFearless with FIMELA 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading