Sukses

Lifestyle

Efek Depresi pada Ekstrover dan Introver, Apakah Berbeda?

Fimela.com, Jakarta Depresi bisa dialami oleh siapa saja. Seseorang dengan temperamen ekstrover dan introver pun bisa mengalami depresi. Hanya saja memang efek depresi bisa berbeda pada seorang ekstrover dan introver.

Perlu diketahui dahulu bahwa ekstrover dan introver adalah tentang bagaimana seseraong mengatur energinya dalam pertemanan. Mengutip buku Loving the Wounded Soul, seorang introver akan merasa lelah saat harus bicara basa-basi di sebuah acara besar. Orang introver selalu butuh waktu untuk menyendiri supaya energinya kembali utuh. Sedangkan orang ekstrover mendapat sumber energi terbesar saat menjadi pusat perhatian dan dapat menyapa semua orang.

Efek Depresi Bisa Berbeda pada Ekstrover dan Introver

Pada dasarnya, seseorang yang mengalami depresi akan memperoses segala yang terjadi secara mendalam. Jika seorang ekstrover mengalami depresi, ia akan merasa bahwa kemampuannya yang mudah berteman dengan siapa saja bukanlah standar kesuksesan. Ia akan semakin banyak memikirkan kompleksitas dirinya, kehidupan, dan orang-orang di sekitarnya. Kemampuan bisa menyapa semua orang tak lagi memberi banyak arti dalam hidupnya.

Bagi seorang introver yang mengalami depresi, ia akan semakin terdorong untuk lebih mencintai dirinya sendiri karena pada dasarnya ia sudah terbiasa memikirkan sesuatu secara mendalam. Umumnya penyebab seorang introver mengalami depresi adalah karena ia dipaksa untuk menjadi orang yang lebih aktif dalam bersosialisasi dan diminta untuk lebih terbuka seperti orang ekstrover.

 

Orang Introver Lebih Rentan terhadap Depresi

Depresi pada dasarnya tidak pandang bulu. Siapa saja bisa mengalami depresi. Namun, bagi orang introver, ia lebih rentan mengalami depresi karena masih sering dipandang sebagai pribadi yang berbeda, aneh, dan tidak asyik. Rasa percaya diri yang rendah bisa jadi pemicu seorang introver mengalami depresi.

Meski orang introver lebih rentan terhadap depresi, bukan berarti orang ekstrover tak bisa mengalami depresi. Seorang ekstrover bisa juga mengalami depresi. Setiap orang dengan kepribadian apa pun bisa rentan mengalami depresi. Efeknya bisa berbeda satu sama lain. Bila di antara kita ada yang merasa mengalami sejumlah gejala depresi, jangan ragu untuk meminta bantuan dari profesional ya, baik dari psikolog maupun psikiater.

#GrowFearless with FIMELA

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading