Sukses

Lifestyle

Diet yang Paling Ampuh adalah Diet Putus Cinta

Fimela.com, Jakarta Tahun baru, diri yang baru. Di antara kita pasti punya pengalaman tak terlupakan soal berusaha menjadi seseorang yang lebih baik. Mulai dari usaha untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan, menjalin hubungan, meraih impian, dan sebagainya. Ada perubahan yang ingin atau mungkin sudah pernah kita lakukan demi menjadi pribadi yang baru. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Change the Old Me: Saatnya Berubah Menjadi Lebih Baik ini.

***

Oleh: Azizah Nurhaliza - Banjarnegara

Assalamu’alaikum Wr.wb.

Hallo! Sobat Fimela, aku Azizah Nurhaliza, gadis asli kota Dawet Ayu Banjarnegara yang kini masih menjadi mahasiswi tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi di Purwokerto. Aku akan berbagi kisahku bangkit dari keterpurukan dan bertekad kuat buat jadi pribadi yang lebih baik lagi.

Aku pernah merasakan berada di posisi nol atau down, dunia rasanya kosong hampa enggak berarti. Saking capeknya aku memutuskan dan bertekad untuk sembuh dari lingkaran kesedihan yang terus membayangi. Satu keputusan hebat mengubah segalanya. Sesedih apa pun aku yakin dunia akan terus berjalan dan orang orang di luar sana akan terus berproses.

Aku boleh saja masih sedih galau tapi aku ingin mengubah sesuatu yang menyedihkan ini justru menjadi keuntungan untukku. Sesuatu yang berani untuk membuat keputusan dan jelas itu tidak mudah dan sulit. Butuh komitmen yang kuat, konsisten untuk melakukan tindak nyata, konsisten terus belajar, dan pastinya lebih baik dan berguna bagi orang lain.

Aku pernah mendengar ada yang mengatakan bahwa diet yang paling ampuh adalah diet putus cinta. Aku rasa ini ada benarnya juga, dan aku mengalami hal ini sendiri. Kejadian ini di tahun lalu saat itu aku masih duduk di bangku semester tiga mengalami jatuh cinta untuk pertama kalinya dan di saat hati lagi mekar-mekarnya harus pisah sama orang yang kusayang dan enggak sampai situ paman yang sudah kuanggap seperti ayah kandungku sendiri di meninggal dunia.

Rasanya depresi dan galau. Aku yang biasa doyan banget makan Allah cabut nikmat makanku, nangis tiap detik, dan lesu lemas bahkan setiap kata sahabatku seolah tiada mempan. Sampai akhirnya suatu hari aku berpikir mau sampai kapan aku begini? Di saat itu juga aku memutuskan untuk berhenti. Berhenti dari penderitaan yang aku bikin senidiri.

Nangis Terus Juga Nggak Ada Gunanya

Aku nangis terus pun nggak ada gunanya. Life must go on. Dengan tekad yang kuat aku mulai melakukan dari hal-hal sederhana. Aku tulis semua yang ingin kuubah,dan aku harapkan. Setiap harinya aku mengamati seolah mengidentifikasi diri. Setelah aku bikin daftar untuk action.

Di saat aku lagi dilanda enggak nafsu makan setiap agi aku luangkan waktu buat olahraga di alun-alun kota. Jogging dan skipping tiap hari dengan harapan bisa mengalihkan sedihku. Di saat aku masih suka nangis secara aku alihkan perhatianku dengan zumba. Dan alhasil dari patah hati itu selama kurang dari dua bulan, berat badanku bisa turun 10 kilogram.

Dan yang aku lakukan untuk keluar dari keterpurukanku adalah dengan membuat sistem reward buat diri sendiri yang fungsinya aku menghargai diri atas setiap yang aku lakuin. Aku pergi liburan, banyak meluangkan waktu buat bantu orang tua, dan selalu ingat komitmen untuk keluar dari keterpurukan.

Dan pastinya aku kerjakan apa yang bisa aku lakukan. Cari kegiatan di luar kuliah dengan mencoba menyibukkan diri dengan menyalurkan hobi. Aku mulai cari tempat organisasi atau komunitas yang bisa mengasah talenta atau potensi diri yang aku punya. Dan alhamdulllilah aku ketemu tempat yang tepat. Dan pastinya teman dan keluarga yang selalu jadi alasan buat aku jadi lebih baik lagi. Alhamdulilah berkah.

Bagiku tidak ada kesalahan yang ada adalah pembelajaran. Dari kisahku ini banyak sekali makna yang bisa kupetik. Mengubah diri sendiri dengan memperbaiki salat dan medekatkan diri yang Maha Kuasa. Mungkin dengan putus cinta aku jadi lebih banyak doa yang mungkin sebelumnya aku jarang dan menomorduakan Allah. Mungkin dengan kejadian ini Allah tunjukkan orang-orang yang baik yang di sekitarku.

Wa’alaikumsalam Wr.Wb

#GrowFearless with FIMELA

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading