Sukses

Lifestyle

Tanpa Gejala Seseorang Bisa Terinveksi Virus Corona COVID-19

Fimela.com, Jakarta Di usia muda, anak muda akan memiliki imun yang kuat. Berbeda dengan yang berusia lanjut. Orang lanjut usia akan memiliki imun yang lemah. Walaupun anak muda kuat, bukan berarti anak usia muda tidak bisa terinveksi virus corona.

Di lansir dari Liputan6.com, pada Sabtu, 21 Maret 2020 di Kantor BNBP Jakarta, Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto, memberikan keterangan bahwa,”Manusai bisa terinveksi virus corona covid-19 dan tanpa gejala.”

Salah satu faktor penyebaran virus corona di Indonesia adalah orang sehat.  Sebenarnya orang sehat sudah terinveksi virus corona COVID-19. Tetapi mereka tidak mau mengisolasi diri mereka di rumah.

Anak muda yang terinveksi ini bisa disebut hidden carrier. Hidden Carrier adalah orang-orang yang membawa virus Corona namun tidak memiliki gejala COVID-19 pada umumnya. Bahayanya, hidden carrier akan membawa dan menularkan virus kepada orang yang memiliki imun lemah. Tidak hanya usia tua, bayi dan anak-anak juga dapat tertular.

Tanpa gejala, seseorang akan terinfeksi virus corona COVID-19. Tidak perlu khawatir, Sahabat Fimela dapat mengenali orang tersebut dengan tanda berikut ini:

Gejala Virus Corona hidden carrier

Pada umumnya, orang yang terkena virus corona akan memiliki gejala selama beberapa hari. Pada hari pertama akan mengalami demam, kemudian batuk kering, pusing dan mual. Namun di beberapa gejala, ada pasien yang mengalami masalah pencernaan, seperti diare.

Seorang hidden carrier belum tentu memiliki gejala fisik maupun pencernaan. Namun, jika seseorang mengalami kemampuan pada indra penciuman dan perasa, bisa jadi orang terus terinveksi virus corona.

Di Korea Selatan, Tiongkok dan Italia, sekitar 30% orang yang di tes, terinveksi virus corona. Awalnya mereka kehilangan indra penciuman dan perasa, kemudian dilaporkan kepada para ahli THT di Inggris.

Tanpa gejala, seseorang dapat menularkan virus Corona

Memiliki imun yang kuat, membuat seseorang tidak mudah sakit. Orang yang menjadi hidden carrier merupaka orang yang nampak sehat. Mereka juga memiliki system imun yang kuat.

Orang tersebut akan membawa dampak bahaya untuk orang dengan system imun rendah. Ketika hidden carrier bertatap muka dengan orang lain, orang lain akan langsung tertular virus corona. Jika system imunnya lemah, maka orang yang tertular akan langsung mengalami gejala virus corona pada umumnya.

Hidden Carrier Meningkatkan Anosmia meningkat di dunia

Indra penciuman merupakan indra yang penting bagi manusia. Aktivitas sehari-hari dapat terganggu, jika seseorang tidak dapat menggunakan indra penciumannya. Kehilangan indra penciuman juga dapat mengganggu indra perasa.

Orang dapat disebut hidden carrier, ketika indra penciumannya tidak dapat digunakan sesaat. Kondisi tersebut biasa disebut dengan Anosmia. Kasus anosmia biasa terjadi sementara, setelah flu sembuh. Bagi usia lanjut, anosmia akan dialami dalam waktu yang cukup lama.

Di beberapa negara seperti Korea, China, Italia, Iran, Amerika dan Perancis, mengalami peningkatan kasus anosmia. Pasien yang mengalami kasus anosmia ini, dicurigai sebagai pembawa virus corona. Namun, mereka lolos dari pengujian dan isolasi, karena tidak memiliki gejala virus corona lainnya.

Rapid Test Corona

Pemerintah RI sudah mengalami kemajuan. Sejak 20 Maret 2020, pemerintah menghimbau warga untuk melakukan tes. Tes ini disebut dengan rapid tes corona. Tes ini dilakukan dengan mengambil tes darah seseorang.

Darah yang diambil, akan dilihat reaksi imonoglobulinnya. Imunoglobulin merupakan protein yang disekresikan dari sel plasma yang mengikat antigen sebagai efektor system imun. Upaya ini sudah dilakukan di beberapa negara yang terinveksi virus corona Covid-19.

Tes corona ini merupakan tahapan untuk skrining saja. Tes ini dilakukan bukan untuk mendeteksi positif atau negatifnya seseorang. Namun, bila seseorang terlihat gejalanya, akan diperiksa dengan metode VCR.

Social Distancing

Pemerintah menghimbau masyarakat untuk melakukan social distancing. Orang pertama yang membawa virus, akan mudah dikenali dan akan langsung diisolasi. Orang tersebut berasal dari suatu tempat yang terinveksi virus corona.

Saat datang, pembawa virus akan berjumpa dengan berapa orang. Baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal. Bahkan pembawa virus akan berpapasan dengan orang tanpa disengaja.

Bagi keluarga maupun tempat yang melakukan kontak lansung, akan mudah untuk diperiksa petugas kesehatan. Namun, seseorang yang hanya berpapasan dengan pembawa virus, tidak akan mudah untuk dicari.

Maka dari itu, social distancing dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona lebih luas. Social distancing dapat dilakukan dengan mengisolasi diri di rumah dan menjaga jarak dengan sesama.

Jangan Panik

Jika Sahabat Fimela dinyatakan positif corona, dan tidak mengalami gejala virus corona, tidak perlu panik. Penting sekali menjaga kesehatan mental agar tidak panik. Karena kepanikan dan kecemasan akan membuat system imun menjadi lemah.

Orang tanpa gejala virus corona, tetap bisa menularkan virus. Namun, tidak perlu pergi ke rumah sakit. Jika orang tersebut pergi ke rumah sakit, ia akan menularkan dan menyebarkan virus ke orang lain.

Tetaplah di rumah selama kurang lebih 14 hari, menjaga diri dengan makan makanan sehat, mengkonsumsi vitamin dan menjaga kebersihan. Sistem imun yang kuat dan lingkungan bersih, dapat melawan virus tersebut.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading