Sukses

Lifestyle

Problematika Ibu Menyusui yang Masih Bekerja di Pabrik selama Pandemi COVID-19

Fimela.com, Jakarta Mengubah rutinitas di tengah panedemi virus corona ini memang tidak mudah. Mengatasi rasa cemas dan was-was pun membuat kita tak nyaman. Kita semua pun berharap semua keadaan akan segera membaik. Melalui Lomba Share Your Stories: Berbagi Cerita tentang Pandemi Virus Corona ini Sahabat Fimela berbagai cerita dan harapannya di situasi ini. Langsung ikuti tulisannya di sini, ya.

***

Oleh: Resti Siti Noorlaila

Selama beberapa bulan terakhir ini, dunia sedang digemparkan oleh sesuatu yang bahkan tidak terlihat oleh mata telanjang. Dunia tengah berjuang sekuat tenaga melawan sebuah virus bernama COVID-19, yang karenanya manusia kini mengubah gaya hidup dan rutinitas sehari-hari. Jalanan lengang, pusat perkotaan sunyi, tempat perbelanjaan dan tempat wisata ditutup. Segala aktivitas dan kegiatan yang melibatkan orang banyak ditiadakan. Perkantoran pun diimbau untuk membuat karyawannya bekerja dari rumah saja, alias work from home.

Well, bagi saya, seorang ibu satu anak yang bekerja di sebuah pabrik sepatu, di mana kegiatan work from home sangat tidak mungkin diterapkan, pandemi COVID-19 bagaikan monster mengerikan. Rutinitas saya tidak berubah sama sekali: bangun pagi-pagi, berangkat sebelum subuh dan pulang setelah petang. Hampir tidak ada yang berbeda. Saya hanya menambahkan kegiatan-kegiatan sangat penting untuk mengisi rutinitas tersebut.

Pabrik tempat saya bekerja memiliki lebih dari empat puluh ribu pekerja yang di mana akan datang dan pulang kerja dengan waktu yang hampir bersamaan. Jam kerja memang sudah diatur berbeda setiap departemen, namun tetap saja, pintu masuk pabrik akan sangat penuh dan ramai ketika pagi dan sore hari. Apalagi area masuk menuju pabrik memang tidak terlalu luas. Bayangkan! Di tengah aturan untuk social dan physical distancing, justru sulit bagi kami untuk melakukannya.

Sulit, tapi bukan berarti tidak bisa. Saya dan ribuan pekerja lain patuh untuk selalu menggunakan masker. Meski berdekatan, sebisa mungkin menghindari sentuhan. Dan untuk pekerja yang berada di area office seperti saya, selalu sedia sabun dan hand sanitizer di meja. Jika tidak terlalu penting sekali, meeting cukup dilakukan by phone atau dengan mengirimkan surel saja. Tidak ada lagi mengobrol ngalor ngidul jika suntuk di sudut office, atau makan siang sambil menggosip dan bercerita macam-macam. Walau tetap harus bekerja, tetap ingin meminimalisir interaksi dengan orang lain.

Tetap Memberikan ASI

Saya seorang ibu menyusui yang setiap hari selalu rutin melakukan pumping. Untuk hal ini pun, saya tidak bisa menganggapnya remeh. Saya menjadi super bersih ketika pumping. Biasanya saya pumping di kursi kerja, tapi sekarang saya harus menyendiri untuk melakukannya. Demi menghindari ada orang yang mendekat atau lewat di samping saya. Saya lebih dulu ke kamar mandi, membersihkan payudara, kemudian mencuci tangan dengan teliti. Begitu akan melakukan pumping, saya memakai lagi hand sanitizer. Tidak lupa, memakai masker juga. Semua prosedur kebersihan saya jalankan untuk proses yang satu ini.

Tidak hanya itu yang sulit bagi saya yang tetap bekerja, sepulang dari kantor pun menjadi tantangan untuk saya. Saya punya balita umur setahun yang masih menyusu dan membutuhkan saya begitu sampai di rumah. Dan karena pandemi ini, saya menjadi ekstra lebay dengan kebersihan. Saya pasti langsung lari menuju tempat cucian dan melepas seluruh baju, melesat ke kamar mandi untuk membersihkan diri dengan sangat amat bersih. Bahkan sebelum menggendong si kecil pun, saya mencuci tangan lebih dulu. Suami juga melakukan hal yang sama begitu pulang kerja, bahkan motornya pun selalu disemprot disinfektan sebelum masuk garasi.

Pandemi COVID-19 mengajarkan saya banyak hal. Terutama tentang kebersihan. Saya, yang dulunya akan langsung memeluk anak begitu pulang, menjadi paham bahwa kebersihan akan turut menjaga keluarga kita tercinta. Apalagi di masa-masa seperti ini. Jadi, wajarlah, jika kebersihan adalah sebagian dari iman. Sepertinya, jika pandemi ini sudah berakhir, saya tidak akan meninggalkan kegiatan baru saya itu. Cuci tangan dan memakai masker, apalagi jika sedang sakit. Kegiatan itu akan berguna kapan pun dan dimana pun, terlepas ada virus atau tidak.

Doa saya yang terpenting: semoga semua ini segera berakhir dan dunia akan normal kembali.

Cek Video di Bawah Ini

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading