Sukses

Lifestyle

Virus Corona Menguji Cinta yang Kini Terhalang oleh Jarak

Fimela.com, Jakarta Mengubah rutinitas di tengah panedemi virus corona ini memang tidak mudah. Mengatasi rasa cemas dan was-was pun membuat kita tak nyaman. Kita semua pun berharap semua keadaan akan segera membaik. Melalui Lomba Share Your Stories: Berbagi Cerita tentang Pandemi Virus Corona ini Sahabat Fimela berbagai cerita dan harapannya di situasi ini. Langsung ikuti tulisannya di sini, ya.

***

Oleh: Asrie Citra Wibowo

Kadang bingung ya, melihat situasi yang ternyata bisa berdampak begitu besar sekarang ini. Saat pertama kali berita tentang penyakit ini muncul jauh di luar sana, jujur aku tau tapi tidak terlalu ambil pusing tentang itu. Sampai akhirnya sekarang semua begitu dekat, terjadi di negeri ibu pertiwi.

Ada begitu banyak respons terhadap virus corona ini, ada yang bilang ini adalah konspirasi, penyakit buatan yang disengaja, terlalu dibesar-besarkan media, dan lain sebagainya. Lalu berita dan informasi seputar penyakit ini akan sangat mudah kita temukan setiap harinya, dari mulai yang hoaks sampai yang fakta. Keren, kan? Maksudnya aku yang keren, mulai lebih mau untuk membaca atau menonton berita sejak pandemi ini menyebar sampai ke Indonesia. Menurutku tidak begitu banyak yang berubah dari rutinitas sehari-hariku walau pandemi ini mulai ada. Tapi begitu aku teliti lebih dalam lagi, ternyata ada yang berbeda, salah satunya ya itu tadi, minatku yang bertambah besar terhadap berita daripada sebelumnya. Aku sih dulu jarang banget update info seputar dunia.

Kebetulan juga sejak Februari tahun ini, aku mendapat pekerjaan baru sebagai announcer di salah satu radio swasta di Bandung. Memang bukan pekerjaan full time, aku hanya siaran 2 jam setiap hari Senin sampai Jumat. Aku masih melakukan itu sampai hari ini bahkan setelah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) akan dimulai. Kenapa? Karena ‘katanya’, pekerja di bidang media dan penyiaran mau tak mau harus tetap menjalani pekerjaan mereka tanpa libur sementara, untuk menghibur menemani yang di rumah, dan menyiarkan berita juga informasi yang bermanfaat tentunya. Ya aku ikut saja dengan keputusan perusahaan. Untungnya tiap aku bekerja aku tidak berinteraksi langsung dengan banyak orang, aku hanya berkutat dengan alat di studio dalam keadaan siaran sendirian.

Akan tetapi sesuai berita yang beredar, virus ini bisa menular juga melalui benda yang kita pegang, terlebih di tempat umum, tentu sangat mungkin ada virus yang berdiam di sana. Karena itu, biasanya sepulang siaran dan sampai rumah, aku langsung bersih-bersih, cuci tangan, ganti baju, lalu menyingkirkan barang-barang yang kupakai dan kubawa bekerja agar tidak tersentuh oleh anggota keluargaku. Nah, untuk handphone yang pasti akan kugunakan lagi di rumah, aku membersihkannya dengan sabun lalu dilap dengan kain microfiber, atau kalau lagi agak malas kubersihkan dengan hand sanitizer dan tisu. Semua itu adalah rutinitas yang sangat baru dan beda, bahkan sebelumnya aku jarang membersihkan handphone-ku kalau secara kasat mata masih terlihat bersih. Hehe maaf, jadi ketahuan aku agak jorok, ya?

Anyway, selain itu, yang sangat beda lagi dari biasanya adalah soal mencuci tangan. Sejak virus corona ini mampir ke negara kita, aku jadi lebih rajin mencuci tangan. Aku yakin dan percaya, kalau kita sengaja atau tidak sengaja menyentuh mata, hidung, dan mulut kita dengan tangan yang kotor, pasti akan ada yang masuk lewat situ. Virus? Mungkin. Maka salah satu cara paling sederhana adalah rajin mencuci tangan dengan baik dan benar, agar kita yakin tangan kita selalu bersih setiap saat. Tapi please jangan bilang siapa-siapa dan jangan tiru ini. Aku sebenarnya baru tahu cara mencuci tangan yang baik dan benar setelah muncul pandemi ini! Itu loh, yang syaratnya minimal 20 detik, mencuci segala sisi, sela-sela, harus dengan air mengalir, dan lain-lain. Ah aku optimis saja deh, mungkin aku tahu tapi lupa? Mana mungkin aku dari waktu kecil tidak punya pengetahuan itu? Ajari anak-anak di sekitarmu tentang ini sejak dini, ya! Supaya jadi habit yang mereka pelihara sampai dewasa, jangan sepertiku.

Berjarak dengan Kekasih

And the last one, social distancing, physical distancing, this is interesting. Karena aku harus akui aku cukup happy dengan adanya imbauan itu. Aku tipe yang tidak suka keramaian, aku cenderung introver, anak rumahan, orang yang tidak terlalu kaget dengan gerakan #dirumahaja. Tapi kesenangan itu dirasa pada awalnya, ternyata lama kelamaan berdampak juga pada hubunganku dengan pacarku. Sedihnya gara-gara semua ini kami jadi makin sulit untuk ketemu, dia terhalang untuk pergi ke rumahku gara-gara lockdown di mana-mana. Kami mau janjian di luar juga tidak bisa, karena semua tempat publik tutup, baik yang gratis maupun berbayar. Ditambah lagi dia juga anggota Satgas COVID-19, jadi makin rentan. Ah, inilah sebenarnya yang paling membuatku sedih di seluruh rangkaian dampak, akibat, apalah itu dari virus corona ini. Aku sangat merugi, dan malah kayak LDR jadinya. Corona, pergi sana!

Tapi kalau dipikir-pikir, nyatanya kemunculan virus Corona mengajarkan kita banyak hal sih, khususnya aku. Virus corona membuatku lebih peduli dengan apa yang terjadi di luar sana. Dia mengajakku untuk lebih terbuka dan melek terhadap berita, tidak terus menerus asyik dengan duniaku sendiri dan melupakan keharusan untuk empati pada dunia dan negara kita. Lalu tentu saja virus corona mengajarkanku untuk lebih menjaga kebersihan. Virus corona mengingatkanku bahwa ada cara mencuci tangan yang benar dan efektif membunuh kuman, bakteri, juga virus yang merugikan. Dia membuatku peduli dengan keselamatan orang di sekitarku juga. Dan yang terakhir, virus corona ternyata romantis, dia mengajarkanku tentang arti rindu, dan bagaimana caranya bisa bersabar untuk mendapatkan apa yang kuinginkan. Virus corona mengujiku untuk menjaga cinta di hati yang kini terhalang oleh jarak dan pandemi.

Suka tidak suka kita harus menerima, harus menjalani semuanya yang entah kapan akan berakhir. Semoga kamu pun bisa mengambil pelajaran dari pandemi ini, bisa membentuk kebiasaan baru dan pribadi baru yang lebih baik untuk ke depannya. Yang terpenting, apa pun fakta di balik pandemi ini, mari kita tetap jalani gaya dan pola hidup yang sehat, tumbuhkan empati, dan selalu panjatkan doa terhadap Yang Maha Kuasa. Stay safe and stay healthy! Please embrace the good from this pandemic! We can do it!

Cek Video di Bawah Ini

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading