Sukses

Lifestyle

Ramadan di Tengah Pandemi Virus Corona, Ada Banyak Hikmah yang Bisa Dipetik

Fimela.com, Jakarta Mengubah rutinitas di tengah panedemi virus corona ini memang tidak mudah. Mengatasi rasa cemas dan was-was pun membuat kita tak nyaman. Kita semua pun berharap semua keadaan akan segera membaik. Melalui Lomba Share Your Stories: Berbagi Cerita tentang Pandemi Virus Corona ini Sahabat Fimela berbagai cerita dan harapannya di situasi ini. Langsung ikuti tulisannya di sini, ya.

***

Oleh: Budi Rahmah Panjaitan

Tanpa terasa, Ramadan sudah tiba. Waktu membawanya bertepatan dengan situasi getir saat ini. Ya, tidak ada yang menduga sebelumnya kalau Ramadan kali ini sangat berbeda. Tidak ada suara membangunkan sahur keliling kampung, tidak ada buka puasa bersama seperti yang pernah aku lakukan sebelumnya, dan beribadah cukup di rumah saja. Aku paham, ini semua demi kebaikan bersama.

Seyogyanya saat ini aku harusnya sedang sibuk-sibuknya bolak balik ke kampus untuk bimbingan skripsi dengan dosen. Bahkan itu semua sudah masuk ke jadwal di kalender pribadiku. Ada target yang kupasang. Aku ingin segera menyelesaikan semester delapanku. Tentu saja supaya tak ada lagi beban kepada orang tua di semester selanjutnya.

Namun sekarang hal itu tak memungkinkan untuk kulakukan. Bahkan kupikir pandemi ini dulunya akan berakhir sebelum Ramadan. Oh, ternyata waktu belum berkata "iya". Tak apalah, aku coba melemaskan badan, meregangkan pikiran, dan membuka kembali jadwal yang sudah kubuat.

Aku rasa jadwal itu sempurna. Namun tentu saja lebih sempurna rencana Tuhan di balik ini semua. Aku coba menutupnya dan kembali berpikir. Tentu tidak akan ada gunanya jika aku terus diam tanpa berbuat apa-apa. Toh, kampus juga memberikan solusi untuk bimbingan online. Meskipun menurutku tidak seefektif bimbingan secara langsung.

Sebelum pandemi virus corona ini meluas dan belum adanya larangan mudik ataupun pulang kampung saat itu, aku sudah sempat pulang ke kampung halaman. Waktu itu, aku pikir aku tak akan lama di kampung. Aku rasa tidak akan lama pandemi ini akan berakhir. Namun, lagi-lagi aku salah. Ya, bahkan transportasi umum yang biasanya kugunakan untuk pulang ke kota di mana kampusku berada, saat ini sudah mengalami pembatalan perjalanan.

Semua Ada Hikmahnya

Hal ini membuatku benar-benar di rumah saja hingga saat ini. Awalnya aku merasa cukup kebingungan. Bagaimana caranya aku bisa memetik hikmah dari keadaan ini. Namun siapa sangka. Tanpa kuduga, aku merasakan begitu hangatnya kebersamaan di tengah keluarga. Suatu hal yang belum tentu bisa dirasakan oleh banyak orang di luar sana. Jujur saja, selama kuliah, 4 tahun terakhir, aku sudah sangat jarang bisa menghabiskan Ramadan secara full di kampung halaman. Ini benar-benar sangat kusyukuri.

Tidak hanya itu, aku merasa banyak fokus untuk mengerjakan tugas akhir skripsiku, mulai dari sebelum Ramadan, hingga Ramadan telah tiba sekarang ini. Waktuku terasa begitu berarti bagiku saat menyentuh tugas krusial yang satu itu. Jika banyak orang di luar sana menghabiskan masa di rumah saja dengan rebahan, maka bukannya aku tak mau atau tak bisa. Masalahnya, ada rasa bersalah yang timbul dalam diriku. Aku selalu menyesal saat menghabiskan hari yang sebagian besar dipenuhi dengan rebahan. So, aku bukan tim rebahan ya, hehe.

Pokoknya pesanku kepada siapa pun kamu di luar sana, manfaatkanlah waktu selama di rumah saja sebaik-baiknya. Jangan mengeluh, ada banyak orang di luar sana yang tidak tenang harinya karena memikirkan sejengkal perut. Kita yang sejatinya masih bisa goyang-goyang kaki di rumah, sudah sepatutnya dan setidaknya bisa memetik hikmah dari situasi yang ada.

Cek Video di Bawah Ini

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading