Sukses

Lifestyle

Tidak Selalu Mengiyakan Permintaan Orang Lain Mengubah Hidupku

Fimela.com, Jakarta Mengubah kebiasaan lama memang tidak mudah. Mengganti kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik pun kadang butuh proses yang tak sebentar. Membuat perubahan dalam keseharian dan hidup selalu memiliki perjuangannya sendiri. Melalui Lomba Change My Habit ini Sahabat Fimela berbagi kisah dan tulisannya tentang sudut pandang serta kebiasaan-kebiasaan baru yang dibangun demi hidup yang lebih baik.

***

Oleh: M

Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk aku. Mungkin saja kekuranganku ini dianggap kelebihan oleh sebagian orang dan tidak jarang juga dimanfaatkan oleh sebagian orang.

Semua ini berawal dari perkuliahan yang dilakukan dari rumah selama pandemi Covid-19 ini, aku jadi mempunyai banyak waktu luang sehingga aku menghabiskannya dengan mulai banyak membaca buku. Berbagai jenis buku ku baca termasuk mengenai kesehatan mental. Selama ini ternyata aku kurang memperhatikan kesehatan mentalku sendiri.

Aku termasuk orang yang kesulitan untuk mengatakan "tidak" atas permintaan orang lain. Entah kenapa, rasanya aku tidak enakan jika harus menolak permintaan seseorang. Aku seringkali memaksakan diriku sendiri untuk mengatakan "iya" walaupun sebenarnya aku tidak mau melakukannya.

Kelemahanku ini seringkali dimanfaatkan oleh orang-orang. Jadinya aku yang capek dan stres sendiri kalau melakukan sesuatu yang hati kecilku sendiripun menolaknya. Misalnya saja saat mengerjakan tugas kuliah, teman-temanku seringkali memintaku membantu mereka dalam mengerjakan tugas-tugas mereka yang katanya tidak mereka pahami, padahal tugasku sendiri saja masih terbengkalai tidak jelas. Bukan maksudnya aku tidak ingin membantu tapi berbekal pengalaman kejadian-kejadian buruk seperti sebelumnya pasti akan terulang lagi. Tapi kenyataannya aku tetap bilang iya hanya karena tidak enak jika menolak. Dan seperti yang sudah kuduga sebelumnya kejadian-kejadian buruk itu terulang lagi, mereka malah mengandalkanku dan tidak berusaha untuk lebih mandiri mengerjakan tugas sendiri.

Hal yang mengganggu lainnya adalah ada beberapa temanku yang tidak tahu waktu kalau ingin curhat. Seringkali tengah malam mereka meneleponku untuk curhat masalah yang hampir sama yang sebelumnya sudah kuberi saran ribuan kali tapi hanya dianggap angin lalu saja. Sebenarnya masih banyak hal lainnya, seperti ajakan makan tiba-tiba yang mengganggu dietku, ajakan belanja yang membuatku tidak jadi menabung, dan lain sebagainya. Tentu saja hal ini mengganggu jadwalku.

 

Sesekali Menolak Itu Perlu

Aku pun mulai berusaha mengubah kebiasaanku ini, yang biasanya aku selalu bilang "iya" sekarang lebih berani bilang "tidak". Awalnya memang sulit dan merasa bersalah. Apalagi saat aku mendengar mereka memohon dan melihat raut wajah kecewa mereka, rasanya ingin aku iyakan saja permintaan mereka. Tapi aku harus tegas dan konsisten dengan janji yang kubuat sendiri untuk berani mengatakan tidak.

Pada akhirnya lama kelamaan aku mulai terbiasa dengan hal ini. Aku tidak lagi merasa bersalah jika harus menolak. Aku tidak lagi terbebani oleh permintaan-permintaan mereka yang menggangguku. Tubuhku juga lebih sehat rasanya karena aku tidak merasa tertekan dan stres karena melakukan permintaan orang lain. Jadwal tidurku juga sudah teratur sekarang, aku tidak perlu begadang lagi karena berani menolak mendengarkan curhat teman-temanku saat tengah malam. Dan banyak hal lainnya yang membuat hidupku lebih positif sekarang.

Rasanya sangat melelahkan memikirkan perasaan orang lain yang tidak memikirkan perasaan kita sendiri. Aku juga harus memikirkan kesehatan mentalku sendiri mulai sekarang, bukan bermaksud bersikap egois, tapi aku hanya ingin belajar mencintai diriku sendiri mulai sekarang. Ya, mirip seperti pepatah lama yang mengatakan, “Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat.”

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading