Sukses

Lifestyle

10 Mitos Tidur yang Paling Dipercaya dan Fakta di Baliknya

Fimela.com, Jakarta Apakah kamu termasuk orang yang mudah tidur atau harus membutuhkan sedikit bantuan untuk bisa terlelap nyenyak? Ya, sebab banyak orang yang mencoba meningkatkan kemampuannya untuk mendapatkan kualitas tidur malam terbaik dan bangun dengan tubuh segar.

Namun faktanya, mereka tidak merasakan perubahan dalam metode yang dipercayai membantu untuk tidur pulas. Untuk menyelidiki kesalahan orang tentang tidur, aplikasi meditasi dan relaksasi Calm melakukan jajak pendapat dengan mensurvei orang dewasa di AS, Inggris, dan Prancis.

Dengan bantuan 4.337 peserta, Calm menentukan 10 besar mitos tidur yang paling dipercaya orang untuk membantu tidur lebih nyenyak. Serta fakta di baliknya yang kebanyakan salah.

"Ada begitu banyak mitos umum tentang tidur sehingga kami ingin mencari tahu mana yang paling dipercaya. Karena ada mitor yang cukup berbahaya sampai benar-benar berbahaya," ujar salah satu pendiri Calm Alex Tew melansir dari mydomaine.com.

 

Mitos Tidur #1

Mitos: 56 persen responden jajak pendapat percaya jika menurunkan jendela mobil atau menaikkan AC akan membantu tetap terjaga saat mengemudi. 

Faktanya: Solusi ini tidak efektif dan berbahaya menurut National Sleep Foundation. Pilihan terbaik adalah menepi di area aman dan tidur siang selama 15 sampai 45 menit.

 

 

Mitos Tidur # 2

Mitos: 48 persen responden jajak pendapat percaya bahwa selama tidur, otak kita akhirnya beristirahat 

Faktanya: Tubuh mungkin beristirahat selama tidur, tetapi otak tetap aktif, mengisi ulang, dan terus mengontrol fungsi tubuh seperti dijelaskan National Sleep Foundation menjelaskan.

 

 

Mitos Tidur #3

Mitos: 50 persen responden jajak pendapat percaya jika kita tidak boleh membangunkan orang yang berjalan sambil tidur. 

Faktanya: Orang yang berjalan sambil tidur dapat membahayakan diri mereka sendiri, jadi membangunkannya sangat penting. Para ahli menyarankan untuk membimbing orang yang berjalan dalam tidur kembali ke tempat tidur.

 

 

Mitos Tidur # 4

Mitos: 48 persen responden jajak pendapat percaya jika kita hanya bermimpi saat tidur nyenyak.

Faktanya: Kita bisa bermimpi dalam semua tahap tidur, kata National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Namun, mimpi cenderung menjadi yang paling jelas selama tidur REM (Rapid Eye Movement) yang terjadi selama siklus tidur yang lebih ringan.

 

 

Mitos Tidur # 5

Mitos: 31 persen responden jajak pendapat percaya bahwa jika kita kesulitan tidur, sebaiknya tetap di tempat tidur.

Faktanya: Jika kita telah mencoba untuk tertidur selama 20 menit dan tidak dapat tertidur, National Sleep Association menyarankan untuk bangun dan melakukan aktivitas santai di area lain di rumah. Pikirkan membaca atau mendengarkan musik. Tetap di tempat tidur saat tidak bisa tidur sebenarnya dapat membuat hubungan yang tidak sehat antara tempat tidur dan kondisi terjaga.

 

 

Mitos Tidur # 6

Mitos: 30 persen responden jajak pendapat percaya jika kita menelan beberapa laba-laba setiap tahun saat  tidur. 

Faktanya: Kita akan senang mengetahui bahwa laba-laba rumah lebih cenderung takut pada orang yang sedang tidur daripada tertarik untuk merangkak di sekitarnya, menurut Tuck.

 

 

Mitos Tidur # 7

Mitos: 21 persen responden jajak pendapat percaya jika kita dapat mengejar ketinggalan tidur dengan tidur di akhir pekan.

Faktanya: Meski mitos ini terdengar cukup logis, sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam Current Biology menemukan bahwa mencoba mengganti kurang tidur selama akhir pekan tidak akan membalikkan efek negatif apa pun yang disebabkan oleh kurang tidur selama seminggu. Sebaliknya, yang terbaik adalah menargetkan jadwal tidur yang konsisten setiap malam dalam seminggu.

 

 

Mitos Tidur # 8

Mitos: 20 persen responden jajak pendapat percaya bahwa alkohol sebelum tidur membantu tidur lebih nyenyak.

Faktanya: Terlepas dari popularitas minuman malam hari, National Sleep Foundation menjelaskan bahwa minum alkohol sebelum tidur dapat meningkatkan frekuensi kita bangun di malam hari.

 

 

Mitos Tidur # 9

Mitos: 17 persen responden jajak pendapat percaya jika mendengkur selalu tidak berbahaya.

Faktanya: Dalam beberapa kasus, mendengkur bisa menjadi gejala gangguan tidur serius yang disebut sleep apnea, menurut National Sleep Foundation. Ini adalah sesuatu yang harus diwaspadai terutama jika mendengkur di malam hari disertai dengan kantuk di siang hari.

 

 

Mitos Tidur # 10

Mitos: 15 persen responden jajak pendapat percaya bahwa makan keju sebelum tidur meningkatkan risiko mimpi buruk. 

Faktanya: Tidak hanya tidak ada bukti yang mendukung mitos tidur yang tidak biasa ini, tetapi makan keju sebelum tidur sebenarnya dapat membantu tidur lebih nyenyak karena mengandung triptofan (asam amino yang membantu tubuh memproduksi serotonin, pembawa pesan kimiawi yang membantu tidur) .

Simak Video Berikut

#ChangeMaker 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading