Sukses

Lifestyle

Masih Percaya Cinta Pandangan Pertama? Penelitian Sebut Itu Halu

Fimela.com, Jakarta Merasakan cinta pandangan pertama adalah pengalaman menggembirakan bagi seseorang. Namun tidak semua orang percaya akan hadirnya cinta pandangan pertama. Kamu sendiri, apakah percaya akan cinta pandangan pertama?

Menurut Susan Winter, pakar hubungan asal Amerika, cinta pandangan pertama membuatmu merasa seperti jatuh cinta pada seseorang setelah bertemu. Namun mendefinisikannya sebagai cinta menjadi hal yang tidak bijaksana.

"Ya, mungkin saja jatuh cinta pada seseorang secepat itu, tapi sebenarnya itu bukan cinta. Itu adalah daya tarik magnet yang kuat, dan kita berasumsi bahwa apa pun yang kuat itu pasti cinta," kata Winter.

Kamu mungkin tergoda untuk merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun kamu harus berhati-hati akan adanya kemungkinan dia pergi begitu saja seperti angin.

Tertarik karena merasa terhubung

Apa yang umumnya dianggap sebagai cinta pandangan pertmama bisa jadi karena kamu merasa terhubung dengan seseorang. Seolah kamu sudah mengenalnya.

Namun sangat mungkin juga itu merupakan nafsu, bukan cinta. Perasaan yang kita rasakan adalah rahasia ilahi. Ini adalah ketertarikan langsung yang kamu rasakan saat pertama kali melihat seseorang.

Perlu diingat manusia adalah makhluk yang sangat kompleks. Banyak isyarat yang perlu diterjemahkan dalma berbagai tingkat. Meskipun bertatapan dengan seseorang mungkin membuatmu merasa sepsil, bukan berarti kamu menemukan orang yang tepat.

Sebuah studi yang diterbitkan National Library of Medicine menuturkan melihat mata orang lain dapat membuat kita menentukan banyak hal. Mulai dari kepercayaan, mengukur kecerdasan emosi hingga mencoba mencari tahu orientasi seksualnya.

 

Ditentukan dari diri sendiri

Semuanya dapat dengan cepat diketahui untuk menentukan apakah kita cocok dengan orang tersebut. Bahkan terjadi sebelum berbicara dengan orang, menghasilkan perasaan yang cocok membuat kita percaya bahwa kita sedang jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Pandangan menjadi cara berpacaran manusia yang paling mencolok. Pria dan wanita sering menatap calon pasangan dengan penuh perhatian selama 2-3 detik saat pupil mereka membesar. Tanda ketertarikan yang ekstrem," ungkap Helen E. Fisher, seorang antropolog dan peneliti perilaku manusia.

Tatapan ini memicu salah satu dari dua emosi dasar manusia, yakni mundur atau mendekat. Ketika memilih mendekat artinya ada ketertarikan di situ.

Cinta sejati adalah jenis yang dalam dan kuat. Tumbuh seiring berjalannya waktu. Cinta sejati datang dalam sebuah hubungan yang penuh gairah. Itu adalah totalitas dalam mengenal seseorang," kata Winder.

Pada akhirnya, kamu sendirilah yang dapat menentukan apakah kamu benar-benar mencintainya. Terlepas dari sudah berapa lama kamu mengenalnya. Memahami perbedaan atnara bagaimana manusia memproses ketertarikan fisik dan bagaimana ikatan cinta dipupuk adalah kunci untuk membuat keputusan ang tepat dalam hubungan.

Simak video berikut ini

#changemaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading