Sukses

Lifestyle

Seulas Senyuman Bisa Menjadi Penawar Rindu

Fimela.com, Jakarta Selalu ada cerita di balik setiap senyuman, terutama senyuman seorang ibu. Dalam hidup, kita pasti punya cerita yang berkesan tentang ibu kita tercinta. Bagi yang saat ini sudah menjadi ibu, kita pun punya pengalaman tersendiri terkait senyuman yang kita berikan untuk orang-orang tersayang kita. Menceritakan sosok ibu selalu menghadirkan sesuatu yang istimewa di hati kita bersama. Seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela dalam Lomba Cerita Senyum Ibu berikut ini.

***

Oleh:  Muhammad Akmal Maula

Aku adalah anak kedua dari lima bersaudara. Menjadi anak laki-laki yang kuliah di ibukota Indonesia dan jauh dari keluarga adalah risiko. Banyak posisi up and down yang aku rasakan selama di rantau. Hanya satu obat ampuhnya, yaitu senyum dan suara ibu.

Meredam semua kesibukan dan stresku berkuliah, aku selalu menyempatkan untuk video call ibuku, mendengar suaranya membuatku makin bersemangat kuliah. Di saat teman-teman bisa berkumpul dengan keluarganya di rumah, aku hanya bisa menatapnya via smartphone saja. Tapi hal itu tidak menjadi suatu kesedihan dan masalah bagiku, karena semua hanya terpisah oleh jarak.

Senyum ibu selalu menjadi moodbooster-ku. Saat duduk di bangku Madrasah Aliyah dulu aku mengikuti lomba tingkat provinsi dan ibu menghadirinya saat aku berada di babak final. Lelah dalam berlomba pun segera sirna sesaat setelah melihat ibu tiba di auditorium tempat pelaksanaan lomba.

Saat Lebaran, aku tidak pulang ke kampung halaman dikarenakan waktu libur hanya saat Lebaran. Terbesit di pikiranku bahwa aku merindukan kampung halaman, dan juga masakan rumah, dan suasana  pedesaan. Senyuman ibu hanya menjadi pelipur lara dengan sekejap.

Memang hebat, ibu-ibu di dunia bisa menyalurkan energi positif bagi buah hatinya. Ibu hampir tak pernah lupa menyelipkan harapannya saat aku menelponnya, berisi doa-doa dan harapan agar aku lulus menghadapi ujian, lulus terhadap ujian hidup, dan juga menasihatiku banyak pelajaran hidup. Ibu juga berbagi pengalaman hidupnya yang tidak didapat di bangku kuliah. Hal itu menjadi petuah-petuah penting untuk hidupku tentunya.

 

Senyuman Ibu, Penyemangatku

Di balik tugasnya sebagai tenaga pendidik disuatu sekolah SMP, aku kagum pada ibu yang setiap harinya berangkat ke sekolah demi tujuan yang mulia. Jarak antara rumah dan sekolah 20 km. Dengan jarak demikian, ibu tetap semangat setiap bangun lebih awal demi menyiapkan sarapan pagi buat keluarga. Di tengah sejuknya hawa dingin pagi hari, ibu bahkan menerobosnya dengan sepeda motor matic-nya tanpa menyurutkan semangat mengajarnya. Sudah 20 tahun lebih hidup ibu didedikasikan untuk mencerdaskan anak bangsa. Ibu menjadi panutan hidupku.

Senyum ibu selalu menjadi penawar rinduku, aku akan selalu merindukan ibuku sampai kapan pun. Saat ini, aku tinggal bersama ibuku dan keluarga lainnya di kampung halaman, karena belajar mengajar di kampus masih daring. Aku akan berjanji akan selalu membuatnya tersenyum bahagia entah itu karena prestasi atau hal lainnya.

Aku berjanji membantu ibu selagi ada dirumah, karena saat aku di rantau aku tidak mendapatkan kesempatan ini. Aku berdoa agar ibu selalu dalam keadaan sehat hingga kapan pun, aku berjanji akan menyelesaikan bangku kuliah ini dan membanggakan ibu dengan gelarku. Sehat-sehat ya ibu agar bisa hadir di wisudaku nanti di ibu kota. Love you, Mom. 

#ElevateWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading