Sukses

Lifestyle

Apakah Kolagen Berbasis Tanaman Patut Dicoba?

Fimela.com, Jakarta Kolagen adalah protein struktural penting yang membentuk jaringan ikat tubuh, yaitu sekitar sepertiga dari protein dalam tubuh secara keseluruhan. Seiring bertambahnya usia, tubuh menghasilkan lebih sedikit kolagen.

Perlambatan ini menyebabkan gejala eksternal seperti kulit kendur dan keriput, bersamaan dengan gejala internal seperti waktu penyembuhan luka yang lama. Kolagen yang diturunkan dari hewan populer selama hampir 1 dekade sekarang.

Kolagen ini bisa dicampurkan dengan kopi, terdapat dalam krim anti aging untuk diaplikasikan di wajah, atau dalam bentuk pil untuk ditelan. Permintaan untuk kolagen sekarang terus meningkat dan memang penggunaannya semakin beragam, seperti dilansir dari byrdie.com.

 

 

Kolagen berbasis tanaman

Dalam beberapa tahun terakhir, produk kolagen vegan nabati telah memasuki pasar dan menjanjikan seefektif kolagen hewani. Protein kolagen mengandung serangkaian asam amino, kombinasi persisnya tidak dapat ditemukan di manapun, di alam.

Ini sama seperti kaldu tulang yang menjadi tren dan tiba-tiba resep kaldu tulang vegan muncul di mana-mana. Kaldu tersebut tidak mengandung gelatin, melainkan berbagai macam vitamin, asam amino, dan mineral yang mirip dengan beberapa yang secara alami ditemukan.

Premis untuk kaldu tulang vegan adalah bahwa bahan-bahan di dalamnya meningkatkan produksi nutrisi yang ditemukan dalam kaldu tulang, bukan benar-benar mengandungnya. Produk kolagen vegan juga harus dilihat sebagai promotor atau pembangun, bukan sebagai yang asli.

Kolagen berbasis tanaman

Promotor kolagen nabati biasanya terdiri dari vitamin C, karena vitamin C adalah antioksidan yang digunakan tubuh manusia untuk membuat kolagen. Ini adalah kofaktor penting untuk 2 enzim yang dibutuhkan guna sintesis kolagen.

Tidak ada keraguan bahwa promotor kolagen vegan sampai taraf tertentu memang efektif. Dengan vitamin C sebagai bahan utama, aman untuk mengandalkannya.

Intinya, kolagen nabati sama efektifnya dengan kolagen hewan. Pernah coba mengonsumsi kolagen sebelumnya?

#Elevate Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading