Sukses

Lifestyle

Diary Fimela: Jujur, Penuh Passion, dan Bisa Berinovasi, Kisah Sukses Berjualan Daging Premium di Masa Pandemi

Fimela.com, Jakarta 2020 adalah waktu yang berat bagi banyak orang. Rasanya, pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia membuat banyak orang harus berjuang untuk melanjutkan hidup. Kenormalan baru yang kini terdengar akrab membawa banyak perubahan dalam kebiasaan banyak orang. Begitu juga dalam industri kuliner.

Terbatasnya ruang untuk bepergian membuat banyak orang banyak menghabiskan di rumah degan keluarga. Memasak makanan favorit jadi kebiasaan yang dilakukan saat ini. Tak heran, bahan makanan berkualitas semakin dicari.

Hal inilah yang disadari oleh PT Subur Artha Utama yang merupakan importir dan distributor daging di Indonesia dengan produk andalannya berupa Satsuma Gyu. Satsuma Gyu adalah wagyu halal premium dengan grade marbling terbaik yang telah memenangkan Wagyu olympic di Jepang. Kini, siapapun bisa menikmati kualitas daging terbaik dengan harga lebih terjangkau tanpa perlu ke luar rumah dan tak usah diragukan sertifikasi halal-nya. 

Menurut Mnaging Director PT Subur Arta Utama, Alexander Hansen dalam wawancara bersama tim Fimela.com. Dihadirkannya inovasi ini adalah agar bisa lebih dekat dan dijangkau oleh masyarakat. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini di mana banyak orang merubah kebiasaan.

Kini PT SAU menggandeng Chef Arnold untuk merilis program a little taste of heaven sehingga kita bisa hadirkan surga kuliner di Indonesia.

 

Berbisnis secara jujur

Adaptasi inilah yang membuat PT SAU bisa bertahan di tengan pandemi panjang yang terjadi. Selain itu, PT SAU yang tela berdiri sejak tahun 1982 telah berpengalaman di pasar perdagingan. Meskipun volume bisnis menurun, namun Alex mengaku jika krisis ini bukanlah kali pertama bagi PT SAU. Justru ada tahun 1998, kejadian yang menyebabkan kerugian bisnis juga pernah dialaminya.

Merubah bisnis dari pola B2B ke B2C tentu tidaklah mudah. Alex bercerita jika bisnis B2C lebih sulit karena banyak detail yang harus diperhatikan. "Bisnis B2C terasa lebih kompleks karena kami harus memperhatikan detail mulai dari kemasan, cutting, hingga cara memasak agar kualitas daging tetap terjaga."Cerita Alex.

Bahkan menurutnya, agar tidak tereliminasi, maka PT SAU harus bertahan dan berkembang, meskipun pada akhirnya ada sejumlah penyesuaian yang dilakukan.

Bahkan menurut Alex, meskipun persaingan sangat ketat, ia tetap berprinsip pada kejujuran dalam berbisnis. PT SAU sangat memerhatikan kualitas produk dengan baik. Bahkan mereka juga menjamin jika daging yang dijualnya halal. Hal ini sangatlah penting mengingat Indonesia mayoritas dihuni oleh agama muslim.

 

Ingin terus mengedukasi masyarakat

Untuk menjaga daging tetap halal, prosesnya sangat ketat dan diawasi dengan baik. Bahkan, PT SAU memiliki tim pemotong daging dan rumah pemotongan daging di jepang secara khusus, sehingga standar halal daging tetap terjaga.

Kejujuran sangat dituntut karena menurut Alex, berbisnis tak hanya sekedar uang, namun banyak nilai lain dan dibutuhkan tanggung jawab yang besar agar bisa bertahan dan tidak merugikan masyarakat.

Ke depannya, PT SAU juga memiliki banyak program yang dapat membantu masyarakat agar lebih teredukasi mengenai daging, Nantinya, akan dibuat akademi untuk para butcher muda sehingga bisa menghadirkan produk berkualitas dan talenta-talenta baru.

Alex juga menyampaikan jika akan memberikan training bagi mahasiswa perhotelan yang berkaitan dengan dunia kuliner, dan akan menghadirkan kelas masak yang bisa diikuti oleh umum.

Semua ini dilakukan untuk mengedukasi dan membagikan ilmu mengenai industri daging agar masyarakat paham mengenai daging berkualitas dan bagiamana cara mengolahnya dengan baik agar kesegaran dan nutrisinya tetap terjaga.

#Elevate women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading