Sukses

Lifestyle

Perempuan Bukannya Tak Mau Diajak Susah, Hanya Tak Suka dengan Pria yang Mudah Pasrah

Fimela.com, Jakarta Pernyataan ini mungkin tidak benar-benar objektif. Hanya saja pasti ada perempuan yang tak mau bersama pria yang akan mengajaknya hidup susah. Untuk apa menjalin hubungan, kalau dasar yang dibangun adalah mau sama-sama diajak hidup susah? Begitu, bukan?

Sebagai perempuan tentunya kita ingin bisa hidup bahagia dan lebih sejahtera saat menjalin sebuah hubungan atau menikah. Maka dari itu, kita pun selalu berupaya untuk menempa dan meningkatkan kualitas diri dari waktu ke waktu. Kita terus mengasah kemampuan dan kemandirian untuk menjadi pribadi yang utuh. Sehingga saat menjalin sebuah hubungan bisa lebih siap untuk membangun hubungan yang kuat.

I’ve been fighting to be who I am all my life. What’s the point of being who I am, if I can’t have the person who was worth all the fighting for?”― Stephanie Lennox, I Don't Remember You

Hidup Memang Tak Selalu Mudah, tapi Bukan Alasan untuk Pasrah Begitu Saja

Roda kehidupan memang akan terus berputar. Dalam sebuah hubungan, masalah bisa datang menghampiri silih berganti. Kalau punya pasangan yang mudah pasrah begitu saja pada keadaan, maka hubungan hanya akan jalan di tempat atau bahkan makin memburuk kualitasnya. Pria yang cuma pasrah dengan keadaan akan sulit untuk diandalkan dan diajak bekerja sama bila ada masalah yang perlu diselesaikan berdua. 

Pria yang Mudah Pasrah Sulit Diajak Tumbuh Dewasa Bersama

Bayangkan bila kita punya pasangan tapi dia selalu pesimis dalam memandang sesuatu. Dia mudah sekali pasrah setiap kali mendapat masalah. Sudah tahu ada masalah yang bikin susah, tapi dia malah pasrah, pastinya bikin kesal, ya. Punya pasangan seperti itu bisa sangat memengaruhi kondisi kita sendiri. Kalau makin lama makin timpang dan hanya kita sendiri yang berjuang, maka hubungan hanya akan semakin memburuk dan tak ada ruang untuk tumbuh dewasa bersama.

“The meeting of two personalities is like the contact of two chemical substances: if there is any reaction, both are transformed.”― Carl Gustav Jung

Perlu Dua Orang yang Kuat untuk Hubungan yang Bertahan Lama

Kita sebagai perempuan senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas diri dan membangun kemandirian untuk jadi perempuan yang kuat. Jadi, ketika akan menjalin sebuah hubungan kita sudah lebih siap untuk tumbuh bersama. Kalau pasangan kita masih tipikal orang yang mudah mengeluh dan terlalu negatif dalam memandang segala hal, kita akan yang akan kesulitan sendiri nantinya. Untuk membangun hubungan yang langgeng dan bertahan lama, butuh dua orang yang sama-sama kuat dan dewasa, bukan yang masih gampang pasrah dengan keadaan.

Kalau menurut Sahabat Fimela sendiri bagaimana? Setujukah bahwa kita sebagai perempuan pada dasarnya tidak suka bersama pria yang mudah pasrah? 

#ElevateWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading