Sukses

Lifestyle

Good News Today: Pluit Pintar, KPR, eFishery

Fimela.com, Jakarta PT Arnoldy Sigap Wibawa (ASW), sebuah perusahaan jasa yang menyediakan security service memandang keamanan sebagai faktor yang perlu ditingkatkan.

Karena itu, mereka bekerjasama dengan WISO, perusahaan penyedia entitas keamanan dengan teknologi mutakhir dengan meluncurkan pluit pintar pertama di dunia.

Seperti yang dikutip Liputan6, alat ini terkoneksi via Bluetooth dan GPS, pluit WISO mengkolaborasikan pluit tradisional dengan teknologi modern untuk memboyong keamanan ekstra.

Jadi, ketika pengguna meniupkan pluit pintar ini (atau juga bisa menekan tombol yang ada di pluit selama 2 detik), otomatis pluit akan mengirimkan notifikasi darurat secara real time kepada rekan terdekat pengguna.

Selain itu, pengguna juga bisa mengatur siapa dan berapa jumlah orang yang ingin dikirimkan notifikasi darurat ketika dirinya tengah berada di dalam bahaya.

Ilustrasi WISO Smart Whistle (Sumber: WISO)

Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan uang muka kepemilikan rumah pertama menjadi 15 persen disambut baik oleh pengembang. Kebijakan ini akan meningkatkan penjualan rumah hingga 10 persen.

Dikutip dari Liputan6, ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo mengatakan, dengan penurunan batas minimal uang muka kepemilikan rumah ini memberikan keringanan bagi masyarakat untuk memiliki rumah. Hal ini dianggap tepat di tengah turunnya daya beli masyarakat terhadap hunian.

"Dengan adanya relaksasi LTV, rumah pertama uang mukanya jadi 15 persen, masyarakat akan lebih ringan untuk mendapatkan rumah dari sisi kemampuan membayar uang muka. Ini akan sangat positif bagi pertumbuhan bisnis perumahan. Termasuk untuk rumah kedua dan ketiga direlaksasi masing-masing 5 persen," ujarnya, Kamis, (1/9/2016).

Dengan permintaan rumah yang tinggi, maka industri properti akan berpeluang untuk meningkat.

Kehadiran beberapa perusahaan rintisan (startup) di bidang agrikultur secara tak langsung telah meningkatkan nilai tambah dari bidang tersebut. Salah satunya adalah eFishery, startup yang menyediakan solusi teknologi pengembangan budidaya ikan untuk kebutuhan komersial.

Chief Executive Officer eFishery, Gibran Huzaifah menuturkan, perusahaan ini menawarkan solusi teknologi untuk budidaya ikan atau udang. Ada beberapa layanan yang ditawarkan eFishery, salah satunya adalah mesin pemberi pakan ikan secara otomatis.

"Jadi mesin tersebut akan terhubung dengan sensor makan ikannya, yang kemudian mengirim laporan ke cloud untuk memastikan ikan sudah diberi makan atau belum," ujarnya saat ditemui di sela-sela acara Data for Life di Jakarta, Rabu (31/8/2016).

Lewat solusi yang ditawarkan, peternak ikan diharapkan dapat lebih efisien dalam pemberian pakan ikan dan kualitas air yang lebih terjaga.

Mesin eFishery yang dipasang di tempat pembudidayaan ikan (kredit: efishery)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading