Sukses

Lifestyle

Intip Topik yang Jadi Trending di Twitter Sepanjang 2018

Fimela.com, Jakarta Kebanyakan orang mungkin bahwa Twitter sudah ketinggalan jaman. Namun banyak komunitas dan perbincangan ringan muncul melalui Twitter. Dengan menghadirkan fitur live dan conversation, membuat Twitter kembali eksis karena mampu memberikan informasi secara real time.

Beragam informasi yang tersebar di lini cukup beragam. Mulai destinasi wisata, olahraga, hiburan, dan politik menjadi topik yang 'seliweran' di lini masa Twitter. Terlebih tahun ini diselenggarakan dua momen internasional, seperti Asian Games 2018 dan World Cup menyelimuti masyarakat Indonesia.

Setiap tahun Twitter melakukan analisa apa dan siapa saja yang menjadi trending selama setahun. Konten yang mendominasi datang dari kategori hiburan, olahraga, dan guyonan receh. Dalam acara #RameDiTwitter2018 yang diselenggarakan hari ini (5/12/2018) di Kuningan, Twitter mengungkapkan apa saja yang cukup hangat dibicarakan dan menjadi viral di Twitter.

Sepanjang 2018, tagar yang paling banyak digunakan adalah #BTS, boyband asal Korea. Menyusul di belakangnya #EXO, #AsianGames2018, #WorldCup, #2019TetapJokowi #2019PrabowoSandi, #JumatBerkah, #RecehkanTwitter, dan #SambutRamadhan.

Sementara, akun Twitter yang paling banyak dibicarakan adalah akun resmi Presiden @jokowi. Menyusul di belakangnya @FiersaBesari, @seterahdeh, @prabowo, @bayu_joo, @fadlizon, @ARMYIndonesiaa, @Fahrihamzah, @sandiuno, dan @andihiyat.

Dari daftar akun yang paling banyak dibicarakan di Twitter sepanjang 2018, terdapat tiga akun yang bukan milik tokoh terkenal. Ini membuktikan bahwa tokoh terkenal belum tentu menjadi yang paling banyak dibicarakan.

Dwi Adriansah selaku Country Industry Head of Twitter untuk Indonesia dan Malaysia menuturkan tiga akun tersebut selalu terlibat dalam percakapan dengan topik apapun. Hal inilah yang membuat mereka cukup trending.

 

Perilaku warganet di Twitter agak berbeda dengan media sosial lain

Orang yang datang ke Twitter memiliki perilaku yang agak sedikit berbeda dengan di media sosial lain. Di mana kebanyakan di media sosial lain kebanyakan interaksi dilakukan bersama dengan orang yang sudah kenal secara offline. Sementara di Twitter, justru 50 persen interaksi yang terjadi berasal dari orang yang tidak saling kenal secara offline namun memiliki ketertarikan yang sama. Hal inilah yang pada akhirnya membuat Twitter mampu membentuk komunitas.

Selain itu Twitter bukan sarana untuk narsis dengan menunjukkan diri sendiri. Namun lebih kepada menyuarakan pendapat orang dengan sudut pandang look at this. Bukan look at me seperti yang terjadi di media sosial lain. Hal ini didukung dengan kecenderungan bercakap-cakap yang dilakukan seseorang dengan topik yang begitu ringan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading