Sukses

Lifestyle

Selain Inggris dan Mandarin, Latih Bahasa Spanyol untuk Persaingan Global

 

Fimela.com, Jakarta Bahasa Spanyol adalah bahasa dengan 480 juta penutur asli di dunia, terbanyak kedua setelah bahasa Mandarin, serta merupakan bahasa resmi di 21 negara dan 3 benua. Dari sudut pandang ini, berinvestasi dalam bahasa Spanyol berarti komitmen yang jelas terhadap keterbukaan ekonomi, sosial, dan budaya untuk dunia yang semakin mengglobal.

Dengan keuntungan tersebut, tak heran menarik perhatian ratusan siswa yang mengikuti kelas bahasa Spanyol dari Universitas Nebrija Madrid yang bernaung di bawah London School of Public Relations (LSPR). Dalam setahun sejak dibuka pada April 2018, Nebrija telah memiliki 160 siswa dari level pemula hingga menengah dengan pengajar penutur asli dari Spanyol dan Amerika Latin.

“Setahun sudah LSPR bekerja sama dengan Instituto Nebrija menyediakan kursus bahasa Spanyol. Hal ini sangat mendukung peningkatan kualitas mahasiswa LSPR supaya unggul dalam berkompetisi di era globalisasi," ujar Pendiri dan Direktur utama LSPR-Jakarta Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR.

Untuk mengapresiasi antusiasme dan dedikasi para siswa Indonesianya selama setahun ini, Nebrija menggelar acara Malam Akbar atau Gran Noche pada 29 Juni 2019, di Prof. Dr. Djajusman Auditorium and Performance Hall, LSPR Kampus Sudirman Park. Acara berlangsung semarak yang dimeriahkan oleh band dan dance team dari LSPR.

Acara makin seru dengan pertunjukan tari dan kompetisi salsa dari The Ibero- American Association (AIA). Sambil menikmati pertunjukan tari, para undangan juga berkesempatan menikmati hidangan khas Spanyol dan Indonesia, seperti tortilla aioli, gambas al ajillo, dan tampah jajanan pasar tradisional dari restoran Por Qué No dan Vamonos Coworking.

 

Malam Akbar Atau Gran Noche

Tidak hanya di kampus LSPR, antusiasme masyarakat Indonesia akan bahasa Spanyol dan budaya Hispanik juga terlihat dari kehadiran komunitas Dime Por Qué atau DxQ.

“Bahasa dan budaya adalah hal yang paling menarik untuk dipelajari oleh semua kalangan dari semua usia. Dalam wadah komunitas, proses belajar jadi lebih menyenangkan dan mudah. Apa lagi karakter budaya Hispanik begitu hangat dan meriah, mirip budaya Indonesia,” ujar Co-Founder Dime Por Qué Yoshi.

Perayaan ulang tahun tentunya tidak lengkap tanpa aneka permainan dan hadiah yang menarik. Carrera de globos adalah permainan tebak kalimat dengan balon-balon berisi huruf yang harus dipecahkan. Sementara tabú adalah permainan tebak gaya tanpa kata yang mengasah imajinasi.

Suasana jadi semakin 'panas' dengan piñata, permainan populer dari Meksiko di mana peserta harus menghancurkan boneka besar yang terbuat dari kertas warna warni untuk mendapatkan aneka hadiah di dalamnya.

 

Permainan Khas Spanyol Meriahkan Suasana

Sebagai puncaknya, semua siswa Nebrija yang hadir mengikuti kuis interaktif online yang berhadiah study tour ke Universitas Nebrija di Madrid selama seminggu pada bulan September 2019.

Satu pemenang beruntung akan mendapatkan tiket pesawat pulang pergi serta bantuan aplikasi visa, mengikuti kelas bahasa Spanyol intensif bersertifikat, tinggal bersama keluarga setempat, dan berkunjung ke berbagai atraksi wisata di Madrid dan sekitarnya.

“Saya bangga dan sangat bersyukur atas dedikasi dan antusiasme siswa kami di sini. Berkat mereka, Nebrija menjadi titik temu antara budaya Hispanik dan Indonesia di Jakarta. Saya yakin di tahun mendatang Nebrija bisa menjadi pusat referensi studi Hispanik yang mapan di sini,” tutup Alfonso Carnicero, Koordinator Akademis Instituto Nebrija - Jakarta.

 

#GrowFearless with FIMELA 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading