Sukses

Lifestyle

5 Kisah Haru tentang Kekuatan Memaafkan yang Menyentuh Hati

Fimela.com, Jakarta Memaafkan kadang tidak mudah. Memberi maaf pada mereka yang telah melukai kita seringkali terasa sulit. Merelakan dan mengikhlaskan perasaan yang tak nyaman pun kadang penuh dilema. Namun, selalu ada ruang di hati kita untuk bisa menghadirkan maaf.

Memaafkan dan dimaafkan, keduanya akan selalu menjadi bagian dari kehidupan kita. Bahkan dalam memaafkan, ada kekuatan luar biasa yang bisa kita dapatkan. Seperti kisah para Sahabat Fimela ini yang membuktikan betapa indahnya kekuatan memaafkan. 

1. Memaafkan Diri setelah Lepas dari Pacar yang Toxic

"Bagi beberapa orang pacaran merupakan masa-masa yang menyenangkan di mana dua sejoli saling memadu kasih, menyemangati, dan mengenal karakter satu sama lain. Terutama bagi anak muda yang sedang dimabuk asmara: serasa dunia hanya milik berdua. Namun, lain cerita dengan saya. Di usia 23 tahun ini, saya justru tidak merasakan manis indahnya pacaran. Alih-alih mendapatkan kasih sayang, pengalaman dua tahun pacaran justru membuat saya depresi akibat mengalami kekerasan dalam pacaran (KDP) atau disebut juga dengan istilah toxic relationship."

Selengkapnya: Berdamai dengan Diri setelah Mengalami Kekerasan dari Pacar Beracun

2. Memaafkan Mereka yang Mencibir

"Menyakitkan memang, namun itulah takdir. Takdir yang harus kami lalui agar menjadi manusia yang lebih kuat. Kami saling menguatkan satu sama lain, berusaha memaafkan siapapun yang telah menyebarkan berita bohong ini, dan mengembalikan beban psikis kakakku agar bisa fokus kuliah lagi. Larut dalam kebencian dan sakit hati justru akan makin menyiksa diri sendiri. Jadi, memaafkan adalah cara terbaik untuk melanjutkan mimpi."

Selengkapnya: Jangan Terbang karena Pujian, Jangan Tumbang karena Cacian

3. Memaafkan di Tengah Kondisi yang Penuh Luka

"What doesn’t kill you makes you stronger. Kalimat yang dulu hanya kuanggap sekadar slogan bijak itu kini kurasakan kebenarannya. Waktu membentukku menjadi perempuan yang lebih tangguh. Aku masih terus dalam proses memaafkan dan mengikhlaskan segala yang pernah terjadi. Memaafkan diri sendiri yang pernah begitu buruk dan begitu hancur serta memaafkan orang lain yang pernah membuatku sakit. Di tubuhku masih banyak luka. Tapi aku bisa baik-baik saja."

Selengkapnya: Di Tubuhku Masih Banyak Luka tapi Aku Bisa Baik-Baik Saja

4. Tegar dan Berusaha Selalu Memaafkan sebagai Single Mom

"Hidup penuh dengan keajaiban dan rahasia, demikian juga dengan hidupku. Siapa yang mengira jika kehidupan yang asalnya biasa saja tiba-tiba harus berubah menjadi penuh luka. Aku sebagai seorang single mom berupaya untuk tetap tegar di tengah luka yang tak pernah sembuh. Cinta bagiku sebenarnya sesuatu yang suci dan harus dijunjung kesuciannya, karenanya ketika pasangan menodainya, hatiku begitu terluka karena pengabdian selama ini diabaikan. Jadilah aku wanita yang tak memercayai lagi ketulusan itu ada di dunia ini. Ketika berbagai cerita kemudian datang dan pergi, aku pun semakin yakin ketulusan itu tak ada."

Selengkapnya: Berusaha Tegar sebagai Single Mom di Tengah Luka yang Tak Pernah Sembuh

5. Berdamai dengan Diri Sendiri dan Memaafkan

"Sejak hari itu, aku punya tekad kuat untuk menerima, memaafkan, berdamai dengan diri sendiri dan segala peristiwa di masa lalu, kini dan esok hari. Setiap hari, proses demi proses aku lalui. Aku berusaha untuk hidup lebih baik. Aku berusaha memiliki kesehatan mental dengan mendekatkan diri pada Tuhan. Membangun hubungan dengan Pencipta dan ciptaan-Nya."

Selengkapnya: Sempat Ingin Bunuh Diri dan Meminta Tuhan Mencabut Nyawaku

Semoga kisah-kisah ini bisa memberi inspirasi dan menghangatkan hatimu, ya. Semoga kita bisa memaafkan apa pun, baik memaafkan keadaan, memaafkan orang lain, hingga memaafkan diri sendiri untuk kehidupan yang lebih baik.

#ElevateWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading