Sukses

Lifestyle

Mau Kuliah di Luar Negeri? Ini 5 Hal yang Harus Diperhatikan Menurut Gita Savitri

Fimela.com, Jakarta Melanjutkan kuliah di luar negeri tentu menjadi impian bagi banyak orang. Selain bisa merasakan lingkungan baru, melanjutkan pendidikan di luar negeri juga memiliki banyak memberikan banyak manfaat lain.

Gita Savitri Devi, seorang conten creator yang telah melanjutkan pendidikannya di Jerman mengungkapkan salah satu manfaat mengejar kuliah di luar negeri adalah berkesempatan mendapat pendidikan berkualitas.

“Selain itu, kuliah di luar negeri juga akan menantang diri sendiri keluar dari zona nyaman, dikelilingi berbagai macanm orang & kultur, mendapat pengalaman baru untuk mengembangkan diri, dan prospek kerja internasional,” dalam webinar First Class by Color Fit Wardah, Sabtu (26/06/2021).

Kendati demikian, kuliah di luar negeri tentu tidaklah mudah, dibutuhkan banyak persiapan. Lingkungan dan budaya yang berbeda, biaya hidup yang tinggi, sistem belajar yang tidak sama dengan di Indonesia, dan berbagai hal lainnya sangat patut untuk Anda jadikan sebagai pertimbangan. Lebih lanjut berikut ini selengkapnya.

1. Pilih negara yang dituju

Pertama, menurut Gita yang harus dipersiapkan adalah memilih negara yang dituju dan mencatat kelebihan dan kekurangannya.”Kamu harus mempertimbangkan tinggal di negara besar atau kecil. Misalnya kalau aku pilih Jerman, karena negaranya kecil dan transportasinya lebih mudah,” kata Gita.

Selain itu, kamu juga harus menentukan di kota mana yang akan kamu tinggali. Kamu juga harus memastikan negara apakah negara itu menggunakan bahasa lokal atau bahasa internasional. “Kamu juga harus mencari tahu transportasi apa yang digunakan di kota tersebut,” papar Gita.

Gita menambahkan, tinggal di luar negeri tak menutup kemungkinan kita akan mengalami masalah finansial. Oleh sebab itu, kamu harus memastikan apakah kota itu menyediakan partime atau tidak.

2. Bertanya ke konsulat negara tersebut

Banyak yang tidak tahu, bahwa kedutaan besar setiap negara menyediakan jasa konsulat di mana kita bisa bertanya-tanya kepada petugas kedutaan mengenai cara berkuliah di negara tersebut.

“Jasa ini biasanya gratis dan tidak dipungut biaya, mereka biasayanya juga akan kasih daftar bagaiamana caranya agar kamu dapat berkuliah di negara yang kamu tuju,” ujar Gita.

3. Mencari program atau agen kuliah ke luar negeri

Zaman sekarang ada banyak sekali agen yang bisa membantu kamu untuk menyusun berkas dan menuntun langkah kamu berkuliah di luar negeri. Berbeda dengan konsulat yang hanya sekedar sebagai tempat untuk bertanya, agen bisa memberikan jasa membantu proses dari A sampai Z. Biasanya dipungut biaya yang tidak murah.

“Namun, ini biasanya dipungut biaya yang tidak murah. Bagi kamu yang memiliki biaya lebih, kamu bisa menggunakan agen ini,” kata Gita.

4. Do your own research!

Setiap negara bahkan universitas memiliki regulasi yang berbeda-beda. Untuk menghindari penipuan, kamu harus mencari hal-hal yang dibutuhkan.

“Baik itu Visa, CV, letters of recommendation. Kamu enggak bisa mengandalkan bertanya dari pengalaman orang lain. Sebab setiap tahunya regulasi kampus selalu berbeda. Jadi harus do your own research,” imbuh Gita.

5. Bertanya pada orang yang berpengalaman

Moving abroad can be challenging. Realitanya bisa berbeda dan biasanua tinggal di luar negeri tidak seindah foto-foto di Instagram. Oleh karena itu, kamu harus bertanya pada orang yang berpengalaman kuliah atau tinggal di luar negeri.

“Kamu harus mencari support system di luar negeri. Karena sedekat-dekatnya kamu dengan teman atau keluarga di Indonesia, tidak akan ada yang mengerti tantangan yang kamu hadapi di luar negeri. Karena bagi aku, sulit bagi kita untuk survive sendirian di luar negeri.” pungkas Gita.

#Elevate Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading