Sukses

Lifestyle

Menurut Ahli Berikut 4 Tips Menghadapi Quarter Life Crisis

Fimela.com, Jakarta Istilah quarter life crisis kerap membuat para peremuan panik. Biasanya dalam fase ini dihadapkan dengan beragam target kehidupan yang belum tercapai di usia 20 tahun hingga 25 thauun. Usia 20-an kerap kali menjadi tahapan bagi hampir setiap orang untuk berjuang meniti karier, mencari jati diri, hingga mempersiapkan diri ke jenjang pernikahan. Namun biasanya dalam perjalanannya, kamu pasti mengalami kebingungan, keraguan, dan ketidakpastian akan apa yang terjadi selanjutnya.

Fenomena inilah yang dinamakan ebagai fase quarter life crisis, yaitu krisis yang biasanya dialami oleh seseorang saat berusia 20-an dan menimbulkan kecemasan akan arah hidup selanjutnya.

Lalu bagaimana jika mengalami mengalami quarter-life crisis? Hal itu merupakan sesuatu yang sangat wajar. Memang, perubahan dalam hidup tidak dapat dihindari, tetapi bukan berarti kamu dapat melaluinya.

Dilansir dari rilis yang diterima oleh tim Fimela.com, Psikolog Riliv, Prita Yulia Maharani, M.Psi, menyatakan bahwa orang-orang yang berada dalam fase quarter-life crisis akan merasakan hal-hal tersebut dalam waktu yang lama, tetapi bukan untuk selamanya.

“Banyak orang cerita ke saya tentang masalah quarter-life crisis-nya,” ujarnya. “Saya bilang, semua itu pasti akan berlalu.”

Nah, saat kamu mengalami quarter life crisis, jangan hanya berdiam diri saja untuk merenungi kehidupanmu. Lakukanlah hal-hal ini untuk menghadapi quarter-life crisis agar kamu kembali bersemangat dalam menjalani hidup!

Cari nilai-nila kehidupan 

Situasi yang sedang kamu hadapi sekarang adalah kehilangan arah dan tujuan hidup. Untuk mengatasi hal itu, ketahuilah dirimu secara lebih dalam lagi.

Tanyakan kepada dirimu, apa nilai hidup yang kamu pegang? Misalnya, dalam menjalani hidup, kamu berpatok pada passion. Maka, langkah selanjutnya adalah melakukan segala sesuatunya sesuai minat.

Pengetahuan mengenai dirimu dan nilai hidup yang kamu pegang berguna sebagai dasar untuk menentukan arah hidup ke depan.

Susun rencana hidup dan prioritas

Tidak hanya sekadar mengetahui nilai hidupmu saja, tetapi kamu juga dapat membuat rencana hidup setahun ke depan.

“Kok cuma setahun saja?” Jangan salah, dalam waktu setahun, kamu akan dapat membuat rencana hidup yang lebih rinci daripada lima atau sepuluh tahun ke depan.

Untuk mempermudah rancangan hidupmu, gunakan skala prioritas. Jawablah pertanyaan seperti, “Apa hal pertama yang harus kamu lakukan?” atau “Apa saja hal yang harus kamu lakukan untuk mencapai hal tersebut?”

Berhenti membandingkan dirimu

Tanamkan di pikiranmu bahwa setiap orang memiliki nasib yang berbeda-beda. Tidak ada gunanya untuk membandingkan kehidupanmu dengan kehidupan orang lain—hal itu seperti membandingkan mobil dengan apel.

Justru yang harus kamu lakukan adalah membandingkan dirimu sendiri versi hari kemarin dengan versi hari ini. Progres tetaplah progres, sekecil apapun itu.

Kalau kamu sudah memulai untuk menerima bahwa kehidupan orang berbeda-beda dan fokus pada kehidupanmu sendiri, niscaya menavigasi hidupmu akan lebih mudah.

Cari suasana baru

Mungkin, kamu merasa menemui jalan buntu dalam menentukan jalan hidupmu karena kamu mentok di situ saja. Cobalah hal-hal baru yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya. Misalnya, belajar bermain musik, menjahit, dan lain-lain.

Selain mengalihkan pikiranmu dari kecemasan hidup yang disebabkan oleh quarter life crisis, kamu juga berkesempatan untuk menemukan keahlian rahasiamu. Siapa tahu, salah satu dari hal baru yang kamu coba dapat kamu tekuni sebagai karier.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading