Cerita Clarin Hayes dan 3 Anak Muda yang Menginspirasi Lewat Konten

Fimela.com, Jakarta Dikenal sebagai kreator konten, Clarin Hayes berhasil menginspirasi dan mengedukasi banyak orang. Di PechaKucha Night yang bertemakan The Light Within, Clarin Hayes berbagi bagaimana konten-konten yang ia digarap merupakan edukasi kesehatan yang banyak beredar di masyarakat.

Melalui kontennya, Clarin Hayes yang juga seorang dokter ingin memberantas mitos dan isu kesehatan dan dunia kedokteran. Clarin pun bercerita, bahwa dirinya memang ingin menjadi dokter sejak dirinya mengikuti kegiatan Dokter Cilik Indonesia.

"Sejak kecil aku mengikuti kegiatan Dokter Cilik Indonesia dan mendapatkan ilmu kesehatan dasar. Dari situ aku ingin jadi dokter," kata Clarin.

Dorongan untuk membuat konten muncul saat banyak orang mulai fokus pada banyak isu kesehatan. Akhirnya, Clarin pun memutuskan untuk membuat konten berisi keseharian mahasiswa kedokteran saat dirinya sedang menempuh ko-asisten.

Berbagi konten kesehatan

View this post on Instagram

A post shared by Alexandra Clarin Hayes (@clahayes)

Sejak saat itu, Clarin mulai rajin membahas mitos dan fakta kesehatan melalui channel pribadinya di YouTube. Topik yang dibahas pun cukup beragam, mulai dari masalah kewanitaan hingga keseharian sebagai dokter.

Belum mendapat kesempatan melanjutkan jenjang dokter di tingkat intern, Clarin Hayes memutuskan untuk menjadi relawan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet.

Ia pun menyempatkan diri untuk berbagi bagaimana kehidupan para nakes di Wisma Atlet dalam menjalankan tugas. Tujuannya agar masyarakat tidak terjebak oleh informasi palsu yang beredar di masyarakat.

Tidak hanya Clarin Hayes, ada tiga anak muda lainnya yang juga menginspirasi dan mengedukasi masyarakat melalui konten. Seperti Shindu Alpito yang merupakan jurnalis sekaligus pembuat program pengarsipan Shindu's Scoop, Rifan Rahman yang adalah kreator dari Swara Gembira yang mengadaptasi seni budaya Indonesia ke arah modern, serta Gerald Sebastian yang berbagi kisah sukses lewat konten edukasi Kok Bisa?.