Sukses

Lifestyle

29 Kutipan Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer

Fimela.com, Jakarta Bumi Manusia adalah sebuah novel karya Pramoedya Ananta Toer, yang sempat tidak boleh dipublikasikan. Buku ini merupakan buku pertama dari Tetralogi Buru yang diterbitkan tahun 1980. Setelah diizinkan untuk terbit, buku ini menajdi laris di pasaran dan diterbitkan dalam 33 bahasa.

Latar waktu yang diambil adalah tahun 1898 hingga tahun 1918, saat awal masuknya pemikiran rasional ke Hindia Belanda. Dalam novel ini juga menceritakan tentang masa awal pertumbuhan organisasi modern, dan munculnya demokrasi pola Revolusi Perancis.

Novel ini menceritakan tentang perjalanan Minke, yang merupakan salah satu anak pribumi yang sekolah di HBS. Minke sangat pintar menulis, sehingga tulisannya bisa membuat orang-orang terkagum. Minke adalah anak yang kurang disukai siswa siswi di sekolah tersebut, karena ia berani melawan ketidak adilan di masa itu. Bahkan Minke berani memberontak budaya Jawa.

 

Dalam novel Bumi Manusia, terdapat banyak sekali pesan moral yang terkandung di dalamnya. Berikut kutipan novel Bumi Manusia yang penuh makna:

Kutipan Novel Bumi Manusia yang Penuh Makna

1. Berterimakasihlah pada segala yang memberi kehidupan.

2. Seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan.

3. Kau terpelajar, cobalah bersetia pada kata hati.

4. Jangan sebut aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki. Tapi bukan berarti aku tidak butuh lelaki untuk aku cintai. (Nyai Ontosoroh)

5. Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berfikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminal, biarpun dia sarjana.

6. Cerita tentang kesenangan selalu tidak menarik. Itu bukan cerita tentang manusia dan kehidupannya , tapi tentang surga, dan jelas tidak terjadi di atas bumi kita ini.

7. Kita telah melawan Nak, Nyo. Sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.

8. Jangan anggap remeh si manusia, yang kelihatannya begitu sederhana; biar penglihatanmu setajam elang, pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu lebih peka dari para dewa, pendengaran dapat menangkap musik dan ratap-tangis kehidupan; pengetahuanmu tentang manusia takkan bakal bisa kemput.

9. Jangan hanya ya-ya-ya. Tuan terpelajar, bukan yes-man. Kalau tidak sependapat, katakan. Belum tentu kebenaran ada pada pihakku.

10. Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri bersuka karena usahanya sendiri dan maju karena pengalamannya sendiri.

Kutipan Novel Bumi Manusia yang Menginspirasi

11. Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji, dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya.

12. Hidup dapat memberikan segala pada barang siapa tahu dan pandai menerima.

13. Suatu masyarakat paling primitif pun, misalnya di jantung Afrika sana, tak pernah duduk di bangku sekolah, tak pernah melihat kitab dalam hidupnya, tak kenal baca-tulis, masih dapat mencintai sastra, walau sastra lisan.

14. Jangan panggil aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki. Namun bukan berarti aku tak butuh lelaki untuk aku cintai.

15. Dengan melawan kita takkan sepenuh kalah.

16. Juga jangan jadi kriminil dalam percintaan-yang menaklukan wanita ddengan gemerincing ringgit,kilau harta dan pangkat.Lelaki belakangan ini adalah juga kriminil,sedang perempuan yang tertaklukan hanya pelacur.

17. Bagaimana bisa manusia hanya ditimbang dari surat-surat resmi belaka, dan tidak dari wujudnya sebagai manusia?

18. Cinta itu indah, Minke, juga kebinasaan yang mungkin membututinya. Orang harus berani menghadapi akibatnya.

19. Mas, kan kita pernah berbahagia bersama? Kenangkan kebahagiaan itu saja, ya Mas, jangan yang lain.

20. Kasihan hanya perasaan orang berkemauan baik yang tidak mampu berbuat. Kasihan hanya satu kemewahan, atau satu kelemahan. Yang terpuji memang dia yang mampu melakukan kemauan baiknya.

Kutipan Novel Bumi Manusia yang Memotivasi

21. Manusia yang wajar mesti punya sahabat, persahabatan tanpa pamrih. Tanpa sahabat hidup akan terlalu sunyi.

22. Kau harus berterima kasih pada segala yang memberimu kehidupan, sekali pun dia hanya seekor kuda.

23. Tak pernah aku mengadili tanpa tahu duduk perkara.

24. Dia telah tinggalkan aku, entah untuk sementara entah tidak.

25. Semua lelaki memang kucing berlagak kelinci. Sebagai kelinci dimakannya semua daun, sebagai kucing dimakannya semua daging.

26. Kan baik belum tentu benar juga belum tentu tepat. Malah bisa salah pada waktu dan tempat yang tidak cocok.

27. Aku lebih mempercayai ilmu pengetahuan, akal. Setidak-tidaknya padanya ada kepastian-kepastian yang bisa dipegang.

28. Letakkan cambukmu, raja, kau yang tak tahu bagaimana ilmu dan pengetahuan telah membuka babak baru di bumi manusia ini.

29. Memang berita mutasi tidak pernah menarik perhatianku; pengangkatan, pemecatan, perpindahan, pensiunan. Tak ada urusan! Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading