Pendaki Ukraina Berusia 60 Tahun Hilang di Gunung Merbabu, Ditemukan dalam Kondisi Kedinginan

Ilustrasi Mendaki Gunung. Foto: (Ade Nasihudin/Liputan6.com).

Fimela.com, Jakarta Seorang pendaki asal Ukraina dilaporkan hilang saat melakukan pendakian di Gunung Merbabu, Jawa Tengah. Pendaki berusia 60 tahun ini berhasil ditemukan dalam kondisi selamat meski sempat kedinginan.

Pendaki bernama Mykola tersebut merupakan teknisi dari Lanud Ahmad Yani, Semarang. Ia melakukan pendakian di Gunung Merbabu bersama dua orang temannya hingga akhirnya tersesat pada Sabtu (4/12/2021).

Menurut pengamatan CCTV, ketiga pendaki ini tiba di Resort Selo pada pukul 5.45 WIB. 10 menit kemudian mereka melakukan pendakian Gunung Merbabu melalui jalur Selo yang sebenarnya masih ditutup.

Mereka mampu menyelesaikan pendakian, namun pada saat turun, Mykola terpisah dari dua orang temannya. Usia senja membuat Mykola berjalan di belakang dan tertinggal dari kedua orang temannya.

Ditemukan kedinginan

Saat tiba Pal HM 22, Mykola tidak terlihat hingga membuat kedua temannya, Dean dan Alex, menunggu hingga Mykola menyusul. Setelah 40 menit, Mykola tidak kunjung terlihat.

Dean dan Alex tiba di Resort Selo pada pukl 17.00. Mereka pun melapor kepada petugas bahwa teman mereka masih ada di atas. Petugas pun langsung melakukan evakuasi yang sempat tertunda hingga pukul 20.00.

Proses evakuasi ini melibatkan 11 orang yang terbagi dalam dua kelompok. Diduga Mykola tersesat di Blok Tulangan yang merupakan hutan yang rapat dan berbahaya. Mykola sendiri ditemukan dalam kondisi kedinginan dan berbalut daun kering untuk menghangatkan diri.

Pendakian ilegal

Menurut Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu Junia Parjanti, ketiga pendaki inilah bukan pendaki profesional karena tidak membawa perbekalan yang memadi. Mereka hanya membawa air minum saat pendakian.

Selain itu, ketiga ini dinilai melakukan pendakian ilegal pada jalur pendakian yang sebenarnya belum dibuka. Mereka mendaki tanpa mengantungi izin. Namun, Mykola dan kedua rekannya hanya diserahkan kembali kepada Lanud Ahmad Yani, Semarang tanpa melewati proses hukum