Sukses

Lifestyle

Jika Ingin Sukses, Minta Restu Orangtua dan Selalu Mohon Doa Darinya

Fimela.com, Jakarta Selalu banyak cinta dan hal istimewa dalam hubungan seorang anak dan ibu. Mungkin tak semuanya penuh suka cita, sebab ada juga yang mengandung duka lara. Masing-masing dari kita pun selalu punya cerita, seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela untuk mengikuti Lomba Ungkapkan Rasa rindu pada Ibu di Share Your Stories Bulan Desember ini.

BACA JUGA: Pentingnya Restu Dan Keutamaan Menghormati Orang Tua

***

Oleh:  Aniita Mustika

Padang, 25 Septermber 2021,

Untuk malaikat tanpa sayap dibumi yang kusebut mama,

Assalamu'alaikum mama,

Peluk ibu adalah tempat kembali setelah patah. Ketika melihat langit dan awan–awannya, aku semakin rindu rumah. Sejak jauh dari rumah kita akan semakin merindukan ibu. Namun, rasa gengsi untuk mengungkapkan, sering kali aku memotret suasana langit sore. Potret langit sore merupakan ungkapan kerinduan. Bagiku, ibu adalah sosok yang paling dirindukan walaupun bawelannya memecahkan gendang telingamu. Setelah jauh dari ibu kau akan tahu betapa rindunya dimarahi ibu karena susah bangun pagi.

 

Beranjak Dewasa

Mama, setelah beranjak dewasa aku makin sadar, jika menjadi dewasa tidak mudah dan sangat sulit. Banyak sekali rintangan yang harus kulalui, banyak sekali yang menghalangi dan tentunya waktu untuk terus bersama denganmu semakin berkurang.

Ma, untuk waktu–waktu yang tak dapat kulalui denganmu. Maafkan aku, maafkan aku sebab tak dapat terus bersama denganmu saat rambutmu sudah mulai memutih, maafkan aku jika waktuku lebih banyak di luar dari pada berbicara padamu.

Ma, sangat sulit menjadi kakak tertua, sangat sulit untuk menjadi pondasi ini. Ketika aku ingin menyerah aku selalu ingat, aku anak tertua, aku harus kuat dan dapat menjai contoh untuk adik–adik. Ma, sangat tidak mudah menjadi seorang kakak yang dapat dibanggakan. Apalagi untuk dibanggakan olehmu, aku masih belum bisa.

Ma, sampai saat tulisan ini aku buat pun aku sangat jarang mengatakan aku menyayangimu dengan lantang, tapi percayalah Tuhan selalu tahu isi doa yang selalu kubaca. Mama, maaf ya, aku belum bisa bikin mama bahagia.

Maaf ya Ma, aku belum bisa sukses seperti orang–orang, belum bisa beliin mama ini itu, walaupun mama nggak pernah minta. Tapi, ingin sekali jadi anak yang berguna dan loyal beliin ini itu, maaf banget ya, belum bisa seperti itu. Saat ini cuma masih bisa berdoa kepada Tuhan, semoga mama selalu sehat dan panjang umur.

Ma, maaf karena aku sering nggak pulang ke rumah, maaf karena aku jarang ada di rumah dan maaf karena aku jarang banget ngomong kalau di rumah. Ma, banyak hal yang ingin sekali aku ceritakan dalam perjalananku saat ini, namun ini belum saatnya untuk kita bisa duduk bareng dan bercerita.

Tunggu sebentar lagi ya, Ma. Jujur Ma, aku sangat takut seiring bertambahnya usiaku, aku takut jika aku tidak dapat menjadi anak yang dapat dibanggakan oleh mama. Aku takut jika seiring bertambahnya usiaku, aku membuatmu kecewa dengan sikapku.

 

Pelukan Ibu, Tempat Ternyaman

Ma, beberapa kali aku hancur namun tetap saja pelukmu adalah tempat ternyaman. Doamu adalah penyelamat dan penunjang keberhasilanku. Tak dapat ku pungkiri, satu persatu keberhasilan yang kudapatkan adalah sebab do’amu yang dijabah oleh-Nya.

Ma, aku sangat menyayangimu walau aku sendiri tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya. Ma, Terima kasih karena sudah melahirkan anak keras kepala ini. Terima kasih karena sudah dengan tulus membesarkan anak yang egois ini, terima kasih karena sudah menjadikan aku bagian dari hidupmu.

Maafkan aku jika aku tidak sekuat yang kau lihat, tidak setegar yang sering kukatakan dan tidak seceria seperti tawa–tawaku kepadamu lewat perbincangan kita di telepon, hanya saja aku tidak ingin menyampaikan keluhku yang akan membuatmu sedih dan khawatir.

Ma, sebenarnya aku bukannya kuat, aku hanya sok kuat yang lama–lama terbiasa dengan peran tersebut. Ma, sejak aku menyelesaikan kuliahku di Jogja dan pulang ke Padang, jujur Ma, aku masih nggak punya rencana yang benar–benar mantap.

Aku hanya ingin pulang, bersantai sejenak setalah 5 tahunan lebih nggak pulang sejak awal pergi kuliah. Beberapa rencana yang kususun benar–benar hancur setelah lulus kuliah ini. Namun, setelah pulang aku menemukan beberapa balok kecil harapan dan cara bagaimana cara bangkit. Peluk dan doamu memang tidak pernah salah sasaran menembus langit. Untuk perjalanan hidup kali ini, doakan aku terus ya.

Ada kalimat yang selalu kuingat, kala kamu mau sukses, mintalah restu dari kedua orang tuamu, rawatlah keduanya dan sering-seringlah meminta doa darinya. Sebab doa dari orang tua selalu dijabah lebih cepat oleh Tuhan.

Berbahagialah bagi kita yang sampai saat ini masih bersama dengan kedua orangtua. Tidak perlu sedih bagi teman–teman yang orangtuanya sudah pergi lebih dulu, mintalah doa dari orang yang kau anggap orang tua atau orang sudah menggangapmu sebagai anak. Mintalah doa dari setiap orang yang kau jumpai. Jangan sedih ya, nanti setelah menjadi orangtua pun doakanlah seluruh anak–anak yang pernah kau jumpai.

Salam, dari putrimu, gadis 25 tahun yang masih ngangur, yang sibuknya melebihi orang kerja kantoran padahal freelance, pondasi rumah yang sering bikin kacau dan si sok sibuk mengerjakan apa pun asalkan dapat duit halal.

 

#ElevateWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading