Sukses

Lifestyle

Menjadi Seorang Ibu, Kusadari Ada Cinta yang Perlu Kujaga Setiap Waktu

Fimela.com, Jakarta Setiap perempuan selalu memiliki kisahnya sendiri. Caranya untuk berjuang tentu tak sama dengan yang lainnya. Perempuan berdaya dan hebat dengan caranya masing-masing. Tiap pengalaman dan kisah pun memiliki inspirasinya sendiri seperti tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba The Power of Women: Perempuan Berdaya dan Hebat adalah Kamu berikut ini.

***

Oleh: Adeirma Suryani

Kesungguhan Gina, bungsu keluarga kami menjalani ujian semester secara daring dalam perjalanan kami di jalan lintas Sumatra yang berlubang membuat aku semakin mencintai remaja yang bewajah manis ini. Sejak kecil, hanya senyum dan tawa yang selalu kulihat di wajahnya.

Aneh tapi nyata, sedikit sekali tangis dan jeritan manja yang kuterima dari penyejuk mata di keluarga kami ini. Keteguhannya menolak semua saran dan godaan dari kakak-kakaknya untuk melewati UTS ditolak dengan canda dan kedisiplinannya melaksanakan ujian melalui link yang dibagikan, secara tepat waktu. Walau kadang kami harus mengorbankan kecepatan dan waktu untuk menepi, karena kendala sinyal seluler di daerah yang di lewati. Gina adalah cinta-Mu yang ke-5.

Satu minggu berselang, saat kami sedang menikmati gegar budaya di Ibu Kota Negara, anak tengah kami memberikan kabar gembira. Dia bahagia, karena proses panjang yang telah dilalui untuk menjadi bagian dari salah satu korporasi impiannya telah terwujud.

Malam itu, nama seorang Navilla resmi menjadi bagian dari program pendidikan karier di perusahaan tersebut. Navilla telah memilih, untuk menunda pernikahannya selama masa pendidikan 2 tahun, karena dia ingin mengamalkan ilmu dan pendidikan tinggi yang sudah diselesaikannya, ucapnya berulang kali.

Jauh di lubuk hatiku, aku tahu bahwa niat dia sesungguhnya adalah mewujudkan mimpinya lewat mewujudkan mimpi kami. Navilla ingin menjadi penopang langkah kami agar dapat mengalami segala cita yang ditunda karena kehadirannya. Sungguh dia, adalah cinta-Mu yang ke-4.

 

Hidup dengan Cinta

Sepanjang perjalanan, sulung kami berjuang mengendalikan kendaraan yang berjuang melintasi barisan bukti nyata, bahwa beragam indikator ekonomi tidak berbanding lurus dengan pernyataan kemakmuran yang di tampilkan dalam setiap laporan statistik resmi.

Dengan tubuh kekarnya, Ghufran secara harfiah adalah pelindung kami, sebagai satu-satunya pria yang tersisa di keluarga kami, selama 18 tahun ini. Dia telah dengan tegar menjadi ayah dan kakak bagi kami. Dia adalah cinta-Mu yang ke -3. 

Tanggal 26 Januari 2014, Engkau tunjukkan cinta-Mu dengan mengambil cintaMu yang ke-2, yaitu anak pertama kami, buah hati kami. Dia yang namanya setiap disebut masih membuat air mata mengalir secara sukarela, menjadi bukti  bagaimana ikatan antara anak dan ibunya tidak akan lekang sepanjang masa.

Pada hari itu, cinta-Mu juga merangkul penuh cinta, seorang perenang terbaik yang menarik sekuat tenaga makhluk-makhluk tidak berdaya yang berjuang mengangkat kepala di tengah hantaman gelombang yang belum pernah kami dengar nama dan wujudnya hingga pagi itu. Dia dikenang sebagai malaikat penolong bagi pemilik tangan-tangan yang dapat diraih dan diselamatkannya dari bahaya. Dia adalah suamiku, ayah dari anak anakku, sahabat dalam kehidupanku dan cinta dalam hatiku.

Dia yang telah engkau masukkan dalam kehidupanku. Dialah cintaMu yang pertama. Hingga detik ini, aku masih bersimpuh di bumi-Mu. Memandang-Mu dengan penuh cinta.

Tiada lepas jiwaku memuji keagungan-Mu, memuji betapa penuh kasih sayangnya diri-Mu, karena selalu mencukupkan semua kebutuhanku, sesekali mengabulkan keinginan yang tidak pentingku, dan selalu memampukan tubuh ringkihku, untuk merawat, mendidik dan menikmati kedewasaan anak-anakku. Tuhanku, cinta-Mu abadi.

#WomenforWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading