Sukses

Lifestyle

Daur Ulang Plastik di Rumah, Mulai dari Mana? Simak Solusi Ala Rinso dan Anteraja

Fimela.com, Jakarta Hingga saat ini, permasalahan sampah plastik masih terus menjadi ‘pekerjaan rumah’ yang belum usai. Jutaan ton sampah plastik masih dihasilkan setiap tahunnya, terutama di era pandemi seperti sekarang ini ternyata juga ikut mempengaruhi bertambahnya sampah plastik.

Sayangnya, hingga saat ini sebagian besar sampah plastik masih belum terkelola dengan baik. Hal ini perlu menjadi perhatian serius, mengingat sampah plastik mempengaruhi kondisi bumi yang menjadi tempat tinggal manusia.

Melihat fenomena ini, Rinso sebagai brand yang dekat dengan keluarga Indonesia ingin mengambil bagian dari solusi masalah sampah plastik dan melibatkan peran aktif mereka untuk menjadi #GenerasiPilahPlastik, generasi yang lebih peduli lingkungan dan bijak menangani kemasan yang digunakan, terutama kemasan plastik.

Demi merealisasikan solusi dan tujuan ini, Rinso melakukan kolaborasi dengan Anteraja. Lewat kerja sama ini, kedua brand tersebut mengajak masyarakat untuk menjadi #GenerasiPilahPlastik dengan menyediakan fasilitas antar jemput sampah plastik yang sudah dipilah agar dapat dikirim ke bank sampah untuk diolah lebih lanjut.

Wah, jadi penasaran dengan program yang satu ini kan? Hal ini yang jadi obrolan seru dalam sesi Fimelahood From Hood bersama Rinso x Anteraja yang mengusung tema Yuk Jadi #GenerasiPilahPlastik dan Wujudkan Perubahan Nyata untuk Indonesia Bersih. Acara ini berlangsung pada Selasa (15/03/2022) secara live streaming di Vidio dengan menghadirkan narasumber inspiratif. Yuk, intip highlight menariknya!

Komitmen Rinso untuk Mewariskan Alam yang Lestari

Event ini menghadirkan Erfan Hidayat (Head of Fabric Care Unilever Indonesia) yang menceritakan tentang latar belakang tentang campaign #GenerasiPilahPlastik tersebut. Menurut Erfan, kampanye ini lahir dari komitmen Rinso untuk mewariskan alam yang lestari kepada anak-anak dan generasi penerus bangsa di masa depan.

“Backgroundnya adalah mungkin pernah dengar slogan Rinso yang dari dulu kita gaungkan, yaitu Berani Kotor Itu Baik. Maknanya adalah kami percaya kebebasan anak-anak kita untuk bisa bermain dan belajar di alam luar tanpa takut kotor itu sangat baik. Tapi, kita tahu bahwa sampah plastik menjadi masalah pencemaran lingkungan yang cukup challenging di Indonesia. Kalau kita diam saja, bisa jadi anak-anak nanti nggak punya alam yang layak untuk dinikmati. Rinso benar-benar berkomitmen dalam upaya bijak plastik, yang mana kami ubah dari yang tadinya Berani Kotor Itu Baik menjadi Berani Kotor Demi Kebaikan,” ungkap Erfan dalam live streaming tersebut.

Lebih jauh lagi, Erfan juga mengungkapkan bahwa selama 3 tahun ini Rinso sudah melakukan berbagai langkah yang dapat disimpulkan menjadi less plastic, better plastic, dan no plastic.

“Sudah 3 tahun terakhir kami mengurangi penggunaan plastik hingga 17%, bahkan botol deterjen cair kami semua terbuat dari plastik daur ulang. Tahun lalu kita juga sudah meluncurkan kemasan plastic pouch pertama kali di Indonesia yang menggunakan plastik daur ulang. Sementara itu di no plastic, kita akan terus bekerja sama dengan berbagai partner untuk galakan yang namanya refill station. Yang terbaru kita ada titik di BSD. Itu yang kita upayakan dari sisi produsen, tentunya kita juga ingin mengupayakan dari sisi tengah dan hilir juga bekerja sama dengan masyarakat luas,” lanjut Erfan.

Faktanya, Sampah Plastik Terus Meningkat Setiap Tahunnya

Event live streaming ini juga menghadirkan Hana Nur Auliana (Head of Communication and Engagement Waste4Change) yang banyak berbagi tentang kondisi sampah saat ini. Faktanya, sampah plastik terus meningkat setiap tahunnya.

“Bener banget sih kalau sampah sendiri memang concerning banget. Di tahun 2020-2021 jumlah sampah ternyata meningkat sebanyak 7% atau sekitar 68,5 juta ton per tahun. Ini kalau kita nggak mengelola sampah dengan lebih baik, bisa jadi bumi kita bakal penuh dengan sampah. Dari angka ini, 17% adalah plastik, jadi masih ada 11,6 juta per tahun sampah yang dikelola dengan cara yang masih illegal, nggak ramah lingkungan. Padahal plastik sendiri masih bisa didaur ulang. Sekitar 48% sampah yang ada dibakar, pasti jadi polusi udara. Dari sisanya yang nggak terbakar ini dibuang sembarangan di tempat penumpukan illegal atau berakhir di laut,” jelas Hana.

Hana juga melanjutkan bahwa menurut survey, sekitar 81% masyarakat Indonesia nggak melakukan pilah sampah. Namun, campaign #GenerasiPilahPlastik yang hadir dari Rinso x Anteraja membuat Hana optimis masalah ini bisa diselesaikan.

“Kita optimis bahwa ini bisa kita selesaikan bareng-bareng. Apalagi kita melihat masyarakat hanya perlu difasilitasi. Apalagi sekarang Rinso dan Unilever sendiri banyak membantu bank sampah untuk bisa menerima sampah dari rumah,” lanjut Hana.

Masyarakat Harus Punya Attitude Sustainability

Sementara itu, dari sisi konsumen Cyntia S. Lestari (Founder Lyfewithless) mengungkapkan bahwa konsumen yang lebih berdaya itu penting demi berlangsungnya program #GenerasiPilahPlastik.

“Ada inovasi dari Rinso dan Anteraja, kalau aku pribadi melihat dari sudut pandang konsumen, kita mau ajak konsumen jadi lebih berdaya. Selain perlu ada solusi daur ulang, penting juga attitude sustainability. Inovasi keren ini bakal jauh lebih lancar kalau konsumen punya attitude ke arah sana. Misalnya kita bisa lebih mindful dalam spending, karena setiap konsumsi kita berdampak bagi lingkungan. Kalau sudah konsumsi harus pilah plastik. Kalau nggak bisa di-recycle, teman-teman yang kreatif bisa upcycle dimanfaatkan jadi lebih berguna. Plastik bukan musuh kalau kitab isa lebih bijak menggunakannya,” jelas Cyntia.

Cerita Tasya Menjadi #GenerasiPilahPlastik

Sebagai public figure dan Duta Lingkungan KLHK, Tasya Kamila juga membagikan ceritanya bagaimana selama ini ia telah berusaha menjadi #GenerasiPilahPlastik yang berawal dari rumah.

“Awalnya yang aku pelajari adalah alasannya dulu. Setelah belajar hidup lebih aware dan mindful, ternyata sampah yang nggak kita kelola dari rumah, yang kita buang ke tempat sampah pun nggak semuanya bisa langsung diproses. Akhirnya menumpuk di TPA, yang kemudian menghasilkan gas metana dan mempengaruhi perubahan iklim. Dari sini aku tergerak buat mengikuti lifestyle ini,” ungkap Tasya.

Tasya melakukan 3 hal sederhana yang diawali dari rumah. Dimulai dari cegah yaitu menggunakan produk yang bisa digunakan berulang, meminimalisir plastik, kalau masak secukupnya. Selanjutnya adalah pilah sampah organik dan anorganik serta yang terakhir olah sampah menjadi kompos atau serahkan ke bank sampah.

Selebriti yang satu ini juga awalnya merasa mendapatkan banyak tantangan, terutama dukungan dari orang-orang di sekitar.

“Pertama sering skeptis juga ngapain sih capek-capek pilah sampah. Tapi kuncinya satu, jangan mudah menyerah. Lalu bikin sistem di rumah yang mudah diikuti keluarga lain. Akhirnya lama-lama akan terbiasa,” terang Tasya.

Tasya pun mengaku di awal sempat ragu dengan dirinya sendiri saat akan mulai melakukan kelola sampah dari rumah.

“Kadang jadi masalah juga kalau sudah capek pilah sampah, eh nanti sampahnya digabungin lagi sama tukang sampahnya. Kerjaan ibu-ibu kan lumayan banyak, jadi jangan sampai energinya habis cuma gara-gara sampah aja. Jadi kita memang butuh fasilitas buat mendukung ini,” lanjut Tasya.

Jadi #GenerasiPilahPlastik bareng Rinso x Anteraja

Generasi kekinian sudah banyak yang aware soal pilah sampah, tapi mungkin terkendala fasilitas yang membantu masyarakat agar bisa menyalurkannya ke bank sampah. Inilah yang kemudian mendasari kolaborasi Rinso dan Anteraja untuk mengajak masyarakat menjadi #GenerasiPilahPlastik.

“Sekarang gimana berbagai pihak bisa membantu memfasilitasi hal ini supaya terjadi. Kalau mau ke bank sampah sendiri mungkin masih banyak halangan, waktu, cost, atau mungkin karena pandemi ini. Di sinilah kolaborasi kita bareng Anteraja menjadi sesuatu yang bisa memfasilitasi hal ini supaya terjadi. Mulai hari ini nggak perlu repot menjadi #GenerasiPilahPlastik. Rinso dan Anteraja akan bantu jemput dari rumah dan mengantar ke bank sampah terdekat tanpa dipungut biaya apapun,” jelas Erfan.

Leonardus Ramba (Head of Marketing Anteraja), menceritakan latar belakang Anteraja mau berkolaborasi dengan Rinso dalam melakukan kampanye ini, yang menurutnya sejalan dengan semangat SATRIA yang dimiliki Anteraja.

“Anteraja punya value SATRIA yang menjadi pedoman dalam menjalankan misi kebahagiaan banyak orang untuk memberikan dampak besar. Kami sadar dan mendukung Rinso memberikan edukasi penting menggerakkan banyak orang supaya bisa berpartisipasi pentingnya mengelola sampah mereka,” cerita Leo.

Erfan pun menjelaskan lebih jauh langkah-langkah yang bisa dilakukan jika ingin menjadi bagian dari #GenerasiPilahPlastik.

“Ada banyak cara, bisa langsung ketik di browser rinsogenerasipilahplastik.com atau ke sosmed kami Rinsoid  dan Anteraja.id Kalau sudah punya Rinso, di kemasan kami sudah ada QR Code, scan aja, masuk langsung ke lampiran untuk mulai mengirim. Jangan lupa isi data diri dengan lengkap supaya sampah bisa dijemput SATRIA di rumah,” jelas Erfan.

Program #GenerasiPilahPlastik Rinso x Anteraja ini hadir di 10 provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara yang berlangsung mulai Maret – Mei 2022.

Wah, ternyata gampang banget kan menjadi bagian dari #GenerasiPilahPlastik bersama Rinso x Anteraja! Yuk, saatnya mulai langkah kecil dengan pilah sampah dari rumah yang bisa berdampak besar buat lingkungan!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading