Sukses

Lifestyle

Jelang Idul Adha, 5 Hal yang Wajib Diperhatikan Saat Memilih hingga Mengolah Daging Hewan Kurban

Fimela.com, Jakarta Menyambut Idul Adha, masyarakat berbondong-bondong membeli hewan kurban sebagai bagian dari ibadah dalam agama Islam. Dengan menyembelih hewan kurban setelah pelaksaaan sholat Idul Adha menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri dan menjadi wujud syukur kepada Allah SWT.

Jelang Idul Adha biasanya lahan-lahan kosong akan dipadati oleh pedagang hewan kurban dadakan. Di sana, kamu bisa memilih secara langsung hewan kurban seperti apa yang ingin disembelih.

Namun jika tidak memiliki banyak waktu, kamu bisa membeli hewan kurban secara online. Melalui Tokopedia, memungkinkan masyarakat membeli hewan kurban tanpa harus keluar rumah.

Menurut data yang diungkapkan Tokopedia, antusiasme masyarakat dalam berkurban lewat platform digital sangat tinggi. Kambing standar ukuran 23-28 kilogram, kambing medium 29-34 kilogram dan kambing premium di atas 34 kilogram menjadi hewan kurban yang paling laris di Tokopedia pada Iduladha 2021 lalu.

“Ogan Komering Ulu Timur, Dumai, Tegal, Manokwari hingga Magelang menjadi beberapa daerah dengan peningkatan transaksi melalui Tokopedia Qurban tertinggi pada Iduladha 2021 dibandingkan periode Iduladha 2020,” ungkap Regional External Communications Senior Lead Tokopedia, Rizky Juanita Azuz.

Menyambut Idul Adha 2022, Tokopedia menggandeng Dokter Hewan dan Ahli Kesehatan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), drh. Denny Widaya Lukman, untuk memberikan lima tips pemilihan, penyembelihan hingga pengolahan daging hewan kurban bebas penyakit mulut dan kuku (PMK).

 

1. Ketahui Ciri Hewan dengan PMK

PMK yang cenderung menjangkiti hewan ternak, seperti sapi, kambing, kerbau hingga domba, menimbulkan beberapa gejala.

“Mulai dari sariawan pada mulut, bibir, lidah dan dinding bagian dalam pipi, air liur yang berlebihan serta luka atau lepuh di atas dan celah di antara dua kuku. Selain itu, kuku hewan yang terluka juga dapat terlepas apabila tidak diobati segera,” kata Denny.

2. Pilih Layanan Kurban Online Agar Praktis dan Tetap Amanah

Masyarakat bisa tetap berkurban secara praktis dan tetap amanah lewat fitur Tokopedia Qurban yang melibatkan sejumlah lembaga kemanusiaan terpercaya termasuk Dompet Dhuafa, Ecoqurban, BAZNAS, Human Initiative, Inisiatif Zakat Indonesia, Rumah Zakat dan NU CARE-LAZISNU. Hewan kurban yang disalurkan oleh lembaga kemanusiaan tersebut juga di bawah pengawasan Dinas Pertanian dan Peternakan, Kementerian Pertanian RI.

“Di Tokopedia Qurban, masyarakat bisa mengetahui status hewan kurban, termasuk sebelum dan sesudah penyembelihan serta pendistribusian daging kurban yang dikirim lewat notifikasi handphone. Sertifikat kurban juga akan dikirim melalui email dan notifikasi sebagai bukti sah,” jelas Rizky.

 

3. Cara Tepat Memotong Hewan Kurban

“Pisahkan sapi dan domba karena domba cenderung tidak menunjukkan gejala jika tertular PMK. Panitia kurban hendaknya memotong semua hewan sehat terlebih dulu,” jelas Denny.

Hewan kurban dengan PMK yang bergejala ringan boleh dipotong dengan tetap memperhatikan kebersihan. Limbah kotoran hewan yang sakit dibuang dengan ditanam di tanah atau dipisahkan pada tempat tertentu, lalu laporkan pada dinas penyelenggara peternakan dan kesehatan hewan agar segera memindahkannya.

4. Distribusi Daging Kurban Segera

Uahakan daging kurban diterima masyarakat yang membutuhkan maksimal 5 jam setelah pemotongan. Hal ini untuk menghindari perubahan kimiawi pada daging dan berkembangnya bakteri.

“Daging juga dapat diolah menjadi kornet karena dari aspek keamanan pangan, pemanasan dalam proses produksi kornet dapat menginaktivasi virus,” saran Denny.

 

5. Olah Daging secara Tepat

“Masyarakat tidak perlu khawatir karena PMK tidak menulari manusia. Terkait pengolahan daging kurban, sebaiknya dimasak hingga matang agar mematikan bakteri/virus atau disimpan dalam freezer untuk mempertahankan kesegaran daging,” kata Denny.

Meski daging dibekukan, nutrisi daging akan tetap terjaga dan daging tidak mengalami perubahan kimiawi secara alami.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading