Sukses

Lifestyle

Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Luncurkan Inovasi Rompi Penurun Suhu untuk Atasi Heat Stroke Di Musim Haji

Fimela.com, Jakarta Heat stroke di Arab Saudi sangat membahayakan kesehatan terutama bagi jemaat haji dan umrah asal Indonesia yang terbiasa dengan iklim tropik. Karena itu, Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Meluncurkan Inovasi rompi penurun suhu untuk mengatasi sengatan panas . Rompi ini dipakai oleh petugas yang mobile dan jemaah yang membutuhkan.

"Tahun ini dari puskes meluncurkan inovasi baru untuk mengatasi heat stroke saat melakukan haji dan umrah. Bisa untuk mengatasi, bisa untuk pencegahan. Tergantung nanti berapa pack (pack isi karbon cool di dalam rompi) yang dikasih," ujar Tim dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sekaligus tim peneliti, dr Suzy Indharty, di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Jumat (1/7). 

Suzy menjelaskan cara kerja rompi penurun suhu ini bila diisi penuh dengan karbon maka bisa dipakai untuk pasien-pasien heat stroke. Sedangkan untuk pencegahan, karbon hanya perlu diisi setengah pack saja. Berbahan dasar tekno cool merupakan karbon yang bisa bertahan 8-12 jam.

"Nah ini sudah diteliti di Indonesia dan kita akan mencoba di suhu ekstrem karena di sini (Arab Saudi) bisa 40 sampai 50 derajat celsius, bahkan di atas 50 derajat pada 2015, 57,3 derajat celsius. Jadi berdasarkan pengalaman itu dari yang dulu 2015 kita saya membawa kantong mayat dengan batu es dan itu memang efektif tapi membuat repot karena basah, ini lebih simpel dan membantu," ucap Suzy. Di dalam rompi dengan berat 2 kilogram, ada banyak kantong tempat untuk menaruh pack berisi karbon cool. Karbon cool juga akan ditempatkan di bagian kepala rompi.

Uji Coba Pemakaian Rompi Penurun Suhu

Berdasarkan testimoni dari sejumlah anggota MCI yang telah mencoba rompi ini, dikatakan bahwa rompi tersebut memberikan sensasi dingin dan nyaman ketika dipakai. Meskipun terasa agak berat, saat suhu panas rompi tersebut memberikan kenyamanan ketika dipakai.

Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr Budi Sylvana mengatakan, ada 30 set rompi yang dibawa dan akan diujicobakan apakah betul betul efektif di suhu ekstrem panas.

"Jadi 30 set ini akan kita bawa mulai di Arafah nanti, setelah Arafah nanti, semua 30 set ini kita bawa ke Mina. Karena di sanalah proses melempar jamrah diperkirakan jemaah akan kelelahan dengan suhu sangat panas. Karena jemaah berjalan kan sehingga kita nanti akan full kan di Mina," kata Budi.

Apabila rompi ini efektif mengatasi heat storke, Budi mengungkapkan bahwa rompi ini akan dikembangkan lebih lanjut dalam lebih jumlah yang besar sehingga haji di musim panas bisa lebih nyaman. Rompi yang telah digunakan selama 8 jam akan di masukan ke dalam freezer yang dibawa tim kesehatan sehingga karbon cool tetap dalam kondisi dingin.

Tim Pengawas Haji Apresiasi Rompi Penurun Suhu Panas

Ketua Tim Pengawas Internal Pelaksanaan Haji, Nizar Ali Mengapresiasi inovasi rompi penurun suhu panas. Nizal mengungkapkan bahwa selama 9 tahun ke depan, cuaca di Arab Saudi amat panas, sehingga inovasi rompi ini perlu direspons, sebab di lapangan terik matahari suhunya bisa mencapai 40 derajat.

“Dan kami tadi mencoba ternyata memang benar teknologi ini perlu kita apresiasi sehingga ini bisa khususnya dipakai petugas yang langsung di lapangan yang bersentuhan dengan publik," kata Nizar di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Jumat (1/7).

Rompi ini, kata Nizar juga bisa dipakai jemaah saat ibadah puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). "Kedua mungkin ini bisa ekspan ke jemaah saat lempar jumrah karena jalannya begitu jauh di bawah terik matahari dan jauh jadi tidak perlu lagi gunakan payung," tutur Nizar

Nizar Ali pun sempat mencoba rompi penurun panas tersebut. Menurut dia, dengan bobot hanya 2 kg, mengurangi risiko sakit dan sebagai tindakan pencegahan dari tim kesehatan. "Itu yang saya rasa Kemenag mengapresiasi teman-teman kesehatan," kata dia.

Panduan Haji Berbahasa Indonesia Sehingga Pemahaman Informasi Lebih Mudah

Kementerian Haji dan Umrah bekerja sama dengan Otoritas Umum Wakaf Arab Saudi  merilis 13 Panduan Haji dan Umrah dalam 14 bahasa, termasuk Indonesia. Dengan adanya panduan ini, tentu masyarakat Indonesia yang berkeinginan melakukan ibadah haji atau umrah dapat semakin mudah memahami informasi.

Inisiatif ini data dari keinginan meningkatkan layanan kepada jemaah haji yang dari seluruh dunia dengan memberikan panduan serta arahan yang dapat membantu mereka melangsungkan ibadah haji dan umrah secara maksimal.

Berdasarkan laporan kantor berita Arab Saudi, SPA pada Sabtu (2/7), panduan ini terbagi dalam 13 topik yang menjelaskan berbagai tahapan pelaksanaan haji dalam format yang mudah dipahami. Panduan ini tersedia dalam berikut: Indonesia, Arab, Inggris, Prancis, Urdu, Bengali, Malaysia, Hausa, Amharik, Farsi, Spanyol, Turki, Rusia, dan Sinhala.

Panduan yang tersaji dalam 14 bahasa ini berusaha menjawab berbagai pertanyaan dan kebutuhan para jamaah haji yang paling sering ditanyakan. Selain itu, panduan ini juga memberikan arahan untuk membantu terjaminnya kesehatan, keselamatan dan terpenuhinya seluruh hak para jamaah. Panduan berbahasa Indonesia dapat di unduh melalui link berikut: https://guide.haj.gov.sa/id.html.

Penulis: Tasya Fadila

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading