Sukses

Lifestyle

Fakta-Fakta Hubungan Ratu Elizabeth dan Putri Diana yang Selalu Dinarasikan Tidak Akur

Fimela.com, Jakarta Sudah bukan rahasia lagi jika hubungan antar para perempuan kerajaan digambarkan dingin. Begitu juga dengan mendiang Ratu Elizabeth dan menantunya Putri Diana.

Seperti apa sebenarnya hubungan antara Lady Diana Spencer dengan Ratu Elizabeth II semasa hidup? Banyak informasi dengan narasi tidak akur dibentuk dalam hubungan mertua-menantu tersebut.

Melansir dari rd, Arianne Chernock, profesor sejarah Inggris modern dan monarki mengatakan, Putri Diana yang blak-blakan dan modern mungkin berbicara terlalu banyak tentang hidupnya dan perasaan serta emosi pribadi para pers. Sementara Ratu, sepanjang masa pemerintahannya memiliki pendekatan berbeda yang jauh lebih berhati-hati.

 

Pertama Kali Ratu Elizabeth dan Putri Diana bertemu

Desas-desus miring di antara mereka pun banyak ditulis media massa. Namun berikut beberapa fakta tentang hubungan rumit mereka, dimulai dari kapan Ratu Elizabeth dan Putri Diana bertemu?

Chernock mengatakan jika Keluarga Spencer merupakan terpandang dan terkemuka dengan ikatan kerajaan yang erat. Ayah Diana adalah seorrang equery ayau pelayan pribadi, untuk ayah Ratu, Raja George VI dan kemudian turun ke ratu sendiri.

Nenek Diana juga seorang dayang ibu Elizabeth. Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip menghadiri pernikahan orangtua Diana, dan Ratu adalah ibu baptis dari adik Diana, Charles.

 

 

Ratu Memberi Restu

Diana diperkenalkan kepada Ratu sebagai calon pasangan Charles saat ia diundang ke Balmoral. Penonton The Crown, serial di Netflix pasti mengingat pertemuan tahun 1980 sebagai 'Balmoral test' yang terkenal. 

Ratu menganggap Diana cukup cocok untuk Charles. Mengingat dari segi popularitas di kalangan kerajaan yang disambut hangat oleh ratu. Diana sendiri berupaya sekuat tenagah untuk mengambil hati dan berusaha memenuhi klasifikasi menjadi seorang putri, dan ia melakukan dengan sangat sukses.

Namun kesuksesan tersebut menjadi bumerang bagi Diana. Karena banyak yang berpendapat, jika selama kunjungan, dia lebih banyak melakukan peran yang dicita-citakan daripada menjadi dirinya sendiri.

Awal hubungan Ratu Elizabeth dan Putri Diana

Awalnya, semua berjalan lancar, berdasarkan dari pengalaman pertama bertemu di Skotlandia. Diana sangat diterima dan Ratu serta Pangeran Philip menyetujui persatuan anak mereka dengan Diana.

Meski Ratu tak terlalu dekat, namun ia menyetujui pilihan Charles. Sebab, hubungan tak akan bergerak maju jika belum mendapat restu.

Namun, tak ada yang tahu isi hati Ratu yang sebenarnya, karena sikap Ratu yang sangat bungkam. Namun, dari informasi yang dirangkum, Ratu menerima Diana dengan sangat baik. 

Perasaan Ratu saat pertunangan

Sang Ratu merasa Diana dapat menangani kehidupan kerajaan, bukan hanya kesuksesannya di Balmoral. Namun, badai pers dan fotografer mengahantam hubungan Charles-Diana yang membuat Ratu mulai mendesak untuk meresmikan hubungan mereka berdua dengan pertunangan.

Majalah Time tahun 1981 menulis jika Ratu memberi ultimatum untuk menikahi Diana pada musim panas 1981 atau tidak sama sekali. Tetapi, segalanya akan berubah menjadi lebih mencekam bagi Diana saat ia pindah ke apartemen kerajaan di Istana Buckingham dalam persiapan pernikahan.

Chernock mengatakan jika Diana ingin banyak dibimbing Ratu, namun faktanya, ia menggambarkan pengalaman yang kesepian. Menurut buku The Queen & Di tahun 2002, pakar kerajaan Ingrid Seward, Elizabet membercayai Diana akan kerasan dan tidak terlalu membebani saat tinggal di istana.

Yang terjadi setelah pernikahan?

Setelah pernikahan Charles dan Diana pada 29 Juli 1981, Ratu mulai mempercayakan Diana dengan tanggung jawab kerajaan. Menunjukkan bahwa dia memiliki keyakinan diri pada kemampuan putri baru melaksanakan tugas resminya.

Tugas solo pertamanya adalah Diana mewakili keluarga kerajaan di pemakaman Putri Grace of Monaco. Keberhasilan di acara itu membuat Ratu percaya Putri Diana memiliki cara sendiri yang dapat meningkatkan popularitas monarki.

"Dia adalah aset, sampai titik tertentu, sampai dia mencuri perhatian. Namun, sebagian dari tantangan bagi Ratu, terutama Charles, Diana bersinar sangat terang dan memiliki kekuatan bintang. Dan saat melakukan tur, hal itu memengaruhi Elizabeth mengingat dia adalah Ratu, dan juga Charles sendiri," ujar Chernock.

 

 

 

Bagaimana hubungan perempuan berubah saat pernikahan kerajaan bermasalah?

Pangeran Charles dan Putri Diana disebut tidak cocok sejak awal. Dan dengan hancurnya hubungan mereka, maka hubungan antara Ratu dan Putri Diana juga berada di ujung karang.

Dalam rekaman dari tahun 1993 yang dipublikasikan pada tahun 2004 dan dirilis ulang dengan film dokumenter tahun 2017, Diana: In Her Own Words yang ditayangkan di Inggris, sang Putri mengatakan bahwa dia tidak mendapat dukungan yang dibutuhkan saat 'menangis' untuk bertanya kepada Ratu dalam memecahkan permasalahan rumah tangganya.

Menurut Seward di The Queen & Di, meski awalnya Elizabeth bersimpati pada Diana, akhirnya merasa bahwa Putri Diana yang emosional terlalu menyita energi untuk ditangani. Seorang pelayan mengatakan, ia pernah bertemu Ratu dalam waktu satu jam dan di sana menangi tanpa henti.

Tidak puas dengan perasaannya sendiri, Diana beralih ke pers, khususnya buku Morton pada tahun 1992. Dan wawancara BBC Panorama 1995 Diana dengan Martin Bashir.

Meski Elizabeth terkejut karena Diana mengungkapkan begitu banyak hal pribadi di publik, Seward mengatakan jika Ratu harus tetap diam dan tidak bisa menanggapinya dengan perasaan sendiri. Diamnya Ratu Elizabeth tentang masalah ini, seringkali tidak membantu Diana dan juga dirinya sendiri.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading