Sukses

Entertainment

Editor Says: Memanfaatkan Media Sosial untuk Membantu Sesama

Fimela.com, Jakarta Sepekan terakhir, dunia maya dihebohkan oleh foto seorang kakek yang tengah tertidur di sebuah warung makan di pinggir jalan. Pemilik akun Facebook Hafizah Sari adalah orang yang pertama kali mengunggah foto tersebut pada 20 Oktober lalu, yang akhirnya kini menjadi viral.

Sang kakek ternyata adalah pemilik warung nasi uduk Betawi yang berlokasi di depan Pertamina Maritime Training Center, Jalan Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur. Meski sudah berusia senja, Hafiza menuliskan pengorbanan sang kakek yang rela berjualan hingga larut malam, sampai-sampai tertidur menunggu pembeli datang.

Berkat postingan Hafiza yang sukses menjadi viral itu, kini sang kakek tak perlu lama-lama lagi menunggu nasi uduk dagangannya laku. Menurut salah satu pengguna Facebook bernama Widji Priyant Al-Fatih pada Senin (24/10/2016), warung sang kakek sekarang sudah ramai pengunjung.

Inilah perjuangan seorang kakek penjual nasi uduk di Rawamangun, Jakarta Timur yang telah membuat ribuan pengguna Facebook menangis. (Foto: Facebook: Hafizah Sari)

Hafizah Sari merupakan satu dari banyaknya pengguna media sosial yang memanfaatkan betul kecanggihan teknologi untuk membantu sesama. Lewat foto-foto yang diunggah dan akhirnya menjadi viral, Hafizah sukses mengetuk hati banyak orang untuk berbuat baik.

Disadari atau tidak, bagi sebagian orang media sosial seakan sudah menjadi candu. Ya, hampir setiap hari bahkan setiap jam, banyak orang yang rela menghabiskan waktunya, walau hanya lima menit, untuk mengecek media sosial yang dimilikinya seperti Facebook, Instagram, Twitter, Path, Snapchat dan lainnya.

Ilustrasi pekerjaan di media sosial. (monster.com)

Ketika melakukan 'ritual' harian ini, saya pribadi mendapatkan banyak informasi baru dan terkini dari akun-akun yang saya ikuti. Atau saya melihat banyak potret kebahagiaan dari teman-teman yang mengunggah kegiatannya di media sosial. Atau saya dapat ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial untuk membantu sesama.

Penyampaian informasi dengan media sosial memang sangatlah cepat, bahkan melebihi kecepatan Valentino Rossi di area balap. Apa yang kita sampaikan dalam bentuk foto, tulisan, atau pun video dapat dengan cepat diterima oleh rekan-rekan kita. Bahkan, ketika postingan menarik, maka dapat dengan mudah hal itu menjadi viral di jagat maya. 


Manusia adalah Makhluk Sosial

Secara fitrah, manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, yang di mana keberadaannya saling berhubungan timbal balik dengan manusia lainnya. Membantu sesama sudah menjadi hal yang lumrah bahkan diwajibkan dalam setiap agama yang ada di muka bumi.

Bukan semata-mata untuk menjalankan perintah agama saja, menolong sesama juga mengasah naluri kita sebagai makhluk sosial. Alih-alih mengatasnamakan makhluk sosial, mengunggah kegiatan menolong di media sosial sudah menjadi hal yang wajar, namun sangat berisiko mendapat cibiran.

Ilustrasi menolong orang lain. Foto: Pinterest

Ya, anggapan pamer menjadi satu hal yang tak terelakan. Lagi-lagi, kita tak pernah bisa mengontrol pemikiran dan perkataan orang terhadap apa yang kita lakukan. Semua kembali lagi ke niat awal menolong itu sendiri.

Bagi saya, menolong bisa dengan beragam cara. Mengunggah kegiatan menolong di media sosial tidaklah salah. Bisa saja, dengan cara mengunggah foto tersebut tanpa disadari kita telah memberikan influence positif terhadap orang di sekitar seperti yang dilakukan Hafiza Sari.

 

#Repost @ketimbang.ngemis.soloo with @repostapp ・・・ #Repost @rafandaaaa with @repostapp ・・・ Assalamualaikum wr. wb. sahabat ketimbang ngemis solo.. . Alhamdulillah hari ini sekitar pukul 12.20, pulang dari study melewati jalan yang berada pas di sebelah timur Gor Bulutangkis Stadion Manahan, saya berjumpa dengan sosok tangguh dan penuh motivasi. Beliau adalah Mbah Pariyem, bertempat tinggal di Ngemplak, Kismoyoso, Kabupaten Boyolali. Ketika saya menanyakan umur juga anak, beliau kesulitan untuk mengingat. Tapi beliau menjelaskan bahwa anak anaknya sudah mentas juga berkeluarga semua.. . Suami beliau sudah lama meninggal, jadi Mbah Pariyem pun hidup sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, beliau berjualan semprong, romeo, dan enting enting. Berangkat dari rumah pagi pagi sekitar pukul 06.30 beliau naik angkot untuk menuju Surakarta. Beliau menjajakan dagangan di sekitar Sriwedari, Stadion Manahan, dan Nusukan dengan berjalan kaki menggendong barang dagangan dibawah panas teriknya matahari. Sesekali beliau beristirahat untuk minum dengan bekal air putih yang dibawa dari rumah. Jikalau sudah sore, beliau menuju sekitaran Terminal Tirtonadi untuk naik angkot pulang ke kediaman.. . Satu pelajaran hari ini yang bisa saya terima tentang kegigihan hidup, semangat pantang menyerah, dan sikap bersyukur atas apapun yang Alloh berikan untuk dapat diterima dan diupayakan dengan sebaik baiknya. Bagi sahabat KNS yang menjumpai beliau, sempatkan untuk mengobrol dan membeli dagangan Mbah Pariyem.. . BELILAH WALAU TAK BUTUH, KARENA DISETIAP RISKY DAN HARTA KITA, ADA SEBAGIAN YANG MENJADI HAK ORANG LAIN.. . #ketimbangngemis #ketimbangngemissolo #ketimbangngemissoloo

A photo posted by Ketimbang Ngemis (@ketimbang.ngemis) on

Apalagi dewasa ini sudah banyak bermunculan akun-akun media sosial yang dibuat khusus untuk menghimpun informasi orang-orang yang layak ditolong. Dengan begitu, kita dapat dengan mudah ikut menolong orang lain, sekalipun tak mengenalnya.

Kehadiran media sosial memang selayaknya disikapi dan dipergunakan dengan bijak. Menebar kebaikan dan menolong orang lantas diunggah di media sosial bukanlah tindakkan yang salah. Jangan terlalu memikirkan anggapan negatif orang terhadap niat baik yang ingin kita lakukan. Tetaplah menebar kebaikan entah dengan cara apapun itu. 

 

Regina Novanda, 

 

Editor Kanal Film Bintang.com 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading