Sukses

Entertainment

Eksklusif Dimas Aditya, Antara FTV, Stripping, dan Film

Fimela.com, Jakarta Dimas Aditya terkenal sebagai aktor FTV dan lekat dengan genre komedi. Kini, ia pun mengepakkan sayapnya pada film religi berjudul Bid'ah Cinta. Bid'ah Cinta menjadi film pertama Dimas dalam menggarap film bergenre religi.

***

Bagi Dimas, bermain dalam FTV, stripping dan juga film miliki temboknya sendiri. Ia bercerita jika stripping adalah tempatnya mencari materi, film menjadi tempatnya belajar lebih dalam lagi untuk menggali peran.

Eksklusif Dimas Aditya bercerita mengenai perbedaan menjalani FTV, stripping serta main film. (Fotografer: Bambang E. Ros, Wardrobe: @kanagoods, Styled by: Indah Wulansari, DI: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)​

Tak bisa dipungkiri bahwa honor stripping memang menggoda. Kendati demikian, Dimas tak terlena begitu saja. Ia masih ingin mengepakkan sayapnya lebih jauh lagi. Apalagi jika film tersebut sangat menantang kemampuannya berakting.

Meski demikian, Dimas takkan berhenti berakting di layar televisi. Tak sekadar untuk memenuhi kebutuhan secara materil, ia pun merasa nyaman dengan dunia yang sudah membesarkan namanya tersebut. Mengenai 3 dunia itu, perbedaan antara FTV, stripping dan main film, Dimas Aditya pun memberikan treatment yang berbeda.

"Kalau main stripping saya memang mencari materi. Tapi kalau film, di situ saya bisa menggali karakter lebih dalam lagi," ujarnya ketika bertandang ke Bintang.com beberapa waktu lalu.

Eksklusif Dimas Aditya bercerita mengenai perbedaan menjalani FTV, stripping serta main film. (Fotografer: Bambang E. Ros, Wardrobe: @kanagoods, Styled by: Indah Wulansari, DI: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)​

Meski bisa mendalami karakter, ia tak begitu saja menerima tawaran. Dimas harus melihat jalan cerita, sutradara, dan juga teman-temannya yang akan menjadi partner dalam film tersebut.

Film religius pertama Dimas Aditya sudah hadir di bioskop Indonesia. Sebelumnya, Dimas pun menceritakan mengenai pengalamannya menggarap Bid'ah Cinta. Simak petikan wawancara Dimas Aditya berikut ini.

Dimas Aditya dan Bid'ah Cinta

Bid'ah Cinta menceritkan tentang kisah cinta dua insan yang berasal dari satu agama namun berbeda cara menjalankannya. Lewat wawancara dengan bintang.con, Dimas Aditya pun menceritkan lebih dalam.

Bisa ceritakan peran di film ini?

Peran saya sebenarnya berasa dari keluarga yang menganut islam yang memang sesuai diajarkn oleh nabi. Khalidah ini berasal dari paham yang berbed. Di siru terjadi konflik antara keluarga dan menyebar ke kampung sebenarnya. Mereka berada di tengah krisis keyakinan tentang Islam.

Takut ada pro-kontra nggak?

Sebenarnya akan ada pro-kontra. sebelum main itu ketika baca skrip secara penuh. Namun ketika ditelaah secara instan itu nggak akan kena, tapi kalau ditonton keseluruhan film maksud dari kalimat itu akan terlihat. Karena kan memang cinta itu kan anugerah dari Allah. Dan itu bukan sesuatu yng hrus kit lupkan. Kita kan juga melakukan ibdah krena cinta kepada Allah

Eksklusif Dimas Aditya bercerita mengenai perbedaan menjalani FTV, stripping serta main film. (Fotografer: Bambang E. Ros, Wardrobe: @kanagoods, Styled by: Indah Wulansari, DI: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)​

Pas dapat tawaran takut kontroversial nggak?

Sedikit merasa goyah sih. Tapi kan isunya menarik ya. Skrg banyak film religi yang membahas soal pioligami, perbedaan agama, namun film ini kan membahas tentang perbedaan paham yang terjdi dalam satu agama, jadi merupakan sebuah hal yang baru menurut saya.

Yang bikin menarik di film Bid'ah Cinta?

Karakter yang ada dalam isi cerita juga sangat kuat. Bukan cuma tentang Khalidah dan Kamal. Tapi karakter yang lain juga saling mengisi dan bukan cuma tempelan gitu.

Eksklusif Dimas Aditya bercerita mengenai perbedaan menjalani FTV, stripping serta main film. (Fotografer: Bambang E. Ros, Wardrobe: @kanagoods, Styled by: Indah Wulansari, DI: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)​

Alasan yang bikin mau main?

Sutradaranya hahaha saya ambil film itu harus lihat secara keseluruhan. Sya lihat dari naskah, tim, sutradara gitu.

Kenapa tuh?

Sebelumnya saya sempat nonton film mas Hakim yang 3 hati 2 dunia 1 cinta gitu dan itu film yang oke juga. Jadi sekarang bisa terlibat film dengan mas Hakim ini suatu hal yang baru dan jadi pengalaman yang fresh aja buat saya.

Dimas Aditya di Antara FTV, Stripping dan Film

Beralih dunia dari FTV, stripping dan film memang tidak mudah. Kendati demikian, Dimas Aditya bisa mengkotak-kotakkannya dengan baik. Ia thu pasti dunia mana yang ia dalami saat ini

Beralih dari FTV, komedi, lalu religi. Apa yang bikin berubah?

Sebenarnya saya blm pernah min religi. Ini pertama kali. Sebenarnya kalau saya main di tv itu ada faktor yang beda. FTV juga cerita makin dipaksakan, ya itu untuk materi ya untuk saya. Namun kalau di film nih saya bisa merasakan kebebasan baru yang nggak pernah saya temukan di FTV. Jadi mediumnya memang berbeda dan proses yang saya lakukan untuk pendalaman karakter juga lebih panjang. Lebih menguji pekerjaan sebagai pekerja seni. Jadi saya nggak takut apa-apa kok.

Pertama kali main religi, gimana pendalaman karakternya?

Jadi sebenarnya isu yang ada di film ini terjadi di keluarga saya. Ayah sya itu muhammadayah, ibu itu NU. Ada perbedaan pandangan dalam melakukan hal seperti maulid atau tahlil. Tapi toh kita tetap bisa hidup berdampingan.

Eksklusif Dimas Aditya bercerita mengenai perbedaan menjalani FTV, stripping serta main film. (Fotografer: Bambang E. Ros, Wardrobe: @kanagoods, Styled by: Indah Wulansari, DI: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)​

Risetnya?
Jadi ya itu, riset pertama saya di keluarga. Jadi nggak terlalu PR. Saya juga sempat dateng ke salah satu teman yang memang dia termasuk dari orang yang suka ikut kegiatan keagamaan. Boleh dibilang dia cukup tau tentang hal-hal itu. Jadi cukup membantu lah.

Berapa lama untuk pendalaman itu?

Nggak terlalu panjang. Karena karakter ini ada kebimbangan dalam dirinya. Antara dia harus memiluh cintanya untuk Khlidah tau menjalankan apa yang selama ini ia dan keluarganya yakini. Jadi saya di tengah2 dari masalah itu. jadi nggak terlalu lama.

Takut image komedinya ilang?

Justru mas Hakim bilang dia mau bikin kita keluar dari karakter yang melekat.

Ngubah image ngerasa susah nggak?

Itu tantangan sih. Jadi waktu sebelumny juga satu film itu mengubah karakter di situ dan enaknya ada orang yang bilang bagus ada juga yang nggak engeh.

Gimana contohnya?

Ada yng bilang "lo yang mana ya? kok gue nggak ngeliat elo sepanjang film". Sepanjang film lho. Jadi mereka nggak sadar. Tapi menurut gue itu suatu keberhasilan. Kalau memerankan suatu karakter dan orang lain nggak mengetahui, ya itu sebuah keberhasilan.

Eksklusif Dimas Aditya bercerita mengenai perbedaan menjalani FTV, stripping serta main film. (Fotografer: Bambang E. Ros, Wardrobe: @kanagoods, Styled by: Indah Wulansari, DI: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)​

 

Lebih nyaman FTV, film atau stripping?

Masing-masing itu sebenarnya punya keuntungan buat saya. Itu sebenarnya saya mencoba buat membangun sebuah tembok j. Kalau saya mau berekspresi atau mendalami peran dengan lebih serius, saya lebih ke film. Makanya kalau main film saya akan pertimbangkan dari segi story, sutradara, pemain. Kalau di FTV sih siapa aja. Tapi ya itu karena ceritanya sudah mulai agak dipaksakan ya karena memang tujuannya. Kalau stripping lebih ke jadwalnya sih.

Genre yang gak mau dimainin?

Sebenarnya ada satu tawaran tolak yang mungkin saya nggak akan main adalah jika kemampuan akting saya masih belum mumpuni di karakter itu. Saya masih harus memperdalam akting lebih dalam lagi. Saya nggak mau malah film itu jadi nggak maksimal.

Dimas Aditya mengatakan bahwa ia masih akan terus menggali kemampuan aktingnya. Meski sama-sama menggeluti dunia seni pern, namun dunia FTV, stripping dan film tentunya berbeda. Sukses selal, Dimas Aditya!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading