5 Keunikan Film Hoax yang Sayang untuk Dilewatkan

Film Hoax menampilkan artis dan aktor yang sukses berperan dalam film-film box office Indonesia. Tara Basro, sukses berperan sebagai Rini di film Pengabdi Setan yang sukses menjadi film horor box office dengan jumlah penonton lebih dari 4 juta. Sedangkan Tora Sudiro dan Vino G Bastian sukses memerankan tokoh Indro dan Kasino yang sukses mengantarkan film Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss sebagai film box office sepanjang masa dengan jumlah penonton lebih dari 6 juta.

”Film Hoax adalah film pertama saya dengan Tora, dan ini berbeda dengan film Warkop yang harus bercanda. Di film ini saya berperan serius dan jadi pendiam. Bahkan, waktu itu Tora sampai kesal sama saya karena saya kalau kumpul hanya diam tidak banyak omong. Karena sama Ifa memang harus begitu,” ungkap Vino.

Keunikan lainnya adalah, film ini memiliki tiga genre. Masing-masing pemeran film ini mewakili setiap genre yang ada di film Hoax ini. Vino Bastian, yang memerankan tokoh Ragil menjadi seorang yang alim dan mewakili genre drama. Sedangkan Tora, yang berperan sebagai Raga mewakili genre Komedi.

Sementara itu, Tara Basro yang memerankan tokoh Adek dan sukses dengan film bergenre horor, di film ini juga Tara mewakili genre horor thriller.

” Sebagai Raga, saya menjadi pacar yang berpikiran lempeng. Sebenarnya, saya disini diharuskan berperan serius, tapi mungkin karena image saya sudah komedian, jadi banyak scene yang jadinya lucu,” ujar suami Mieke Amalia ini.

Menurut Vino, film ini sudah dibawa ke beberapa festival film luar negeri. Awalnya film ini mengambil judul Rumah dan Musim Hujan. "Akhirnya kita nonton juga ni, ini film dari lima tahun yang lalu sudah sering dibawa ke festival fil luar negeri," katanya.

Film Hoax akhirnya dibawa kepada penonton umum. Tentu saja, banyak adegan yang dikurangi demi menjaga aturan pemerintah mengenai sensor film.

"Senang sih, Sebenarnya mungkin ketika film Hoax tayangnya komersil, jadi harus banyak yang disesuaikan. Kalau waktu dulu rumah dan musim hujan itu tayangnya terbatas di festival. Ketika film ini ditayangkan untuk khalayak ramai jadi banyak penyesuaian, dari sensor apalah," ujar Vino G Bastian.