Editor Says: Heboh Lucinta Luna, Netizen Ribut Darurat Transgender

Fimela.com, Jakarta Media sosial belakangan ini dihebohkan dengan pemberitaan sosok Lucinta Luna, salah satu personel dangdut Duo Bunga. Hampir setiap hari, selama sepakan belakangan ini, wajahnya kerap muncul di sejumlah media. Lalu, siapakan sebenarnya Lucinta Luna ini? Benarkah ia sosok transgender yang memiliki nama asli Muhammad Fatah?

Mulai dari akun gosip Lambe_Turah, akun Melly Bradley hingga artis Elly Sugigi sudah membeberkan fakta-fakta, jika sesungguhnya Lucinta Luna adalah seorang transgender. Fakta tersebut baik yang terang-terangan maupun yang tersirat. Semua mengarah pada satu kesimpulan, Lucinta Luna adalah seorang transgender yang tidak mau mengakui jati diri sebenarnya.

TERKAIT: Potret Isi Rumah Gadang Mendiang Dorce yang Laku Rp 430 Juta, Banyak Ornamen Antik dan Lukisan-lukisan

TERKAIT: Potret Rumah Gadang Mendiang Dorce Gamalama yang Dijual Anak-anak Angkatnya, Laku Rp 430 Juta

Menurut penelusuran akun-akun gosip dan juga keterangan dari berbagai sumber, Lucinta Luna diduga memiliki nama asli Muhammad Fatah. Ia kemudian bertransformasi menjadi seorang 'perempuan' dengan nama Cleo. Waktu berjalan, Cleo disebut-sebut mengubah jatidirinya menjadi seorang perempuan secara hukum dan kemudian melakukan operasi kelamin agar benar-benar nyata secara fisik sebagai seorang perempuan.

Nama Lucinta Luna mulai ramai dibicarakan saat isu hubungannya dengan Mike Lewis beredar. Mike yang juga mantan suami Tamara Bleszynski pernah berpose bersama Lucinta Luna tanpa baju. Perihal tersebut Luna sudah menjelaskan, bahwa foto itu dibuat tanpa sengaja saat ia bertandang ke tempat Mike Lewis.

Foto Millendaru mengenakan bra tersebar.

Satu per satu kemudian muncul komentar di media sosial, jika Lucinta Luna adalah seorang transgender. Ia pun meradang dan disebut-sebut menantang netizen untuk membuktikan dirinya adalah seorang transgender dengan nilai hadiah, satu miliar rupiah. Wow!

Tantangan tersebut tak berapa lama kemudian dijawab oleh Mellly Bradley yang mengaku pernah berteman dengan Lucinta Luna. Ia kemudian memposting video sosok yang diduga Lucinta Luna usai menjalankan operasi perubahan kelamin.

Masyarakat mulai muak dengan debat Lucinta Luna dengan pihak lain

Netizen rupanya sudah mulai muak dengan perdebatan Lucinta Luna dan pihak lain perihal fakta-fakta transgender. Meski ada pula yang masih mengikuti, namun di akun Lucinta Luna dan akun gosip di instagram, banyak netizen yang menyuarakan sumpah serapah untuk perdebatan yang akhirnya dianggap membuang waktu.

Apalagi banyak netizen sepakat, pertikaian Lucinta Luna dan Melly Bradley hanya akan membuat eksistensi transgender di Indonesia semakin kuat. Hal itu, tentu saja membawa kekhawatiran para orangtua. Sebab, transgender di negeri yang memegang adat ketimuran ini, masih dianggap sebagai momok dan selalu dikaitkan dengan hal yang negatif lantaran menolak takdir Tuhan. Hal lain yang menarik, netizen sudah mulai menyuarakan negara dalam keadaan darurat transgender.

Ada pula netizen yang mengingatkan media-media televisi untuk tidak lagi mengulas perihal transgender lantaran ada aturan yang berlaku dari KPI.

Banyak pula masyarakat yang bersuara atas nama Hak Azasi manusia, bahwa sosok transgender adalah mahluk ciptaan Tuhan yang juga harus diberikan ruang untuk berkreasi. Hal ini kembali mengingatkan pada isu LGBT yang akan dimasukkan dalam UU Pidana. Isu tersebut sempat membuat kegaduhan para pendukung hak asasi manusia dan yang kontra terhadap kehadiran LGBT.

Belajar dari Bunda Dorce

[Bintang] Dorce Gamalama — Bunda Dorce saat melakukan umrah. (Istimewa)

Padahal, jika melihat sejarahnya, LGBT menjadi hal yang 'sudah bisa diterima' masyarakat. Contoh yang paling fenomenal adalah Dorce. Sosok transgender yang kerap disapa Bunda itu memang semapat menuai kontroversi. Namun Bunda Dorce seakan tahu dampaknya jika ia gaduh. Ia pun berusaha menerima tatanan tersebut sambil mencoba untuk terus berkreasi dan berkarya di bidang hiburan. Bunda Dorce, sampai sekarang seakan tak 'tersentuh', malah ia lebih bersikap religius dan mengajarkan kebaikan, bukan kegaduhan.

Mungkin popularitas yang bisa segera menghasilkan uang, menutup mata para pelaku oknum transgender atau yang masih berdiri di wilayah abu-abu (sebut antara lelaki dan perempuan) untuk membuat kegaduhan agar namanya makin dikenal? Ingat, sudah kodrat sebagai seorang manusia untuk bisa berbaur dengan lingkungan dan bersosialisasi. Lalu, bisakah mereka berkarya, berkreasi dan memberikan dampak positif tanpa ada kegaduhan? Tanya sama Bunda Dorce ya.