Sukses

Entertainment

Eksklusif Astrid, dari Karya Bernuansa Magis hingga Penuh Tangis

Fimela.com, Jakarta Kecintaan pada dunia musik dan bernyanyi sejak masih sekolah, ternyata mengantarkan sederet cerita penuh makna dalam kehidupan solois Astrid. Bermula dari sekedar hobi, hasrat bernyanyi sukses membuat Astrid memperkenalkan sederet karya yang menyuarakan berbagai tema.

***

Hingga memenangkan festival menyanyi, Astrid lantas mengawali karier dengan hadir membawakan soundtrack dari film horor Tusuk Jelangkung bertajuk Ratu Cahaya tahun 2003 lalu. Sulit dipungkiri, nuansa 'magis' pun turut merasuk dalam warna lagu, dan dipadu vokalnya yang sangat berciri khas.

Perjalanan pemilik nama lengkap Astrid Sartiasari tersebut berlanjut dengan didaulat menyanyikan lagu karya Yovie Widianto hingga dua soundtrack lain. Baru di tahun 2005, Astrid merilis debut album self-titled yang dibalut sentuhan dark pop. Di album debut, ia kembali menyelami nuansa magis lewat single Cinta Itu dan tiga lagu lain yang jadi theme song film Mirror.

Tahun demi tahun berlalu, transisi berkarya turut menyapa Astrid. Ia kemudian bergelut dengan lagu-lagu yang mengusung kisah cinta yang pelik, tidak jarang menguras air mata. Seperti satu single terbarunya, Lingkaran, sebuah lagu ciptaan Ade Govinda yang resmi diluncurkan pada awal Januari 2018.

"Lingkaran ini ceritanya tentang sebuah perjalanan cinta yang tak berujung seperti lingkaran. Jadi, di sini ada kisah cinta aku, engkau, dan dia," ungkap Astrid kepada Bintang.com di kediamannya di kawasan Simprug, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Selain transisi nuansa musik, Astrid juga mengungkapkan proses seru penggarapan baik single dan video klipnya yang dilakukan di Lembang, Bandung sekitar bulan November lalu. Ia bersama tim harus mendaki selama 45 menit untuk mencapai tempat syuting klip Lingkaran.

Astrid berbagi kisah lebih mendalam terkait single terbarunya, Lingkaran, proses penggarapan, transisi musik dari dark ke ballad, hingga perjalanannya mengeksplorasi musik. Simak wawancara eksklusif Bintang.com bersama Astrid lewat rangkuman berikut ini.

Astrid dan Single Lingkaran

Astrid memperkenalkan single terbarunya yang bertajuk Lingkaran pada awal Januari 2018. Single tentang kisah cinta tak berujung ini diciptakan oleh musisi Ade Govinda.

Awal cerita bisa menyanyikan lagu yang diciptakan oleh Ade Govinda?

Aku sudah di label yang berbeda, di MyMusic Records. Awalnya memang bikin workshop dulu, ada beberapa lagu yang sudah ada, tapi belum tentu cocok dinyanyiin. Lalu dipilih, kita coba dinyanyikan akhirnya dipilihlah Lingkaran.

Apakah Astrid puas dengan single Lingkaran?

Cukup puas karena memang dari proses, dari awal aku ikut terlibat dari milih lagu, bikin lagunya gimana, aransemen, sampai konsep video klipnya. Jadi, semua dipikirin.

Menurut Astrid, apa poin yang menarik dari single Lingkaran ini?

Ini bisa dibilang salah satu lagu galau lagi tapi masih ada harapan. Di mana adalah aku tidak ingin berada di lingkaran ini, aku ingin move on, karena yang lebih baik adalah move on. Karena setiap orang kalau di posisi kayak di lagu ini banyak yang malah nggak bisa keluar dari itu. Ada yang begitu, tapi di sini justru mengambil langkah untuk pergi atau meninggalkan itu susah tapi itu memang yang terbaik.

Bisa diceritakan proses syuting video klip Lingkaran?

Yang bikin video klipnya kan Dimas Kaisar, aku banyak sekali melihat karya-karya dia itu yang memang banyak shoot pemandangan alam, aku pikir ini di mana ternyata di Lembang. Mereka satu tim anak muda yang idealis banget, mereka juga nggak mau pakai lighting jadi benar-benar mengandalkan cahaya matahari. Kalau menyatu dengan alam, kita harus melewati itu, nggak gampang, harus nanjak. Seru sih, begitu sampai di atas itu pagi-pagi banget jam 5 subuh kita sudah naik, begitu sampai di sana kabut masih bagus banget.

Apa momen yang tidak terlupakan saat penggarapan video klip?

Dari awal sudah seru banget dari milih lagunya sebenarnya banyak hal baru yang dipelajari juga, kerja sama sama orang-orang baru juga, dengan passion yang berbeda-beda seru. Aku juga pengen konsep di video klip itu ada alamnya, di mana ada momen dia ingin keluar dari lingkaran. Biasanya orang escape, pengen menenangkan diri, jadi aku mengambil alam untuk menyendiri, membuang masa lalu, dan aku move on.

Proses penggarapan single seperti apa?

Pokoknya dari bulan Juni tahun lalu sudah milih-milih lagu, ngumpulin lagu dibikin workshop nya satu-satu, dipretelin. Begitu akhirnya jadi mengerucut milih Lingkaran, dipretelin. Sampai akhirnya November itu aku syuting video klip jadi dari Juni menuju November lagu sudah jadi.

Setelah rilis, bagaimana respon pendengar setia Astrid?

Nggak menyangka sih, karena kalau melihat dari lagu-laguku sebelumnya itu sebenarnya agak lama orang-orang mencernanya. Agak lama mereka tahunya baru setelah 6 bulan tapi kalau yang kemarin responnya cepat, kita patokannya radio, di radio cepat mereka juga request lagu.

Secara keseluruhan, apakah ini menjadi satu project yang sempurna dan memenuhi ekspektasi Astrid?

Kemarin aku sudah mengeluarkan segala macam upaya, maksudnya ini yang aku pengen dari aransemen, nyanyinya, itu usahanya nggak setengah-setengah, aku sudah melakukan yang terbaik, kita lempar lagi ke orangnya. Kemarin sudah total.

Project selanjutnya dari Astrid seperti apa?

Kalau album sih, belum ya tapi kita tetap mengumpulkan beberapa lagu untuk album cuma kalau akan keluar tahun ini, nggak karena memang sekarang aku ada beberapa project yang belum rilis yang sudah dibikin tapi belum rilis. Jadi, kayaknya lagi ada beberapa project yang akan keluar.

Kapan akan dirilis project tersebut?

Kemungkinan tahun ini, ada beberapa single yang satu duet yang satunya nggak.

Cerita 14 Tahun Perjalanan Musik Astrid

Terhitung 14 tahun sudah Astrid mengarungi karier di industri musik Indonesia. Ia pun berbagi kisah tentang perjalanan dan transisinya bermusik.

Astrid memaknai perjalanan karier dari 2003 hingga kini seperti apa?

Namanya perjalanan karier penuh warna-warni, ada pasang surutnya tapi ada banyak hal baru, banyak kenal orang baru, banyak belajar hal baru jadi lebih banyak warna-warni bukan yang suram, emang berwarna-warni.

Astrid awal muncul akrab dengan lagu-lagu bernuansa dark, sekarang cinta, seperti apa transisinya?

Memang kalau aku bilang itu adalah hal yang terjadi karena aku ingin meng-explore. Kalau dulu masih muda sukanya yang kayak gitu, masih pengen yang aneh-aneh, agak nyeleneh terus makin kesini aku ditantang juga sama produser aku, 'Bisa nggak bawain lagu kayak gini,'. Itu ada rasa ingin mencoba yah. Akhirnya, banyak yang dipilih ternyata, kita bikin karya abis itu disebarkan, lagu dimakan sama orang-orang ternyata yang dimakan adalah lagu galau-galau ini, selain Jadikan Aku Yang Kedua itu juga sebenarnya lagu agak mengenaskan cuma karena dibikin fun itu sampai sekarang masih nempel dan dimakan orang, fenomenal.

Mungkin karena banyak orang akhirnya 'Oh, Astrid itu galau tahunya,' tapi kalau melihat ke belakang lagi, nggak sih sebenarnya. Nggak semua kok, cuma yang mereka tangkap yang itu.

Lebih nyaman membawakan lagu-lagu dark atau galau?

Sebenarnya kalau dilihat dari album pertama memang lagunya dark yang aku suka, kalau nyanyiin pasti dapat istilahnya, justru sekarang aku bosan, kalau dulu yang dipilih adalah lagu yang menyakitkan, tapi ke sini kayaknya pengen mencoba yang lain.

Apa yang membuat seorang Astrid bertahan di musik hingga kini?

Karena ini passion, dari awal pertama kali aku terjun ke industri musik itu karena memang aku suka, karena memang aku suka nyanyi, membawakan sebuah lagu, sampai akhirnya jadi ini kayak hobi sampai akhirnya dibayar, sungguh beruntung sekali. Sampai kapanpun aku akan berusaha berkarya, sampai bosan istilahanya kalau misalnya one day aku nggak mau nyanyi lagi mungkin, ya sudah. Tapi aku masih ingin terus berkarya karena ini passion.

Apa Astrid pernah jenuh bermusik?

Bukan jenuh, lebih kayak depresi, down, nggak pengen terus dilanjutin nggak yah, pernah ada di tahap itu itu tahun 2009-2010.

Pembelajaran bermusik yang Astrid dapatkan?

Aku pertama kali keluar itu tahun 2003 dimana itu video musik itu masih berjaya, radio masih berjaya, kaset dan CD masih ada lagi jaya-jayanya. Memang banyak sekali perubahan sampai yang sekarang semua orang lebih suka live streaming, semua digital, YouTube. Ini hal baru buat aku. Ini jadi hal yang harus dipelajari, ini beda banget aku mengalami masa yang sangat berbeda dulu aku duduk manis, laguku sudah diputar dimana-mana, semua orang tahu laguku tapi sekarang nggak seperti itu. Nggak bisa kayak itu, sekarang gimana caranya orang tertarik dengan konten kamu. Ok mengeluarkan single, tapi apa yang menarik. Mau promo di televisi, acara musik nggak ada. Akhirnya ada platform-platform, gimana caranya kamu promosikan lagu di semua platform itu.

Seperti apa project musik impian seorang Astrid?

Ada sih sebenarnya tapi pengen agak sedikit berbeda dari Astrid yang biasanya. Sempat terpikir project yang sampingan nanti.

Konsep project impian seperti apa?

Projectnya mungkin bisa jadi kolaborasi. Kolaborasi itu sangat menyenangkan seru, bisa jadi itu.

Pesan dan kesan Astrid untuk musisi saat ini?

Sebenarnya sangat beruntung kalau buat orang-orang yang suka nyanyi atau perform di depan layar karena banyak sekali wadahnya di Indonesia. Selain itu, kamu juga dengan bebas promosikan diri kamu di YouTube. Justru malah beruntung banget, cuma sekarang gimana caranya kita harus sekreatif mungkin untuk bikin orang tertarik. Karena kompetitor banyak, jadi banyak pilihan. Gimana caranya materi atau konten lagu bagus bisa ditangkap sama orang.

Astrid telah mencicipi berbagai hal selama 14 tahun mengarungi dunia musik. Mulai dari sempat berjaya di awal tahun 2000-an, bergelut dengan musik bernuansa dark, berada di masa transisi berkarya dan kini akrab dengan lagu-lagu cinta menguras air mata seperti di single terbarunya, Lingkaran. Sukses selalu, Astrid.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading