Sukses

Entertainment

Seks dan Monogami di Mata Djenar Maesa Ayu

djenar maesa ayu
FIMELA.com: Apa Djenar merasa orang yang idealis?
Djenar:
Saya nggak bisa menilai diri sendiri. Kita pergi keluar saja masih lihat cermin, siapa yang bisa menilai diri sendiri? Orang lain yang bisa melakukan itu.

Perbincangan kami sempat terhenti sebentar saat Robertus Robert, sahabat sekaligus salah satu laki-laki yang ikut menulis dalam buku terbarunya, datang dan berbicara dengannya tentang anaknya. Dan paras Djenar berubah lembut keibuan saat tahu anak sahabatnya baru saja sakit. Ya, jangan lupakan juga bahwa Djenar adalah seorang ibu dari 2 putri, Banyu Bening dan Btari Maharani, dimana sang sulung sudah menghadiahinya seorang cucu yang menjadikannya seorang nenek.

F: Apa yang terpenting dari hidup Djenar?
D:
Anak, anak, anak, anak, anak. Cinta ibu terhadap anak hanya ingin memberi, nggak berharap untuk dibalas. Paling hanya sedih kalau terjadi yang nggak diharapkan, tapi kalau diberikan tidak seperti yang diharapkan nggak menjadi masalah. Having them is already a blessing, mereka yang mengenalkan saya dengan cinta dan tanggung jawab. Cinta kepada laki-laki pun nggak akan bisa sama seperti cinta kepada anak. Cinta atau seks semuanya hanya tentang politik, tapi cinta kepada anak murni hanya cinta. Makanya saya suka bingung kalau masih ada orangtua yang memaksakan ego ke anaknya.

F: Do you consider yourself as the world’s best mom?
D:
Saya adalah orang yang terus ingin belajar menjadi ibu, karena saya adalah ibu yang masih banyak sekali kekurangannya. Di setiap momen bersama anak-anak, saya merasakan ada hal yang harus saya pelajari sebagai seorang ibu. Selalu merasa kurang, jauh dari sempurna. Saya adalah penulis, tapi saya juga seorang ibu dan nenek yang harus bangun pagi untuk masak dan melakukan banyak hal. Jadi, saya bisa begadang sampai pagi, tapi tetap bangun pagi. Saya adalah orang pagi, siang, malam untuk anak-anak dan cucu saya.

F: Sex education yang diterapkan ke anak-anak bagaimana?
D:
Dari awal sex education itu sudah sangat perlu, baik untuk anak laki-laki maupun perempuan. Kesalahannya adalah orang selalu bilang bahwa boleh berhubungan seks tapi jangan hamil. Ini bukan masalah kehamilan. Yang harus kita berikan edukasi kepada anak-anak adalah bahwa segala sesuatu yang kita lakukan selalu ada risikonya dan ketika risikonya sudah terjadi, bisa dan mau nggak yang bersangkutan bertanggungjawab untuk menjalaninya. Misalnya kehamilan di luar nikah, siap nggak jaga anak? Jangan sampai setelah anak lahir ditelantarin, dititipin ke neneknya. Dan sebetulnya, yang menjadi kesalahan orangtua punya anak perempuan yang ditakuti adalah kehamilan, padahal bukan itu, melainkan dia harus punya tanggungjawab terhadap tubuhnya. Isu yang terbesar adalah penyakit kelamin, jadi harus bisa bertanggungjawab pada diri sendiri dan partner, jangan sampai saling menularkan, harus tahu caranya bagaimana menghindarinya, ya salah satunya adalah pakai kondom. Sex education dari awal kan bukan sekadar tentang aktifitas seks, tapi mengenalkan alat kelamin laki-laki dan perempuan itu apa, proses melahirkan itu apa, ya diceritakan saja, toh itu proses ilmiah, mereka perlu tahu itu.

F: Masih punya keinginan untuk menikah?
D:
Saya nggak akan pernah mau menikah lagi, itu sudah pasti. Saya sekarang punya pasangan, memang iya, tapi kalau saya sudah pernah menikah, buat apa menikah lagi? Kalau harus menikah lagi, mending menikah dengan mantan suami karena tujuan saya menikah hanya untuk anak-anak, sementara saya nggak punya kebutuhan apa-apa. Saya adalah orang yang monogamis, tapi toh berhubungan kan nggak harus selalu dengan pernikahan. Untuk saya sendiri, saya nggak melihat ada yang saya butuhkan dari pernikahan. Lebih enak pacaran, seru!

F: Apakah monogami sejalan dengan kesetiaan?
D:
Saya pikir ketika seseorang nggak mau membagi hatinya kepada orang lain, dia dengan otomatis akan menjadi monogami. Saya sendiri ketika menyenangi seseorang nggak mau membagi dan dibagi dengan yang lain. Proses menuju ke monogami itu yang lama. Jadi misalnya ketika saya puluhan tahun dengan orang, di tahun-tahun pertama akan menjadi neraka, tapi begitu sudah merasa cocok saya nggak akan berganti-ganti.

F: Untuk Djenar, seks tak akan lengkap tanpa apa?
D:
Condom is a must, nggak ada yang lain. Karena kalau misalnya kita pakai alat kontrasepsi, what’s the point? Kita tetap bisa mendapatkan penyakit. Sesuka-sukanya saya dengan seseorang, kalau dia nggak mau pakai kondom, saya nggak akan mau having sex.

 

Lokasi, Coffee War, Kemang.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading