Sukses

Entertainment

Yoga, Bukan Hanya Olahraga tapi Juga Potret Seni & Perubahan Sosial

Pameran Dito Yuwono

Pada tanggal 15 Desember 2012 lalu, di Artsphere, Kemang, Dito Yuwono menggelar pameran fotografi tunggal yang kedua dengan tema “Finding Stillness”. Foto-foto dalam pameran ini memiliki satu kesamaan: ruang publik dan Yoga. Di setiap foto digambarkan satu orang melakukan sikap Yoga sambil membelakangi kamera dengan dilatarbelakangi oleh beragam lokasi ruang publik, seperti tanah kosong, taman bermain, supermarket, atau perempatan lampu merah. Menurut Dito, Yoga dipilih sebagai bahasa visual dalam karyanya kali ini karena memiliki sifat universal yang mencerminkan keseimbangan dan ketenangan. Persepsi modern Yoga sebagai sebuah pencarian ketenangan dalam gaya hidup yang modern inilah yang mendasari pilihan Dito atas bentuk visual tersebut.

Karya-karya Dito ini didasari oleh fenomena perubahan sosial yang terjadi sekarang. Perkembangan ekonomi dan pembangunan begitu pesat terjadi di sekitar kita. Perubahan tersebut bersifat sangat cepat, seperti ruang-ruang kosong yang kemudian segera berubah menjadi bangunan besar, hotel-hotel, atau pusat perbelanjaan. Jalanan juga terus bertambah padat dan pembangunan seakan tiada henti. Kompleksitas kehidupan perkotaan kemudian seperti perlu diredam dengan aktivitas yang tentunya dapat mengembalikan serta mengatur ritme pikiran sebagai upaya antisipasi terhadap stress. Menjaga kesadaran akan kebutuhan itulah visualisasi Yoga masuk untuk memberikan solusi. Gagasan Yoga terkait keseimbangan dalam tubuh, pikiran, dan jiwa menjadi sangat pas untuk mengimbang ritme kehidupan modern tersebut.

Dito menambahkan bahwa pose Yoga yang dipilih mengacu kepada pose pohon (Vriksha-Asana) yang mencerminkan kekuatan akar sebuah pohon yang tertancap kuat ke tanah. Sementara gerakan tangannya yang berubah-ubah mencerminkan kebebasan cabang pohon yang tertiup angin. Elemen-elemen ini membentuk sebuah keseimbangan utuh antara pondasi atau sikap yang kuat dan juga fleksibilitas atas perubahan. Di sisi lain, ruangan yang dipilih oleh Dito memiliki sentuhan atau intervensi manusia yang kuat. Sehingga peran pose pohon itu seperti pohon sesungguhnya yang menyejukkan di lokasi-lokasi yang panas dan kaku.

Fotografer yang mengawali profesinya sebagai seorang jurnalis ini juga memberikan gagasan lewat pose Yoga sebagai ruang sunyi untuk kontemplasi di tengah kecepatan laju pembangunan oleh manusia. Menurutnya, memiliki sikap dan pondasi yang kuat dalam menghadapi arus pertumbuhan dan perubahan yang tampak berjalan tanpa kontrol ini sama pentingnya dengan memiliki fleksibilitas atas arus perubahannya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading