Sukses

Entertainment

Eksklusif Miller Khan, Belajar Mengaji Lagi Demi Main Film Religi

Fimela.com, Jakarta Menjelang bulan Ramadan atau bulan puasa di tahun ini, ada beberapa film Indonesia bertema religi yang akan diputar di bioskop. Selain film 212 The Power of Love, ada Assalamualaikum Calon Imam (ACI) yang dibintangi aktor asal Malaysia, Miller Khan.

***

Film yang diproduksi oleh Prized Productions dan Vinski Production itu diadaptasi dari novel laris berjudul sama karya Ima Madaniah. Dalam dua tahun terakhir ini ada beberapa artis Malaysia yang banyak bermain di film-film produksi Indonesia. Misalnya saja Chew Kinwah dan Bront Palarae yang ngetop berkat film My Stupid Boss (2016).

Lalu ada Nur Fazura yang dikenal lewat Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 dan 2. Ketiganya cukup laris mendapat tawaran bermain film di Indonesia. Namun jauh sebelum mereka angkat nama, sudah ada Miller Khan yang berkiprah di perfilman Indonesia sejak sekitar 12 tahun lalu. Miller bisa jadi contoh sukses artis Malaysia yang mampu meraih sukses dan konsisten di dunia hiburan Indonesia.

Pemilik nama lengkap Mohamad Suhaimi bin Ali Dad Khan ini awalnya merintis karir di negerinya sendiri. Namun nama Miller mulai melejit dan dikenal luas setelah berkiprah di Indonesia.

Pria kelahiran Kuala Lumpur, Malaysia, 31 tahun lalu ini memulai debutnya di Indonesia lewat film Sepet di tahu 2005. Setelah sempat jadi model dan bintang iklan sejumlah produk. Miller kemudian mulai angkat nama setelah bermain di film Cintapuccino (2007) dan sinetron Azizah (2007-2008) yang dibintanginya bersama Kirana Larasati.

Di layar lebar, Miller Khan pernah bermain di film Bukan Bintang Biasa, Hantu Perawan Jeruk Purut, Cinta Suci Zahrana, Petak Umpet Minako,Takut Kawin dan masih banyak lagi. Sedangkan sinetron yang pernah dibintanginya antara lain, Suci, Cinta dan Anugerah, Dia Bukan Anakku, Anugerah, Aisyah Putri The Series, Cinta di Langit Taj Mahal dan Surga Yang Ke-2.

Di film ACI, Miller Khan mengambil peran yang beda dan baru pertama kali dijalaninya yaitu berperan sebagai sosok religius dan alim di film bergenre drama-religi. Misalnya saja, Miller harus mengaji dengan benar dan merdu di sejumlah adegan.

“Terus terang aku memang bisa ngaji tapi itu dulu. Sekarang sudah jarang banget ngaji dan harus bisa memerankan orang yang mengaji dengan bagus, lancar dan merdu,” jelas Miller Khan saat berkunjung ke redaksi Bintang.com di Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Apa saja yang dipersiapkan Miller Khan sebelum memerankan karakter yang religius dan pandai mengaji di film Assalamualaikum Calon Imam? Apakah ia sempat mengalami kesulitan saat syutin terutama saat adegan mengaji? Lalu apa rencana dan proyek terbaru Miller Khan? Simak petikan wawancaranya berikut ini.

Beban dan Tantangan Miller Khan

Film Assalamualaikum Calon Imam (ACI) dibintangi Miller Khan bersama Natasha Rizki, Merdianti Octavia, Andi Arsyil, Hessel Steven, Leroy Osmani dan Rheina Ipeh. Lalu seperti apa peran yang dimainkan Miller dan apa saja persiapan dan tantangan yang dijalaninya di film yang disutradarai Findo Purwono HW tersebut?

Apa peran kamu di film ACI?

Aku berperan jadi Alif. Dia itu dokter dan dosen, sosok yang sangat wise dan religius. Agak cool tapi fun juga karena ada sisi kekanak-kanakan dalam diri Alif.

Apa inti cerita film ACI?

Ini film drama religi, temanya tentang cinta segitiga. Jadi Alif ini ceritanya suka sama Nafisha yang diperanin Natasha Rizki. Nafisha ini sebenarnya lebih suka sama cowok lain, tapi cowok ini ternyata justru menyukai kakaknya Nafisha. Dari situlah alur dan konfliknya berjalan. Ini film bertemakan cinta tapi bisa dibilang Islam love story.

Apa pertimbangan kamu bersedia bermain?

Aku mau main di film ini yang utama karena ceritanya. Apalagi ini based on novel jadi struktur ceritanya sudah jelas.

Apa tantangan memerankan karakter Alif?

Ya itu karena Alif ini orangnya termasuk religius, dia lancar mengaji. Jadi aku harus memerankan orang yang pintar ngaji. Aku bisa ngaji karena sejak kecil sudah belajar ngaji, tapi jujur aja belakangan ini sudah jarang ngaji, hahaha. Karena nggak rutin ngaji, aku mesti belajar buat lebih ngelancarin lagi.

Jadi kesulitan bermain di ACI adalah adegan mengaji?

Bisa dibilang begitu, apalagi ini peran yang beda dan baru buat aku. Jadi aku harus bisa ngaji dengan baik dan benar, karna tajwid nya benar-benar harus sesuai, pokoknya harus merdu suaranya dan bikin orang jatuh cinta hahaha. Sebagai aktor ya aku harus versatile, harus bisa peran apa aja, apalagi aku selalu mau belajar terus, mau maju dan mau total di film jadi mesti bisa peran apa aja.

Apa saja persiapan yang dilakukan sebelum syuting?

Sebenarnya peran jadi dokter atau dosen nggak terlalu sulit. Yang sulit itu harus bisa ngaji dengan suara merdu. Itu dia yang paling sulit. Dari awal aku memang sudah ditentuin suruh baca surat apa aja, Cuma suratnya memang agak panjang. Jadi dilatih dulu, direkam dan di print out dulu buat dibaca-baca. Sebelum syuting juga dilatih terus sama astrada supaya lancar pas syuting.

Ada hambatan selama syuting?

Selama syuting cukup lancar karena banyak yang bantu juga terutama pas adegan ngaji, termasuk Andi Arsyil juga. Alhamdulillah ternyata hasilnya cukup bagus, aku cukup puas. Ya yang penting ada Quran nya, Insya Allah pasti aku bisa, tapi kalau suruh dihapalin nggak bisa.

Bagaimana menjalin chemistry dengan Natasha Rizki?

Sebelumnya aku pernah main bareng Kiki (Natasha Rizki) tapi itu waktu dia masih kecil haha. Ya dia sih orangnya terbuka, enak diajak ngobrol jadi nggak sulit kerjasama dan bangun chemistry dengan dia.

Ada beban bermain di film religi seperti ini?

Ada sedikit nervous dan beban karena pasti ekspektasi mereka yang ingin nonton film ini sangat tinggi, karena kan novelnya laris dan punya banyak fanbase di tiap daerah. Apalagi pas kasting ada kandidat lain yang menurtu aku lebih bagus ilmu agamanya. Kalo aku bukan sosok yang religius, tapi aku berusaha menampilkan sosok Alif ini dengan baik dan bisa memenuhi harapan terutama harapan para pembaca novelnya.

Apa kesan dan makna yang didapat setelah bermain di ACI?

Ya aku senang aja karena ternyata masih bisa mengaji. Soalnya dulu waktu masih kecil termask rajin ngaji. Kalau sekarang sudah jarang. Tapi alhamdulillah ternyata masih bisa lah meski nggak merdu banget suaranya, hahaha.

Sebutkan lima alasan kita harus nonton film ACI di bioskop?

Aku dapat peran yang religius dan ini baru pertama kalinya. Terus aku juga harus mengaji dengan merdu di film ini, kalau penasaran merdu atau nggak tonton film ini. Terus ini film kisah cinta dengan nuansa religi yang indah jadi love stroy dari sisi Islami. Lalu film ACI ini diangkat dari novel laris jadi pasti pembacanya ingin nonton filmnya. Dan terakhir, kalau mau melihat dunia atau menambah wawasan, tonton film ACI.

Miller Khan Antara Indonesia dan Malaysia

Usai bermain di sinetron Surga yang Ke-2, Miller Khan lebih memilih fokus di film layar lebar. Apa yang membuatnya fokus bermain film? Lalu apa lagi proyek terbaru Miller Khan, benarkah ia juga bermain di film Korea?

Apa proyek kamu lainnya setelah film ACI?

Ada film horor lagi judulnya Rasuk. Ini diangkat dari novelnya Risa Saraswati yang juga bikin novel Danur. Lagi proses persiapan dan rencananya syutingnya nanti di Bandung.

Bagaimana dengan proyek film Foxtrot yang diproduksi Hollywood?

Kalau itu film kerjasama Indonesia dan Hollywood. Judulnya Foxtrot, genrenya laga. Tapi aku belum bisa dan memang belum boleh cerita soal proyek yang satu ini.

Kabarnya kamu juga bermain di film Korea?

Kalau yang film Korea judulnya The Legend, tapi cuma cameo aja. Syutingya malah di Indonesia, di Labuan, Banten. Jadi waktu syuting, orang-orang Korea ada di Banten semua, hehehe. Ya seru aja bisa main film yang beda banget budaya dan bahasanya. Meski cuma sebentar tapi berkesan banget dan menambah wawasan.

Bisa cerita soal film Rasuk?

Kalau Rasuk kan dari karya-karyanya Risa orang sudah tahu banyak dan pasti bagus, apalagi ini sama MD Pictures. Aku main sama Shandy Aulia dan pemain lainnya yang masih belia-belia. Kalau buat chemistry nggak terlalu sulit apalagi ini lebih ke horor, jadi unsur dramanya cuma sedikit. Masih dalam tahap persiapan sih, untuk syutingnya mungkin dalam waktu dekat ini.

Ada persiapan khusus apa sebelum syuting yang tentu beda sama film ACI?

Persiapan fisik aja sih, karena pasti ada adegan lari dan kejar-kejaran kalo di film horor.

Kalau sinetron?

Sekarang lagi full fokus di film, sinetron nanti dulu lah, hahaha. Alhamdulillah rejekinya sekarang lagi di film. Soal materi mungkin lebih banyak dapat di sinetron, tapi di film lebih terasa puas, bukan soal materi aja.

Bagaimana dengan karier kamu di Malaysia?

Aku masih ada proyek di Malaysia, tapi sama fokus di film juga. Setelah film Rasuk ada sudah ada proyek film di Malaysia.

Apa perbedaan yang paling terasa bermain film di Malaysia dan Indonesia?

Di Indonesia dan Malaysia, sama aja sih. Mungkin bedanya kalau di Malaysia lebih longgar waktunya, beda dengan di sini yang lebih ketat waktunya.

Peran apa lagi yang ingin dimainkan?

Mau peran yang beda kayak di film action yang banyak adegan fighting. Atau film thriller, pokoknya yang out of the box, beda dari sebelumnya.

Apa yang menarik dari dunia akting?

Yang menarik, karena aku akhirnya sadar ada talent di akting. Soalnya dulu waktu ke sini (Indonesia) kan awalnya jadi model tapi ternyata ada bakat tependam yaitu akting. Ya rasanya senang aja aku bisa menyalurkan bakat yang aku punya.

Miller Khan yang berasal dari Malaysia ini mampu mengembangkan karir dan meraih sukses di Indonesia. Pastinya bukan hal yang mudah bisa mencapai prestasi gemilang di negeri orang, tapi Miller mampu membuktikan kemampuannya. Setelah di film Assalamualaikum Calon Imam, kita tentu masih akan melihat kiprah Miller Khan di bidang akting dengan peran yang mungkin beda di tiap film-filmnya.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading