Sukses

Entertainment

Celeb Bio Pongki Barata

Fimela.com, Jakarta Pongki Barata sudah dua dekade berkarier dalam dunia musik. Ia mengawali langkah bersama Jikustik pada 1996 lalu. Beragam hal dialaminya, baik suka dan duka, termasuk kesuksesan bersama Jikustik.

"Saya rasa maknanya adalah kita memaknai 20 tahun ini sebagai suatu kebahagiaan yang tidak kunjung putus. Ini kebahagiaan yang nggak ada putusnya. Maknanya, nggak ada yang bisa saya keluhkan lagi," ungkap Pongki Barata, belum lama ini.

Pongki sempat vakum, hingga akhirnya tak lagi bergabung dengan Jikustik pada 2011. Meski begitu, suami Sophie Navita itu terus mengeksplorasi kemampuan bermusik bersama band The Dance Company.

"Tapi, saya dan antara Jikustik, Pongki solo dan The Dance Company itu sesuatu yang menurut saya relatif mulus perjalanannya. Artinya, The Dance Company ada tepat ketika saya vakum dari Jikustik, dan The Dance Company tiba-tiba punya hits Papa Rock N Roll, Coba Kau Bayangkan," kata Pongki.

Bagi Pongki Barata, album pertama itu sangat diterima masyarakat. Dari situ mereka diberi kesempatan untuk membuat album kedua, sekarang memasuki album ketiga, kemudian membuat album anak-anak.

Album Solo

Pongki mengungkapkan saat ini ia sedang menyiapkan album solo dengan konsep playground. Playground merupakan tempat bermain di mana Pongki merasa nyaman. Artinya, ia akan bermain dengan berbagai macam genre musik.

"Jadi, saya tidak ambil satu, tapi saya akan ambil misalkan saya suka dengan group rock zaman dulu namanya Def Leppard, masih aktif, Bon Jovi, saya akan main atau bikin musik yang mirip atau mendekati idola saya itu, dengan Bon Jovi atau The Beatles. Saya akan bikin musik yang bukan karena saya nggak ada ide, justru karena saya ingin ini menjadi playground saya. Inilah ruang bermain saya," urai Pongki.

Musik Impian

Pongki Barata mengungkapkan, Jikustik adalah band impiannya. Di mana member lainnya bisa menyanyi. Kemudian ketika, Pongki ingin jadi solo ia akan menjalani kehidupan solo dengan gambaran suatu hari akan menyanyi di stadion hanya dengan gitar akustik.

"Kemudian The Dance Company, saya pingin punya super grup ceritanya, saya nggak ragu bilang ini super grup karena mereka semua kalau dibedah dikariernya masing-masing, mereka adalah orang yang sudah mapan sebenarnya. Kemudian, ketika saya ketemu dan mengajukan ide ini ke teman-teman itu secara tidak sengaja mereka mau dan menganggap ini ide yang cool untuk dijalankan. Jadi, The Dance Company adalah wujud impian saya juga," papar Pongki Barata.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading