5 Fakta Komik dan Film Keumalahayati yang Dibuat Marcella Zalianty

Fimela.com, Jakarta Sebuah komik yang mengungkap kisah seorang wanita pejuang bernama Laksamana Keumalahayati telah resmi diluncurkan. Ia merupakan perempuan heroik dalam sejarah laut Nusantara dan sangat berpengaruh dalam politik militer Kerajaan Aceh Darussalam di abad ke-16. Selain itu, Marcella Zalianty juga bersiap memproduksi film Keumalahayati.

Figur Keumalahayati dengan gigih berjuang mempertahankan tanah airnya ketika 3 kerajaan Eropa yaitu Belanda, Inggris, dan Portugis berlomba untuk menguasai dan menanamkan pengaruh mereka di jalur perdagangan Nusantara.

Ungkapan menuntut ilmu hingga ke negeri cina sepertinya benar - benar dianut oleh Marcella Zalianty

Perkembangan komik di Indonesia memang sangat besar. Ini pula yang menjadi alasan Marcella membesut versi komik. "Antusiasme terhadap komik di Indonesia terus berkembang, makanya bagaimana kenalkan tokoh penting, pahlawan wanita kepada generasi muda milenials, mereka yang akan meneruskan perjuangan," ucapnya.

Semangat dan pengorbanan Keumalahayati sebagai laksamana perempuan pertama di era modern itu akhirnya memotivasi Keana Films milik Marcella Zalianty untuk berkarya dalam sebuah film layar lebar. Rencananya, dua episode dalam versi komik akan diluncurkan terlebih dahulu.

Sedikit bocoran, film layar lebar nanti akan bergenre epic drama. Bukan merupakan film animasi, namun bakal membutuhkan CGI yang cukup optimal. Sampai saat ini pemain belum casting karena membutuhkan waktu untuk mematangkan karakternya. Berikut 5 fakta komik dan film Keumalahayati yang dibuat Marcella Zalianty.

1. 2 Episode

[Bintang] Marcella Zalianty — Berikut 5 fakta komik dan film Keumalahayati yang dibuat Marcella Zalianty.

2. Tim Handal

3. Tanpa Dukungan Pemerintah

4. Dukungan Lain

5. Proses Produksi Film

"Semua yang terlibat di sini bisa terlibat juga di filmnya seperti Rifnu Wikana dan Prilly Latuconsina. Kita kemas fiksi yang terinspirasi ya dari sejarah, dalam hal ini sangat butuh bantuan dari banyak pihak. Walaupun kemasan film kekinian, tapi konstruksi sejaah gak boleh salah," tukas Marcella Zalianty.