Sukses

Entertainment

Eksklusif Ajun Perwira, Pengalaman Disiram Kopi Sampai Dipeluk Cut Meyriska

Fimela.com, Jakarta Film bergenre horor memang makin booming di perfilman Indonesia. Salah satunya adalah Jaran Goyang yang dibintangi Cut Meyriska dan Ajun Perwira. Wajah Ajun Perwira memang sudah malang melintang di industri perfilman tanah air.

***

Beberapa kali Ajun pernah tampil di film bergenre horor, seperti Poconggg Juga Pocong dan Kastil Tua. Namun siapa sangka, Ajun ternyata tak mempercayai hal-hal mistis. Hal ini juga terjadi saat dirinya syuting film Jaran Goyang.

"Kalau aku nggak ada yang aneh-aneh karena aku memang nggak percaya. Selama syuting, kita nggak macem-macem, kalau ada kejadian aneh nggak terlalu berpengaruh sama proses syuting," ungkap Ajun Perwira saat berkunjung ke redaksi Bintang.com di Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Ajun yang lahir di Denpasar, Bali, 9 Februari 1988 ini tak hanya berkiprah di bidang akting, tapi juga dikenal sebagai pemusik dan presenter. Setelah merintis karir bermusik di Bali, kiprah Ajun Perwira mulai mengemuka dan mendapat tawaran akting. Pemilik nama lengkap Anak Agung Bagus Perwira Karang ini awalnya bermain di beberapa judul sinetron dan FTV.

Namanya makin dikenal setelah bermain di sinetron Nada Cinta yang tayang di Indosiar pada 2011. Lalu disusul dengan tampil di film Di Bawah Lindungan Ka’bah di tahun yang sama.

Ajun juga tetap berkiprah di bidang musik dengan bergabung di band MoveOn 5 dan kemudian The Junas Monkey yang salah satu personilnya adalah Stefan William. Posisi Ajun adalah sebagai gitaris di dua band tersebut.

Selain itu Ajun berkiprah sebagai DJ. Di sisi lain, Ajun tetap menekuni dunia akting. Sudah banyak film, sinetron dan FTV yang pernah dibintanginya.

Beberapa film yang dibintangi Ajun diantaranya, Pocong Kesetanan, My Last Love, 3 Pocong Idiot, Get Married 4, 17 Tahun Ke Atas, Tak Kemal Maka Tak Sayang dan Baracas. Ajun juga bermain di film Slank Nggak Ada Matinya dan berperan sebagai Ridho Slank.

Lalu seperti apa Ajun Perwira menjalani profesi sebagai aktor sekaligus pemusik? Mana yang lebih ia utamakan, musik atau akting? Seperti apa juga pengalamannya bermai di film Jaran Goyang yang dibintanginya bersama Cut Meyriska? Simak hasil wawancaranya berikut ini.

Ajun Perwira dan Syuting Jaran Goyang

Pernah beberapa kali bermain di film horor, Ajun Perwira mengaku ada yang beda dari film Jaran Goyang. Apa saja perbedaan itu dan apa saja pengalaman menarik Ajun selama syuting film yang akan dirilis pada 5 Juli mendatang ini?

Bisa dijelaskan garis besar cerita film Jaran Goyang?

Jadi film ini film horor bukan tentang lagu dangdut yang ngetop yang dibawain Nella Kharisma. Sebenarnya penulis film Jaran Goyang ini sudah menulis ceritanya sebelum lagunya ngetop. Ceritanya sendiri dari istilah Jaran Goyang yang sudah ada sejak lama, semacam ilmu mistis begitu. Jadi sekali lagi ini bukan film tentang dangdut, hahaha. Ini film tentang ilmu yang dipunya seseorang buat memikat lawan jenis. Terus banyak kejadian mistis terjadi makanya film ini bergenre horor.

Apa banyak yang mengira film Jaran Goyang ini berdasarkan lagu dangdut?

Ya itu karena banyak yang nggak tahu kalau Jaran Goyang itu semacam ilmu pelet yang ada di beberapa daerah. Jadi banyak yang menyangka kalau film ini tentang dangdut. Mereka bilang kenapa nggak sekalian aja bikin film Lagi Syantik atau Goyang Dumang. Ya itu, padahal film ini tentang ilmu pemikat lawan jenis dengan nuansa horor.

Apa karakter yang kamu perankan?

Aku jadi Dirga, dia itu tubun alias tukang kebun, hahaha. Ya dia dari kampung dan berpikiran pendek. Dia ingin mendapatkan sesuatu dengan instan, dengan gampang tanpa harus bekerja keras. Dia suka sama majikannya, Helena yang diperanin Cut Meyriska. Helena ini ceritanya artis dan Dirga ini pengin banget jadi pacarnya, dia sampai cium-ciumin fotonya, bisa dibilang psycho orangnya.

Kenapa mau bermain di film ini?

Aku suka sama sinopsisnya, ceritanya beda. Terus karakter yang aku mainkan beda, termasuk psikopat gitu kan, wah ini tantangan baru buat aku. Kebetulan juga film horor lagi booming dan bagus, jadi ya kenapa nggak.

Apa adegan paling berkesan?

Banyak sih, ada adegan aku disiram kopi, dimarah-marahin sampai dijelek-jelekin. Sampai kemudian aku dipeluk-peluk dan ceritanya nggak mau lepas dari aku. Seru aja rasanya.

Bagaimana menjalin chemistry dengan Cut Meyriska?

Kebetulan teman aku temannya Cut Meyriska juga, jadi sudah kenal lama tapi baru sekarang aja kita main bareng. Orangnya asik dan supel, jadi kita nggak susah ngebangun chemistry. Jadi mengalir aja selama syuting dan kita jadi teman. Sampai selesai syuting kita masih dekat dan sering jalan bareng.

Ada persiapan khusus sebelum syuting buat lebih mendalami peran?

Ada proses reading sebelum syuting sekitar setengah bulan. Terus waktu syuting di Wonosobo, kebetulan aku mau ada di Purwakarta. Aku naik bis umum dan selama perjalanan mengamati seperti apa perilaku mas-mas daerah Jawa disana, jadi bisa buat menambah wawasan aku juga.

Ada kesulitan selama syuting?

Kesulitan paling soal cuaca karena di lokasi suhunya sampai minus 13 derajat, wah Eropa aja kayaknya kalah dinginnya. Terus sering banget hujan baik di Dieng, Wonosobo maupun di Puncak. Terus ada mantera-mantera juga yang mesti diucapin dalam bahasa Jawa, ya lumayan sulit juga tapi untungnya bisa aku jalanin.

Ada pengalaman seram selama syuting? Kabarnya ada yang kesurupan?

Selama syuting lancar aja karena sebelum syuting kita kan berdoa dulu. Iya memang sempat ada yang kesurupan pas adegan menari, salah satu penarinya ada yang kesurupan gitu. Tapi nggak terlalu menganggu dan bisa diatasi.

Kamu termasuk percaya mistis?

Kalau aku nggak memang nggak percaya sama hal-hal seperti itu. Selama syuting, film ini kita juga nggak macem-macem, kalau ada kejadian aneh nggak terlalu berpengaruh sama proses syuting. Aku malah lebih takut sama manusia karena bisa tiba-tiba membunuh atau berbuat hal-hal yang aneh. Ya itu keyakinan masing-masing soalnya tiap orang pemikirannya kan beda.

Apa pesan yang ingin disampaikan dari film ini?

Pesan moralnya, jangan pakai pelet, pakai uang aja lah, hahaha. Ya jujur aja kalau mau mendekati lawan jenis, mau deketin cewek ya mesti punya modal selain harus gigih dan berusaha keras. Harus punya banyak duit jadi harus kerja keras bagai kuda, hahaha. Jadi jangan sampai pakai pelet atau hal-hal yang aneh atau mistis.

Ajun Perwira Antara Akting dan Musik

Ajun Perwira pernah tergabung dalam band dan menjadi DJ, selain berkiprah di bidang akting. Apakah Ajun masih menekuni bidang musik dan bagaimana ia membagi waktu dengan dunia akting? Apa yang ingin dicapai seorang Ajun di dunia hiburan?

Selain Jaran Goyang, apa film atau sinetron terbaru kamu?

Ada film layar lebar lagi. Ceritanya beda lebih ke drama dan karakter yang aku mainkan beda lagi. Aku jadi orang autis yang hyperlexia, dia punya memori kuat dan bisa menghapal informasi dalam sekejap. Ceritanya lebih berat lagi karena berhubungan dengan masalah saham, rencananya tayang di tahun ini juga.

Berarti ada pendalaman karakter lagi?

Iya aku riset juga, mengamati dan kenalan sama anak autis. Aku juga mesti banyak menghapal karena peran aku bisa menghapal dengan cepat.

Apa pertimbangan dalam menerima tawaran peran?

Lihat dari karakter yang akan dimainkan, lalu liat juga siapa sutradaranya, rumah produksinya, ceritanya, ya bayarannya juga, hahaha. Pokoknya satu paket lah, pertimbangannya banyak faktor nggak cuma karena satu faktor aja.

Kamu juga berkiprah di musik dan pernah main band, apa sekarang masih aktif di musik?

Di musik masih, tapi sebagai DJ. Aku memang sudah lama jadi DJ dan masih tampil di klub-klub. Kalo ngeband sekarang udah nggak, aku di DJ aja.

Mana yang lebih kamu suka, musik atau akting?

Sama-sama asik, aku nggak bisa pilih yang mana. Kalo di musik terutama DJ, aku suka karena bisa menghibur orang secara langsung di depan kita. Orang-orang yang lagi stres bisa terhibur, joget-joget dan ikut menikmati musik kita. Orang-orang bisa nurut sama kita, jadi DJ itu kesannya kayak dewa gitu, hahaha.

Pernah bentrok atau kesulitan membagi jadwal?

Pernah sih beberapa kali. Ya pintar-pintarnya kita aja membagi waktu. Kalau lagi ada jadwal manggung sebagai DJ, biasanya aku minta jadwal syuting lebih cepat atau diganti di hari lain.

Apa mimpi yang belum terlaksana di dunia hiburan?

Kalau di akting ya ingin dapat piala atau penghargaan. Kalau sebagai DJ, pengen bisa tampil di ajang-ajang bergengsi kayak DWP misalnya. Aku juga membuat musik sendiri dan mudah-mudahan bisa diapresiasi dengan baik.

Membagi waktu dan karier antara akting di film dan sinetron dengan menjadi DJ memang bukan sesuatu yang mudah. Meski begitu Ajun Perwira bisa melakukannya dengan baik dan bahkan ingin mencapai prestasi yang lebih baik lagi. Jadi kita simak saja akting Ajun Perwira di film Jaran Goyang.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading