Sukses

Entertainment

Kanker Serviks dan Kearifan Lokal Singkawang di Film Jejak Cinta

Fimela.com, Jakarta Kanker serviks atau kanker rahim termasuk jenis kanker yang paling banyak terjadi pada wanita di seluruh dunia. Kanker serviks muncul di leher rahim wanita dan bisa menyerang wanita manapun. Bukan hanya wanita usia tua, melainkan juga wanita berusia muda.  Di Indonesia, kanker serviks juga banyak terjadi.

Salah satunya menyerang artis top, Julia Perez. Ia wafat akibat penyakit kanker serviks stadium 4 pada 10 Juni 2017. Pesan tentang pentingnya wanita menjaga dirinya agar terhindar dari penyakit kanker serviks maupun penanganannya jika terkena kanker serviks menjadi fokus yang diusung oleh film Jejak Cinta. Film produksi Trazz Production dan Scene Film ini rencananya akan tayang di bioskop mulai 6 September 2018.

"Film ‘Jejak Cinta’ membawa pesan bagi para wanita yang terkena kanker serviks untuk menyikapi penyakit tersebut secara positif. Film ini juga mengusung pesan kepada para wanita untuk mencegah dan menghindari penyakit kanker serviks," terang sutradara Jejak Cinta, Tarmizi Abka di Jakarta, baru-baru ini.

Film ini menceritakan tentang Maryana seorang Desainer Batik yang sengaja pulang ke tanah kelahirannya (Singkawang) untuk membuat desain batik terbarunya yang akan diikutkan dalam ajang Festival Batik di Berlin. Maryana yang dibintangi oleh Prisia Nasution ini sangat khawatir dirinya terkena kanker serviks.

Hal itu karena ibunya meninggal karena kanker serviks stadium 4. "Maryana memeriksakan dirinya ke rumah sakit. Namun dia tidak berani membuka amplop hasil pemeriksaan dokter tersebut, karena khawatir hasilnya adalah dia positif terkena kanker serviks," ucap Tarmizi Abka.

Di sisi lain, ia dan suaminya yang bernama Hasan (Baim Wong), ingin sekali mempunyai anak. “Namun bagaimana mereka bisa punya anak, kalau seandainya ternyata sang istri terdeteksi kena kanker serviks?” tuturnya. Cerita bertambah rumit, ketika suatu hari, Hasan mendapat telepon dari Sarah (Della Perez). Selama ini, Hasan dekat dengan ayahnya Della yang bernama Hendrawan (Mathias Muchus).  

Realita Kehidupan di Singkawang

“Keluarga orang tua Della mengalami musibah. Ayahnya dipenjara karena terlibat sebuah kasus. Ia meminta Hasan menolong Della. Hasan bersedia menolong tapi ia bingung, karena ia sudah beristri, sedangkan ia punya hutang budi kepada ayahnya Della,” paparnya. “Pesan tentang penyakit kanker serviks menjadi sangat menarik dalam film ini, karena dikemas dalam problematika keluarga,” ujar Tarmizi Abka.

Produser Eksekutif film "Jejak Cinta", Hasan Karman menyebutkan, selain tentang kanker serviks, film ini juga membawa pesan kebangsaan dari ranah Singkawang yang dijuluki "Negeri 1.000 Kelenteng". Menurut Hasan, film ini juga mengangkat realita kehidupan di Singkawang, mengenai masyarakat, budaya, dan objek wisata yang ada di Kota Singkawang.

"Film Jejak Cinta mengangkat Batik khas Singkawang yaitu Batik Tidayu Tionghoa, Dayak dan Melayu," terang Hasan. Melalui film ini, mereka ingin mengusung pesan kebangsaan, yakni persatuan bangsa Indonesia yang multietnis. “Semoga dengan menonton film ini, masyarakat Indonesia makin kuat persatuannya dan saling menghargai satu sama lain," harap Hasan Karman.

Film yang dibintangi oleh Baim Wong, Prisia Nasution, Mathias Muchus, Della Perez, dan Zora Vidayatia ini mengambil lokasi syuting seluruhnya di Singkawang. Kalimantan Barat.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading